Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Minggu (10/11/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih perkasa. Bitcoin naik tipis 0,22 persen dalam 24 jam dan 10,63 persen sepekan.
Advertisement
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 76.721 per koin atau setara Rp 1,20 miliar (asumsi kurs Rp 15.654 per dolar AS).
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 5,60 persen sehari terakhir dan 25,50 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 48,9 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 4,47 persen dan 9,90 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,78 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA menguat 9,67 persen dalam 24 jam terakhir dan 42,40 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.767 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih perkasa. SOL menguat 0,04 persen dalam sehari dan 20,34 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,13 juta per koin.
XRP terpantau masih berada di zona hijau. XRP menguat 0,83 persen dalam 24 jam dan 9,38 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.733 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE)
Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 7,69 persen dan 36,26 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 3.403 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,01 persen. Harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,64 triliun atau setara Rp 41,328 triliun, menguat sekitar 2,05 persen dalam sehari terakhir
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Menang Pilpres AS, Donald Trump Diminta Segera Bentuk Cadangan Bitcoin
Sebelumnya, Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump diminta segera membentuk cadangan Bitcoin. Ini dinilai jadi salah satu janjinya ketika berkampanye.
Salah satu pembantu kampanye Donald Trump, David Bailey baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya tentang pentingnya segera mengorganisasi apa yang disebut sebagai ‘cadangan strategis’ Bitcoin. Dia khawatir negara-negara lain mungkin mengadopsi ide tersebut dan mendahului AS.
Diketahui, negara seperti El Salvador dan Bhutan telah terlebih dahulu membangun strategi simpanan Bitcoin. Langkah itu akan mengubah persepsi banyak orang terhadap Bitcoin, dengan negara superpower seperti AS jika menentukannya sebagai aset cadangan.
"Amerika berada dalam risiko besar untuk tertinggal dalam agenda Bitcoin-nya. Kita harus segera membentuk Cadangan Bitcoin Strategis secepat mungkin," kata David Bailey dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (8/11/2024).
Lebih lanjut, Bailey menilai Presiden Terpilih Trump memiliki kekuatan untuk melakukannya berkat hasil positif yang diperoleh Partai Republik dalam pemilu baru-baru ini, di mana mereka berhasil meraih mayoritas di Senat.
"Presiden Trump memiliki DPR dan Senat. Dia memiliki mandat. Lingkungan politiknya ada untuk kita dapat menyelesaikan ini dalam 100 hari pertama,” tegasnya.
Meskipun Trump belum secara terbuka membahas tentang cadangan Bitcoin, ide ini sudah lama beredar di kalangan cryptocurrency dan lingkaran pemerintahan. Trump sebelumnya telah menentang penjualan Bitcoin oleh pemerintah AS.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Harga Bitcoin Berpotensi Capai Rp 47,5 Miliar pada 2050, Ini Syaratnya
Sebelumnya, manajer aset global VanEck baru-baru ini menyampaikan perkiraan yang ambisius untuk Bitcoin. VanEck memprediksi Bitcoin dapat mencapai valuasi USD 3 juta atau setara Rp 47,5 miliar (asumsi kurs Rp 15,841 per dolar AS) pada 2050.
Ini bisa dicapai berdasarkan potensi Bitcoin untuk diterima sebagai aset cadangan di antara bank-bank sentral dunia, ini bisa menjadi momen yang mengubah aturan untuk mata uang kripto dan fungsi yang akan dimainkan BTC dalam ekonomi dunia.
Dipimpin oleh Matthew Sigel, Kepala Riset Aset Digital VanEck, analisis tersebut menggarisbawahi potensi Bitcoin untuk naik setelah faktor ekonomi dan geopolitik yang dapat mempercepat adopsinya.
Sigel menjelaskan, jika Bitcoin hanya memperoleh 2 persen dari cadangan bank sentral dunia pada tahun 2050, BTC dapat dinilai setinggi US 3 juta per koin. Tersirat dalam estimasi yang agak agresif terhadap valuasi pertengahan abad ini adalah tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 16 persen per tahun selama beberapa dekade.
Sigel kemudian menguraikan perkiraan tersebut dalam sebuah wawancara dengan sumber berita, menjelaskan mengapa kemampuan Bitcoin untuk berubah seiring dengan perkembangan ekonomi menjadikannya kandidat yang lebih kuat secara keseluruhan untuk gelar aset cadangan global.
"Bitcoin bertindak seperti bunglon, mengacu pada bagaimana korelasinya dengan aset lain telah, dan terus berubah, seiring dengan tren keuangan global dan permintaan pengguna,” kata Sigel, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (8/11/2024).
Bagi Sigel, kemampuan beradaptasi ini menjadikan Bitcoin kandidat yang semakin menarik untuk status cadangan dunia jika pasar global mencari variasi yang lebih besar daripada yang saat ini ditawarkan oleh mata uang fiat.