Langkah Taktis BPBD Ende Mengantisipasi Erupsi Gunung Iya

Warga yang berada sekitar kawasan Gunung Iya untuk sementara ini mengurangi atau bahkan tidak sama sekali melakukan aktivitas di sekitaran kawasan Gunung Iya, sesuai rekomendasi dari PVMBG

oleh Ola Keda diperbarui 09 Nov 2024, 17:42 WIB
Gunung Iya di Kabupaten Ende, NTT (Liputan6.com/Ola Keda

Liputan6.com, Jakarta - Mengantisipasi peningkatan status Gunung Iya di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Pemkab Ende siap ungsikan warga di sekitar gunung itu.

Langkah ini diambil setelah Gunung Iya naik dari Level II Waspada ke level III Siaga sejak 5 November 2024 Pukul.

“Jika diharuskan, maka pemerintah akan mengarahkan warga di Kecamatan Ende Selatan, khusus Kelurahan Tanjung dan Arubara, Tetandara , Rukun Lima, serta Kelurahan Paupanda untuk mengamankan diri dengan cara diungsikan sementara," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu kepada Liputan6.com, Sabtu 9 November 2024.

Ia mengaku pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan aktivitas gempa Gunung Iya.

Yulius mengatakan, sesuai arahan dari Penjabat Bupati maka pihaknya akan sosialisasikan informasi PVMBG itu kepada masyarakat disertai dengan imbauan.

Khususnya bagi warga yang berada sekitaran kawasan Gunung Iya untuk sementara ini mengurangi atau bahkan tidak sama sekali melakukan aktivitas di sekitaran kawasan Gunung Iya, sesuai rekomendasi dari PVMBG.

Gunung Api Iya merupakan gunung api strato dengan sejarah letusan tercatat sejak tahun 1671 hingga erupsi terakhir tahun 1969.

Karakter erupsi Gunung Iya pada umumnya berlangsung di kawah utama berupa erupsi magmatik yang menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava disertai dengan adanya runtuhan pada puncak.

Terdapat rekahan berkembang di sekeliling kawah aktif Gunung Iya yang menunjukkan zona lemah di dalam gunung api. Rekahan ini yang kemungkinan akan mengakibatkan longsoran besar ke arah laut jika terjadi erupsi Gunung Iya yang akan datang.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Sejarah Aktivitas Gunung Iya

Pada tanggal 1 Oktober 2024 – 4 November 2024, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Secara visual teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi sekitar 10–300 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 23–39°C.

Berdasarkan pengambilan data visual menggunakan drone kawah Gunung Iya pada tanggal 5 November 2024, teramati asap kawah tipis berwarna kelabu dengan tinggi kurang lebih 50 m di atas puncak.

Kegempaan yang terekam pada periode tanggal 1 Oktober 2024–4 November 2024, 28 kali Gempa Tremor Harmonik, 77 kali Gempa Tremor Non Harmonik, 2 kali Gempa Tornillo, 3 kali Gempa Low Frekuensi, 2 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 173 kali Gempa Vulkanik Dalam, 63 kali Gempa Tektonik Lokal, 56 kali Gempa Tektonik Jauh, dan Gempa Tremor Menerus amplitudo 1–1,8 mm, dominan 1,5 mm.

Kegempaan Gunung Iya periode ini didominasi Gempa Tremor Harmonik, Gempa Tremor Non Harmonik, Gempa Tremor Menerus, dan Gempa Vulkanik Dalam.

Peningkatan kegempaan Gunung Iya ditandai dengan meningkatnya Gempa Vulkanik Dalam sejak Agustus 2024, peningkatan signifikan kegempaan ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan dalam tubuh Guung Iya akibat meningkatnya aktivitas magmatik, atau adanya migrasi magma dari kedalaman dalam ke kedalaman dangkal. Hal ini yang memicu munculnya gempa-gempa dangkal yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi.

Gempa-gempa dangkal Gunung Iya yaitu kegempaan tremor mulai terekam sejak tanggal 16 Oktober 2024 yang menandakan adanya pergerakan atau peningkatan tekanan magma menuju permukaan.

Perlu diwaspadai apabila terekam Gempa Tektonik dengan magnitudo besar di sekitar Gunung Iya karena berpotensi akan mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Iya.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, Gunung Iya menunjukkan adanya peningkatan aktivitas serta potensi ancaman bahayanya. Oleh karena itu, tingkat aktivitas Gunung Iya dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (SIAGA), terhitung mulai tanggal 5 November 2024 pukul 18.00 WITA dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

 


Rekomendasi

Masyarakat di sekitar Guug Iya dan pengunjung/wisatawan direkomendasikan tidak mendekati kawasan dan tidak melakukan aktivitas, baik darat dan laut di dalam radius 3 km dari kawah aktif Guug Iya serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

Masyarakat di sekitar Gunung Iya diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Iya, dan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Ende dan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pemerintah Daerah dan BPBD agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Nusa Tenggara di Jl. Mahoni, Kelurahan Kota Raja, Kecamata Ende Utara. Kabupaten Ende, atau Pos Pengamatan Guung Iya di Jl Ikan Paus, Tewejangga, Keluraha Paupanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Informasi dan perkembangan aktivitas vulkanik Guug Iya dapat diakses melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, media sosial PVMBG (Facebook, X)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya