Profil Ian Maatsen, Pemain Keturunan Berdarah Jawa yang Digadang-gadang Bela Timnas Indonesia

Bek berbakat Ian Maatsen kembali diabaikan tim senior Belanda. Apakah ia akan memilih Timnas Indonesia?

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 11 Nov 2024, 09:18 WIB
Aksi Ian Maatsen saat membela Borussia Dortmund melawan Real Madrid di final Liga Champions 2023/2024. (INA FASSBENDER / AF)

Liputan6.com, Jakarta Ian Ethan Maatsen, bek berbakat keturunan Indonesia, kembali menghadapi kekecewaan dalam karier internasionalnya. Menjelang FIFA Matchday November 2024, Maatsen tidak dipanggil ke tim utama Belanda oleh pelatih Ronald Koeman. Sebaliknya, ia hanya dimasukkan dalam daftar skuad Belanda U-21, meskipun penampilannya di level klub semakin menjanjikan. Kekecewaan ini menimbulkan spekulasi, apakah Maatsen akan mempertimbangkan pindah kewarganegaraan untuk membela Timnas Indonesia?

Keputusan Koeman ini bukan pertama kalinya menimbulkan kekecewaan bagi Maatsen. Bek kiri kelahiran Vlaardingen, Belanda, ini sebelumnya telah beberapa kali diabaikan oleh tim senior, meski konsisten tampil di liga top Eropa dan menunjukkan performa baik di berbagai level tim nasional muda Belanda.


Awal Karier

Ian Ethan Maatsen, lahir di Vlaardingen, Belanda, pada 10 Maret 2002, dikenal sebagai salah satu bek kiri berbakat dengan kemampuan bermain yang agresif dan taktis. Meski berdarah Suriname dan Indonesia, Maatsen tumbuh besar di Belanda dan memilih jalur karier sepak bolanya di Eropa, yang mengantarkannya bergabung dengan klub-klub besar dan menjadikannya sosok berpengaruh di Aston Villa.

Ian Maatsen memulai karier sepak bola profesionalnya di usia tujuh tahun di akademi Feyenoord. Kepiawaiannya dalam bertahan membuatnya cepat menarik minat akademi-akademi ternama di Belanda, termasuk Sparta Rotterdam dan PSV Eindhoven.

Pada tahun 2018, bakatnya yang kian berkembang membuat klub besar Liga Inggris, Chelsea, memutuskan merekrutnya ke akademi mereka. 

Pada September 2019, Maatsen menjalani debutnya bersama tim utama Chelsea di kompetisi EFL Cup melawan Grimsby Town. Meski baru tampil sekali di tim utama Chelsea, ia terus mencatatkan pengalaman berharga dengan serangkaian masa pinjaman.


Masa Peminjaman dan Kesuksesan di Burnley

Kesempatan bermain reguler mulai diraih Maatsen setelah Chelsea meminjamkannya ke beberapa klub di Inggris. Pada 2020, ia bergabung dengan Charlton Athletic dan membuat debut di laga EFL League One, mencetak gol pertamanya melawan Doncaster Rovers. Di musim berikutnya, ia bergabung dengan Coventry City, bermain 40 pertandingan, dan makin mengukuhkan kemampuannya di sektor kiri pertahanan.

Mengutip Bola.net, puncak karier Maatsen di Championship tercapai saat dipinjamkan ke Burnley pada musim 2022-2023. Bersama Burnley, Maatsen berperan besar dalam membawa klub tersebut menjuarai EFL Championship dan promosi ke Premier League. Penampilan apiknya membuahkan penghargaan individu, termasuk masuk dalam Championship Team of the Season.


Karier Singkat di Borussia Dortmund hingga Kontrak Permanen di Aston Villa

Penyerang PSG #10 Ousmane Dembele (kiri) menembak ke arah gawang di depan bek Dortmund #22 Ian Maatsen (tengah) pada laga leg kedua semifinal Liga Champions 2023/2024 di Parc des Princes, Rabu dini hari WIB (8/5/2024). (Miguel MEDINA / AFP)

Pada Januari 2024, Maatsen menjalani petualangan baru di Bundesliga bersama Borussia Dortmund. Di sini, ia mendapatkan kesempatan tampil di liga Eropa lainnya dan masuk ke dalam Team of the Season sebagai bek kiri terbaik setelah Dortmund mencapai final Liga Champions. Setelah masa pinjamannya di Dortmund selesai, Maatsen kembali ke Inggris dengan kontrak permanen senilai £37,5 juta di Aston Villa.

Debutnya bersama Aston Villa di Premier League pada Agustus 2024 menandai puncak lain dalam kariernya, yang sekaligus membuktikan bahwa Maatsen adalah salah satu talenta bek kiri paling potensial di Eropa.


Perjuangan Mendapatkan Tempat di Timnas Belanda

Meski kariernya di level klub terbilang gemilang, perjalanan Maatsen di tim nasional Belanda penuh tantangan. Sejak bergabung dengan tim kelompok usia Belanda dari U-15 hingga U-21, Maatsen terus berusaha masuk ke tim senior.

Sayang, hingga kini, pelatih Ronald Koeman belum memberinya kesempatan bermain di level tertinggi bersama timnas senior Belanda. Hal ini membuka spekulasi di kalangan pecinta sepak bola Indonesia, mengingat Maatsen memiliki garis keturunan Indonesia yang mungkin memungkinkannya berpindah federasi suatu hari nanti.


Masa Depan Maatsen

Bek Chelsea #29 Ian Maatsen (kiri) berebut bola dengan bek Crystal Palace #06 Marc Guehi pada pekan ke-19 Liga Inggris di Stamford Bridge, Kamis (28/12/2023) dini hari WIB. (Glyn KIRK / AFP)

Sebagai pemain keturunan Indonesia dengan pengalaman dan prestasi di liga top Eropa, Maatsen berpotensi menjadi andalan Timnas Indonesia jika memutuskan untuk berpindah federasi.

Pemain-pemain keturunan seperti Maatsen dapat memperkuat skuad Garuda, khususnya di lini pertahanan yang membutuhkan sosok bek dengan pengalaman internasional. Masa depannya akan sangat menarik untuk diikuti, baik oleh fans di Eropa maupun di Indonesia.


Apa yang membuat Ian Maatsen menarik bagi Timnas Indonesia?

Sebagai pemain yang telah berkompetisi di Eropa, Maatsen memiliki pengalaman bermain di level tinggi yang akan memberi keuntungan besar bagi Timnas Indonesia.

 


Mengapa Ian Maatsen belum bermain di tim senior Belanda?

Meski Maatsen tampil baik di klub, pelatih Belanda saat ini tampaknya lebih memilih pemain berpengalaman lainnya untuk tim senior.

 


Bagaimana peluang Maatsen untuk berpindah ke Timnas Indonesia?

Jika Maatsen memilih untuk berpindah federasi dan memenuhi kualifikasi administrasi, ia bisa saja membela Timnas Indonesia di masa depan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya