Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Bos Lion Air yang Diisukan Bakal Jadi Bos Garuda

Wamildan Tsani Panjaitan menjadi sorotan publik setelah namanya mencuat sebagai salah satu calon pengganti Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Berikut profil Wamildan Tsani Panjaitan.

oleh Tyas Titi Kinapti diperbarui 11 Nov 2024, 10:52 WIB
Pesawat Lion Air Boeing 737 800 NG tiba di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (19/8/2015). Lion Air kedatangan pesawat ke 150 Boeing 737, Lion Air Group kini telah mengoperasikan 244 unit pesawat berbagai tipe. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Wamildan Tsani Panjaitan, yang kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama PT Lion Air, belakangan ini menjadi sorotan publik setelah namanya mencuat sebagai salah satu calon pengganti Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA). Nama Tsani, sapaan akrabnya, sudah dikenal luas di dunia penerbangan Indonesia berkat jejak kariernya yang luar biasa dan kontribusinya yang signifikan di Lion Air.

Sebelum menjabat sebagai Plt. Dirut Lion Air sejak 2023, Tsani dikenal sebagai Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Kualitas (Safety, Security, and Quality) di maskapai yang sama. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di dunia penerbangan, Tsani telah memulai kariernya sebagai pilot pesawat maritim pada tahun 2003 dan menghabiskan sebagian besar masa dinasnya di luar Pulau Jawa, khususnya di Makassar dan Yogyakarta.

Meski namanya sudah ramai disebut-sebut dalam bursa calon Dirut Garuda Indonesia, hingga saat ini, pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham GIAA belum memberikan konfirmasi resmi mengenai hal tersebut. Berikut profil Wamildan Tsani Panjaitan, Senin (11/11). 


Awal Karier Wamildan Tsani Panjaitan di Dunia Penerbangan

Dilansir dari berbagai sumber, Wamildan Tsani Panjaitan memulai kariernya di dunia penerbangan setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 2001. Sejak lulus, dia langsung diproyeksikan untuk menempati posisi penerbang dan ditempatkan di Makassar sebagai pilot pesawat maritim Boeing 737 Patrol Aircraft. Keputusannya untuk menjadi seorang pilot bukanlah hal yang kebetulan, karena sejak masa kecil, Tsani sudah memiliki ketertarikan besar terhadap dunia penerbangan.

Pada awal kariernya, Wamildan harus terbang jauh dari kampung halaman. Lahir di keluarga Batak, ia menghabiskan masa kecilnya di Jayapura, Papua, dan baru melanjutkan pendidikan ke Magelang setelah lulus SMP. Selepas SMA, Wamildan pun berhasil masuk ke AAU dengan kecabangan Penerbang (Korps PNB), dan mengawali perjalanan penerbangannya di dunia militer. Hal ini menandai awal dari perjalanan panjang Wamildan dalam dunia penerbangan.

Di Makassar, ia bertugas sebagai pilot Boeing 737 selama hampir sepuluh tahun. Tugas ini tidak hanya mematangkan keterampilannya sebagai pilot, tetapi juga memberikan pengalaman yang sangat berharga di medan operasi yang berbeda-beda. Keahlian dalam mengoperasikan pesawat maritim juga menjadi modal penting bagi Wamildan di kemudian hari.


Pindah Tugas ke Yogyakarta dan Karier Sebagai Pengajar

Setelah sepuluh tahun bertugas di Makassar, Wamildan Tsani Panjaitan dipindahkan ke Yogyakarta untuk menjadi pengajar di Sekolah Penerbang. Posisi ini memungkinkan Wamildan untuk berbagi ilmu dan pengalamannya dengan calon-calon penerbang baru. Selama bertahun-tahun di Yogyakarta, Tsani tak hanya menjadi pengajar yang dihormati, tetapi juga mengasah kemampuan kepemimpinannya.

Di Sekolah Penerbang, Wamildan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan berbagai program pelatihan dan evaluasi penerbang baru. Pengalamannya yang luas dalam dunia penerbangan, ditambah dengan latar belakang militernya, membuatnya sangat dihargai oleh rekan-rekan sejawat dan para siswa. Di sinilah Wamildan mulai membentuk karakter sebagai seorang pemimpin yang kompeten dan penuh dedikasi.

Setelah lebih dari dua dekade berkarier di dunia militer, Tsani akhirnya memutuskan untuk pensiun dini, meskipun ia masih merasa memiliki banyak hal yang bisa dilakukan di dunia penerbangan. Keputusan ini membawa Wamildan pada babak baru dalam kariernya yang lebih berfokus pada dunia sipil.


Bergabung dengan Lion Air Group

Setelah pensiun dini dari TNI AU, Wamildan Tsani Panjaitan memilih untuk bergabung dengan Lion Group, salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia. Awalnya, Wamildan bergabung dengan Batik Air, yang merupakan anak perusahaan dari Lion Air, sebagai bagian dari manajemen operasional. Keputusan ini sepertinya sangat tepat, karena Batik Air membutuhkan sosok yang berpengalaman di bidang keselamatan dan keamanan penerbangan.

Bergabung dengan Lion Air Group memberikan kesempatan bagi Wamildan untuk mengaplikasikan berbagai pengetahuan yang telah ia pelajari selama bertahun-tahun di dunia penerbangan militer. Dia kemudian ditugaskan di posisi Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Kualitas (Safety, Security, and Quality), yang sangat relevan dengan pengalaman dan keahlian yang dimilikinya.

Dengan latar belakang yang kuat dalam bidang keselamatan dan pengelolaan penerbangan, Wamildan mampu memberikan kontribusi besar dalam peningkatan operasional Lion Air Group. Kinerjanya yang cemerlang akhirnya membawanya pada jabatan lebih tinggi, yaitu sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Lion Air pada tahun 2023.


Posisi Plt. Dirut Lion Air dan Isu Penggantian Dirut Garuda

Pada tahun 2023, Wamildan Tsani Panjaitan diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Lion Air. Jabatan ini menandai puncak karier Wamildan di maskapai tersebut. Sebagai Plt. Dirut, Wamildan bertanggung jawab penuh terhadap operasional dan perkembangan Lion Air Group. Keputusan ini dinilai tepat, mengingat latar belakangnya yang sangat mumpuni dan kemampuannya dalam memimpin organisasi penerbangan.

Tapi baru-baru ini, namanya juga muncul dalam perbincangan publik sebagai calon pengganti Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia, yang saat ini masih menjabat. Meskipun kabar ini belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak Kementerian BUMN, spekulasi terus berkembang, mengingat prestasi dan rekam jejak Wamildan yang luar biasa di dunia penerbangan.

Jika nantinya Tsani benar-benar diangkat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, ini akan menjadi sebuah langkah besar dalam kariernya, mengingat tantangan yang lebih besar dihadapi oleh Garuda Indonesia dibandingkan dengan maskapai swasta seperti Lion Air. Namun, banyak pihak yang meyakini bahwa Wamildan memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk memimpin Garuda menuju masa depan yang lebih baik.


Prestasi dan Kehidupan Pribadi Wamildan Tsani Panjaitan

Selain karier profesionalnya yang gemilang, Wamildan Tsani Panjaitan juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan berorientasi pada keluarga. Diketahui ia menikah dengan Riri Anggreni, dan telah dikaruniai tiga orang anak. Meskipun sibuk dengan urusan pekerjaan, Wamildan tetap menempatkan keluarganya sebagai prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari.

Di luar dunia penerbangan, Wamildan merupakan seorang yang aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Beliau dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia di sektor penerbangan, terutama dalam bidang keselamatan dan keamanan. Sebagai seorang alumnus SMA Taruna Nusantara, Wamildan juga menjadi teladan bagi banyak generasi muda yang ingin mengikuti jejaknya di dunia penerbangan.

Wamildan Tsani Panjaitan adalah sosok yang inspiratif, yang terus berjuang untuk memajukan industri penerbangan Indonesia, baik di level maskapai swasta maupun BUMN. 


Siapa Wamildan Tsani Panjaitan?

Wamildan Tsani Panjaitan adalah Pelaksana Tugas Direktur Utama Lion Air yang berkarier panjang di dunia penerbangan sejak 2003. 


Apa latar belakang pendidikan Wamildan Tsani Panjaitan?

Wamildan adalah alumni SMA Taruna Nusantara dan lulusan Akademi Angkatan Udara pada tahun 2001.


Siapa yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia?

Irfan Setiaputra saat ini masih menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya