Peneliti Ungkap Minum Susu Saat Sarapan Penting untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak

Orangtua perlu menyiasai anak untuk mengunsumsi susu setiap sarapan agar dapat memenuhi asupan mikronutrien terutama kalsium dan vitamin D,

oleh Tim Health diperbarui 09 Nov 2024, 08:57 WIB
Ilustrasi minum susu. (Photo created by garetsvisual on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Minum susu saat sarapan yang cukup dengan menu beragam berhubungan erat dengan peningkatan kualitas pola makan anak. Hal tersebut merujuk pada survei yang dilakukan The South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS) II.

Oleh karena itu, orangtua perlu menyiasai anak untuk mengunsumsi susu setiap sarapan agar dapat memenuhi asupan mikronutrien terutama kalsium dan vitamin D, seperti disampaikan peneliti utama SEANUTS II Prof Dr dr Rini Sekartini, Sp.A(K).

“Secara umum, anak-anak yang mengonsumsi susu pada saat sarapan memiliki asupan mikronutrien esensial lebih tinggi terutama untuk kalsium dan vitamin D,” kata Rini dalam pemaparannya di acara Media Scientific Workshop SEANUTS II bersama Frisian Flag di Jakarta, Jumat, dilansir ANTARA.

Studi menyoroti pentingnya konsumsi susu pada saat sarapan yang dapat memenuhi asupan harian vitamin D 4,4 kali dan kalsium 2,6 kali lebih tinggi bagi anak-anak Indonesia.

Produk susu tidak hanya berupa susu cair atau bubuk namun juga meliputi produk susu hewani lainnya seperti yoghurt dan keju dengan ketentuan satu porsi per hari.

Rini yang merupakan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI itu mengatakan temuan ini dapat menjadi rekomendasi dan dorongan bagi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah tenaga kesehatan profesional sekolah-sekolah industri dan utamanya keluarga bahwa minum susu minimal satu kali sehari saat sarapan dapat membantu pemenuhan nutrisi anak yang penting bagi pertumbuhan.

 

 


Hanya 16 Persen Anak Indonesia Minum Susu

Pada survei SEANUTS, ungkap Rini, data dari 28 persen anak yang sudah mengonsumsi sarapan hanya 16 persen anak Indonesia yang minum susu atau produk dairy sebagai bagian dari nutrisi utama ketika sarapan pagi.

Sarapan, ujarnya, sebenarnya berperan penting sebagai penyumbang energi anak terutama untuk mendukung kegiatannya sehari-hari dan proses belajar. Secara umum, masyarakat Indonesia tidak memberi susu pada anak setelah usia dua tahun karena dianggap sudah cukup dari makanan sehari-hari.

Maka itu dari data ini juga didapat konsumsi susu masih lebih tinggi pada usia anak yang lebih muda atau di bawah dua tahun. Masalah ketersediaan susu di daerah perdesaan dan pendapatan yang rendah juga menjadi faktor anak di atas dua tahun jarang mengonsumsi susu.

 


Susu untuk Penuhi Asupan Kalsium dan Vitamin D

Terkait asupan kadar mikronutrien, jelas Rini, yang harus menjadi perhatian orangtua adalah pemenuhan kalsium dan vitamin D dan susu merupakan sumber paling mudah untuk mendapat asupan tersebut.

“Untuk vitamin C, kolin, dan DHA, biasanya memang mungkin ada yang makan dengan lauk-pauk yang mengandung itu juga bisa dianjurkan, tapi yang paling concern adalah bahwa kandungan kalsium dan vitamin D-nya dan itu mudah didapatkan dengan menambahkan sarapan itu dengan susu,” kata Rini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya