Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong transparansi dan efisiensi di lingkungan BUMN. Terbaru langkah yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK).
Untuk diketahui, BPPIK adalah lembaga nonstruktural yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk melaksanakan tugas di bidang pengendalian pembangunan dan investigasi hal khusus. Berdiri pada 2024 dan saat ini dikepalai oleh Aries Marsudiyanto.
Advertisement
Erick Thohir menyatakan, sejak dilantik pada pertengahan Oktober kemarin, dirinya sudah bertemu dengan sejumlah menteri dan kepala lembaga. Pertemuan ini untuk memaksimalkan peran BUMN sebagai benteng ekonomi nasional.
"Kemarin Badan Gizi, bagaimana kita mencoba mendorong dan mendukung agar makan sehat bisa berjalan. Lalu juga Menteri Perumahan dengan program 3 juta rumah. Hari ini, saya telah bertemu dengan Menteri Perhubungan dan Menteri Pariwisata untuk memastikan dukungan terhadap pariwisata sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).
Masalah Tata Kelola
Erick Thohir menyebut tata kelola yang baik merupakan hal krusial dalam menopang fungsi BUMN sebagai benteng ekonomi nasional yang menjaga keseimbangan ekonomi kerakyatan dan penugasan proyek strategis nasional, serta memastikan pendapatan negara berjalan dengan baik.
Erick juga menegaskan program bersih-bersih BUMN tetap menjadi prioritas. Erick memastikan program bersih-bersih BUMN yang telah membuktikan perbaikan efisiensi di BUMN akan kembali berjalan ke depan. Ia juga menekankan pentingnya program bersih-bersih BUMN yang telah berjalan dan perluasan investigasi untuk memastikan tidak ada penyelewengan.
"Kami mengakui bahwa kita harus terus memperbaiki. Program bersih-bersih BUMN yang sudah berjalan menjadi fokus utama, terutama setelah adanya kasus-kasus seperti Asabri, Jiwasraya, dan Garuda Indonesia. Di periode kedua ini, program bersih-bersih BUMN juga harus dijalankan dengan serius," tambahnya.
Prioritas BUMN
Lebih lanjut, beliau menyebutkan bahwa efisiensi dalam pengelolaan BUMN adalah prioritas.
"Efisiensi harus dipangkas, hampir 30% seperti yang selalu disampaikan Pak Prabowo. Dari 114 BUMN, kini hanya tersisa 47 BUMN yang berfungsi dengan sehat, di mana 40 di antaranya dalam kondisi baik dan 7 BUMN masih dalam restrukturisasi."
Erick juga mengungkapkan rencananya untuk mengumpulkan semua direksi dan komisaris BUMN untuk memberikan kesempatan bagi Aries dalam memberikan paparan mengenai fungsi pengendalian pembangunan dan investigasi khusus. "Saya membuka pintu seluas-luasnya karena kami yakin, dengan komitmen untuk efisiensi dan menekan korupsi, kita bisa melangkah maju ke depan," tutupnya.
Pertemuan ini merupakan langkah kongkrit dalam menciptakan sinergi antara kementerian dan lembaga pemerintah untuk memastikan bahwa BUMN dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan ekonomi nasional.
Negara Tak Berhasil Tanpa Pemerintahan Bersih
Aries Marsudiyanto pada kesempatan yang sama menyampaikan, dirinya sebagai Kepala BPPIK yang baru dibentuk sejak Pak Prabowo dilantik langsung proaktif untuk menjalankan tugas seperti yang diinstruksikan atau berikan petunjuk oleh Presiden Prabowo.
"Saya langsung berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung, Kepala Kepolisian RI, BPKP, dan sekarang ke BUMN tentunya selanjutnya saya akan ke BIN, KPK dan beberapa kementerian yang perlu kita kunjungi untuk menindaklanjuti, memastikan, mengawasi dan mengontrol kebijakan Pak Prabowo.” kata dia.
Menurutnya, Presiden Pabowo sudah menyampaikan beberapa kali bahwa korupsi, pemborosan, kebocoran di Indonesia sangat luar biasa bahkan aparat sudah terlibat di dalamnya, yang seharusnya membersihkan malah ikut bermain, sampai di lembaga-lembaga penegak hukum, di Mahkamah Agung, bahkan di kementerian, judi online dan sebagainya.
"Ileh karena itu, kami dari BPPIK akan lebih concern untuk bekerja sama dnegan seluruh aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti hal ini sampai ke akar akarnya," jelas Aries.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa negara tidak akan berhasil tanpa pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang bersih tidak akan bisa tercapai tanpa aparat-aparatnya tidak terlibat korupsi. oleh karena itu, Arief beserta jajarannya akan menindaklanjuti hal ini sampai ke akar-akar sampai ke pimpinan paling rendah bahkan sampai ke kepala daerah, sehingga memastikan, mengontrol, mengawasi APBN dan APBD bisa berjalan sebagaimana mestinya.
"Ini adalah uang rakyat. Ini adalah uang negara jangan dirampok oleh aparatnya sendiri, aparat jangan menjadi maling uang rakyat, justru harus mengamankan, oleh karena itu kebocoran yang cukup besar di APBN dan APBD akan kita lanjuti terus, dengan kebocoran yang semakin kecil maka pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi. Karena sampai saat ini, kita mendapat angka yang signifikan, kemarin sampai ke Pak Presiden dan itu akan kita verifikasi sampai ke akar-akarnya,” lanjut Aries Marsudiyanto.
Advertisement
Pengusaha Nakal
Selanjutnya, Aries memohon kepada pengusaha-pengusaha untuk bersinergi, jangan menjadi pengusaha nakal, sudah diberi fasilitas oleh negara, sudah diberi asset oleh negara, sudah diberi tanah oleh negara malah merampok negara yang memberikan kontribusi. oleh karena itu ia menghimbau kepada para pengusaha marilah sama sama bersinergi membangun bangsa ini.
"Stop melakukan Tindakan Tindakan, illegal mining, illegal loging, illegal fishing, illegal plating, melakukan penyelundupan , narkoba dan lain sebagainya. Berhenti, bagi yang sudah terlibat kasus koordinasi dengan aparat, semua bisa dikoordinasikan, asal semua kerugian negara bisa kembali ke kas negara kemudian sayangilah keluarga anda apabila mau berbuat tindakan yang melanggar hukum, sayangilah anak anda, sayangilah rakyat, itu uang dari mereka, pajak mereka yang mau bekerja keras justru dirampok oleh aparat sendiri yang seharusnya bertugas melindungi rakyat. Demikian yang dapat saya sampaikan, kedepan kita akan membuat formula formula dan system mekanisme yang baik sehingga seluruh kementerian itu bisa terjalin, terawasi, terkontrol dengan terukur,” pungkasnya.