Wamen PU: JSDP Solusi Atasi Limbah Jakarta

Potensi tercemarnya lingkungan, terutama sumber air tanah di Jakarta, disebabkan oleh kurangnya infrastruktur Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memadai.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Nov 2024, 09:52 WIB
Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zone 1 akan menjadi solusi pengelolaan limbah.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), Diana Kusumastuti mengatakan, Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zone 1 akan menjadi solusi pengelolaan limbah. Menurut dia, hal itu sangat dibutuhkan Jakarta, mengingat Jakarta akan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan administrasi menghasilkan limbah domestik dalam jumlah besar yang berpotensi mencemari lingkungan, terutama sumber air tanah. 

"JSDP Zone 1 merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang didirikan sebagai langkah penting dalam pengelolaan limbah domestik di wilayah Jakarta," kata Diana Kusumastuti dalam  keterangan tertulis diterima,  Sabtu (9/11/2024).

Diana menjelaskan, proyek diprakarsai melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 dan didukung oleh Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 41 Tahun 2016. Aturan itu menetapkan Rencana Induk Pengembangan Prasarana Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik.

Dia mencatat, potensi tercemarnya lingkungan, terutama sumber air tanah di Jakarta, disebabkan oleh kurangnya infrastruktur Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memadai. Akibatnya, limbah kerap langsung dialirkan ke sungai atau badan air.

"Proyek JSDP Zone 1 bertujuan untuk membangun jaringan perpipaan dan instalasi pengolahan air limbah yang lebih luas dan terstruktur. Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta dengan memastikan limbah domestik dikelola dengan baik, mengurangi pencemaran air, serta mencegah penyebaran penyakit yang berasal dari kontaminasi air," yakin Diana.

Diana berharap, Jakarta Sewerage Development Project Zone 1 bukan hanya sebuah proyek infrastruktur, melainkan juga sebuah investasi bagi masa depan kota Jakarta yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. 

“Dengan adanya sistem pengelolaan air limbah yang modern, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih layak huni dan bebas dari pencemaran untuk generasi mendatang,” harap dia.

Sebagai informasi, pendanaan proyek sebagian besar berasal dari pinjaman JICA (Japan International Cooperation Agency) dengan target penyelesaian pada Oktober 2027. Proyek ini juga dilakukan dalam kerjasama erat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari segi pendanaan maupun perencanaan pengembangan jaringan perpipaan air limbah. 

“Kerjasama diharapkan dapat mendorong keberhasilan proyek dengan pemanfaatan teknologi dan standar internasional yang diterapkan oleh JICA,” Diana menutup.

 


Manfaat Utama JSDP

Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zone 1 akan menjadi solusi pengelolaan limbah.

Berikut Manfaat Utama JSDP Zone 1

1. Pengelolaan Air Limbah yang Terintegrasi

Dengan adanya jaringan perpipaan yang terintegrasi, limbah domestik akan dialirkan ke IPAL untuk diproses dan dibersihkan sebelum dibuang ke lingkungan.

2. Mencegah Kontaminasi Sumber Air Tanah

Proyek ini akan membantu mengatasi masalah septic tank yang dibangun terlalu dekat dengan sumur air tanah. Tanpa sistem yang tepat, septic tank dapat menyebabkan kontaminasi air tanah dengan bakteri dan zat berbahaya lainnya.

3. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kesehatan Masyarakat

Dengan lingkungan yang lebih bersih dan sumber air yang bebas dari kontaminasi, kesehatan masyarakat akan lebih terjaga, mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan air yang terkontaminasi.

4. Mendukung Pembangunan Berkelanjutan


Infrastruktur Ramah Lingkungan

Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zone 1 akan menjadi solusi pengelolaan limbah.

JSDP Zone 1 merupakan langkah penting dalam pembangunan infrastruktur ramah lingkungan yang berkelanjutan di Jakarta, mendukung visi pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Meskipun proyek ini memiliki manfaat besar, terdapat tantangan dalam pelaksanaannya, seperti koordinasi lintas sektor dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya sistem pengelolaan air limbah.

Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, sangat diperlukan agar proyek ini dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan.

Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya