Liputan6.com, Jakarta - Program 3 juta rumah yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kini tengah berupaya menghapus sejumlah ketentuan pajak dalam pengadaannya. Otomatis itu akan membuat harga rumah menjadi lebih murah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, pengurangan biaya dapat mencapai total 21 persen untuk rumah MBR dan masyarakat berpenghasilan tanggung (MBT).
Advertisement
"Yang terdiri dari pembebasan PPN (pajak pertambahan nilai), pemangkasan PPH (pajak penghasilan), dan penghapusan BPHTB (bea perolehan hak atas tanah dan bangunan) akan mampu memicu permintaan akan perumahan, karena harga jual rumah menjadi lebih murah," ujarnya, Sabtu, 9 November 2024.
Nixon mengutarakan, BTN telah menyalurkan 5,5 juta KPR subsidi dan non subsidi baik melalui KPR Konvensional maupun pembiayaan syariah sejak 1976.
Artikel Gratis Pajak, Harga Rumah Bakal Diskon 21% menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Minggu, (10/11/2024):
1.Gratis Pajak, Harga Rumah Bakal Diskon 21%
Program 3 juta rumah yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kini tengah berupaya menghapus sejumlah ketentuan pajak dalam pengadaannya. Otomatis itu akan membuat harga rumah menjadi lebih murah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, pengurangan biaya dapat mencapai total 21 persen untuk rumah MBR dan masyarakat berpenghasilan tanggung (MBT).
"Yang terdiri dari pembebasan PPN (pajak pertambahan nilai), pemangkasan PPH (pajak penghasilan), dan penghapusan BPHTB (bea perolehan hak atas tanah dan bangunan) akan mampu memicu permintaan akan perumahan, karena harga jual rumah menjadi lebih murah," ujarnya, Sabtu, 9 November 2024.
Nixon mengutarakan, BTN telah menyalurkan 5,5 juta KPR subsidi dan non subsidi baik melalui KPR Konvensional maupun pembiayaan syariah sejak 1976.
2. Donald Trump Menang di Pilpres AS 2024, Kekayaan 2 Miliarder Ini Merosot
Kemenangan Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024 membuat para miliarder dunia bersorak-sorai. Merujuk Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih kolektif 10 orang terkaya dunia melonjak hampir USD 26,5 miliar, atau setara Rp 417,37 triliun (kurs Rp 15.750 per dolar AS).
Namun, beberapa miliarder justru kekayaannya menurun selepas Trump menang. Salah satunya CEO Meta sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg yang kehilangan USD 81 juta atau setara Rp 1,27 triliun dari kekayaannya.
"Ingat, Donald Trump menuduh Zuckerberg telah berkomplot melawannya dalam Pemilu 2020. Trump juga mengancam akan memenjarakan Zuckerberg jika ia melakukan sesuatu kali ini," tulis CNBC TV18, Sabtu, 9 November 2024.
Selain Mark Zuckerberg, pemilik Moët Hennessy Louis Vuitton (LVMH) Bernard Arnault juga kekayaannya menurun hingga USD 3 miliar, atau setara Rp 47,25 triliun.
Selain dua tokoh tersebut, miliarder dunia lain banjir pemasukan setelah kemenangan Trump. Seperti dialami CEO Tesla Elon Musk, yang secara mengejutkan cuan USD 26,5 miliar (Rp 417,37 triliun). Membuat kekayannya mencapai USD 290 miliar atau setara Rp 4.567,5 triliun.
Advertisement
3.BSI Siap Ekspansi ke Arab Saudi, Beri Kemudahan Layanan Digital untuk Jemaah Haji dan Umrah
Bank Syariah Indonesia (BSI) semakin memperluas jangkauan layanannya dengan rencana ekspansi ke Arab Saudi. Langkah strategis ini dilakukan untuk memperkuat aksesibilitas perbankan syariah bagi umat Islam di Timur Tengah, khususnya bagi jamaah haji dan umroh dari Indonesia. Rencana ini muncul setelah keberhasilan BSI membuka cabang di Dubai, Uni Emirat Arab.
Dalam acara peluncuran Super App terbaru BSI BYOND, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, langkah ekspansi ini menjadi peluang besar bagi BSI mengingat potensi pasar Timur Tengah yang luas dan jumlah populasi muslim yang besar.
“Kami sedang mempersiapkan untuk membuka layanan BSI di Arab Saudi, setelah sebelumnya sukses membuka cabang di Dubai. Langkah ini diambil untuk memperkuat aksesibilitas layanan digital banking syariah bagi umat Islam,” ujar Erick Thohir pada konferensi pers, Sabtu (9/11/2024).
Berita selengkapnya baca di sini