Liputan6.com, Jakarta PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Perseroan mengalokasikan kocek Rp 7,5 miliar untuk membeli kembali 4.885.993 lembar saham KEJU, setara 0,33 persen dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan.
Pembelian kembali saham perseroan tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujui pembelian kembali saham perseroan oleh RUPSLB. Rencananya, perseroan akan menggelar RUPSLB pada 17 Desember 2024 untuk meminta restu buyback.
Advertisement
Pertimbangan utama perseroan dalam melakukan pembelian kembali saham perseroan adalah agar perseroan dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan jika harga saham perseroan tidak mencerminkan nilai atau kinerja perseroan.
Dibeli Kembali
Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun terhitung sejak tanggal pembelian kembali saham perseroan telah dilaksanakan. Akan tetapi perseroan dapat sewaktu-waktu melakukan pengalihan atas saham yang telah dibeli kembali sesuai dengan Pasal 21 POJK 29/2023.
Harga penawaran atas Pembelian Kembali Saham Perseroan akan memperhatikan dan mengacu kepada ketentuan Pasal 11 dan Pasal 12 POJK 29/2023.
Perseroan akan menggunakan kas internal perseroan sebagai sumber pendanaan untuk melaksanakan pembelian kembali saham perseroan. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan akan mengakibatkan turunnya kas internal perseroan dengan nilai penurunan maksimum sebesar Rp 7,5 miliar.
"Lebih lanjut lagi, Perseroan memperkirakan pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Perseroan tidak akan menimbulkan dampak penurunan pendapatan Perseroan secara signifikan. Pembelian kembali saham Perseroan tidak akan menimbulkan dampak yang material terhadap kepemilikan saham Perseroan," mengutip pengumuman PT Mulia Boga Raya Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa, Sabtu(9/11/2024).
Perseroan mempercayai bahwa penurunan kas internal yang akan dipergunakan sebagai sumber pendanaan untuk pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional perusahaan.
Dengan adanya pembelian kembali saham perseroan akan membuat harga saham di masa yang akan datang menjadi lebih stabil dan berdampak positif bagi pemegang saham dan perseroan.
Boga Raya RUPSLB 17 Desember 2024
PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) mengumumkan rencana pembagian saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor perseroan (Agio).
Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2024 untuk meminta restu pemegang saham mengenai rencana aksi ini.
Direksi perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris mengusulkan untuk membagikan saham bonus kepada para pemegang saham perseroan yang berasal dari tambahan modal disetor (Agio) per tanggal 31 Desember 2023 sebanyak-banyaknya Rp 206,25 miliar dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Adapun jumlah saham baru yang akan diterbitkan dari Saham Bonus Perseroan adalah sebanyak-banyak 4.125.000.000 lembar saham, sehingga total saham Perseroan adalah sebanyak- banyaknya menjadi 5.625.000.000 lembar saham.
"Dengan perhitungan tersebut, maka rasio pembagian Saham Bonus menjadi 4:11. Artinya, empat lembar saham lama akan memperoleh sebelas lembar saham baru," ungkap Manager PT Mulia Boga Raya Tbk, Peter Wiradjaja dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (8/11/2024).
Laporan Keuangan
Sesuai dengan catatan pada Laporan Keuangan per tanggal 31 Desember 2023, jumlah saldo laba per 31 Desember 2023 yang belum dicadangkan adalah sebesar Rp 367,99 miliar.
Alasan perseroan melakukan pembagian saham bonus adalah untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan memberikan benefit kepada pemegang saham perseroan.
Selain itu, dengan dilaksanakannya pembagian saham bonus kepada seluruh pemegang saham secara proporsional, maka likuiditas saham perseroan akan meningkat yang diharapkan akan memberikan dampak positif atas kinerja perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia.
Advertisement