Liputan6.com, Jakarta - Stretch mark menjadi masalah yang sering ditemui, terutama di area tubuh seperti bahu. Meskipun kondisi ini tidak menimbulkan masalah kesehatan serius, bagi sebagian individu, stretch mark dapat memengaruhi kepercayaan diri.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan munculnya stretch mark, termasuk pertumbuhan otot yang cepat, penambahan berat badan, atau perubahan hormon. Meskipun tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, ada berbagai cara yang bisa membantu memudarkan atau mencegah munculnya stretch mark.
Advertisement
Apa penyebab stretch mark di bahu?
Melansir dari Pinkvilla, Senin (11/11/2024), stretch mark terbentuk ketika lapisan kulit yang disebut dermis meregang terlalu cepat, menyebabkan serat kolagen dan elastin di dalamnya robek. Hal ini sering terjadi akibat perubahan drastis pada massa otot atau lemak tubuh.
Pada bahu, stretch mark biasanya muncul akibat latihan intensif yang meningkatkan ukuran otot, atau pada kasus lainnya, karena fluktuasi berat badan yang cepat.
Beberapa faktor yang berkontribusi pada munculnya stretch mark di bahu antara lain:
- Latihan intensif
Olahraga yang fokus pada peningkatan massa otot di bahu dan lengan, seperti angkat beban, dapat menyebabkan stretch mark. Ketika otot berkembang pesat, kulit tidak selalu bisa mengikuti, dan terjadi robekan.
- Perubahan Hormon
Perubahan kadar hormon, terutama pada masa pubertas, kehamilan, atau saat menggunakan obat-obatan tertentu, dapat memengaruhi elastisitas kulit.
- Genetika
Riwayat keluarga yang memiliki stretch mark juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
Pada tahap awal, stretch mark biasanya muncul sebagai garis merah atau ungu, tetapi seiring berjalannya waktu, warnanya bisa memudar menjadi putih.
Cara mengatasi stretch mark di bahu
Meskipun stretch mark tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, ada beberapa metode yang bisa membantu memudarkan atau memperbaiki penampilannya. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang bisa dicoba:
-
Perawatan topikal:
- Emolien dan pelembap: Minyak kelapa atau krim pelembap tertentu dapat membantu menjaga kulit tetap terhidrasi, yang mempercepat proses penyembuhan. Kulit yang lembap cenderung lebih elastis dan kurang rentan terhadap robekan.
- Retinol: Krim yang mengandung retinol (seperti tretinoin) telah terbukti dapat membantu mengurangi munculnya stretch mark dini dengan merangsang pembentukan kolagen.
- Pengelupasan kulit: Penggunaan produk yang mengandung asam glikolat atau asam alfa hidroksi dapat membantu mengangkat lapisan kulit mati dan merangsang pembentukan kulit baru.
Advertisement
2. Perawatan kosmetik
- Mikrodermabrasi: Prosedur ini melibatkan pengelupasan lapisan kulit paling atas untuk meratakan tekstur kulit dan mempercepat regenerasi sel.
- Micro-needling: Dengan menggunakan jarum kecil yang menusuk kulit, prosedur ini merangsang produksi kolagen dan elastin yang dapat memperbaiki penampilan stretch mark.
- Ablasi radiofrekuensi: Menggunakan energi listrik untuk merangsang produksi kolagen di bawah kulit, meningkatkan elastisitas kulit dan memperbaiki penampilan stretch mark.
3. Perawatan laser
Terapi laser bekerja dengan memanaskan lapisan kulit untuk merangsang regenerasi kolagen dan elastin. Beberapa jenis perawatan laser yang umum digunakan untuk mengatasi stretch mark antara lain:
- Laser CO2 dan erbium: Dikenal efektif dalam memperbaiki jaringan parut dan meratakan permukaan kulit.
- Laser fraksional: Menggunakan sinar laser untuk merangsang perbaikan kulit di area yang lebih kecil, meningkatkan elastisitas dan memperbaiki penampilan stretch mark.
Advertisement
Cara mencegah stretch mark di bahu
Mencegah munculnya stretch mark bisa jadi sulit, namun ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko atau meminimalkan tingkat keparahannya:
- Tetap terhidrasi: Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih elastis dan kurang rentan terhadap kerusakan. Pastikan untuk minum cukup air setiap hari.
- Lembapkan kulit secara teratur: Gunakan pelembap yang mengandung bahan-bahan seperti mentega kakao atau asam hialuronat untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegahnya menjadi kering dan pecah.
- Pola makan sehat: Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, E, seng, dan protein pembentuk kolagen untuk mendukung kesehatan kulit dan mencegah kerusakan.
- Olahraga secara teratur: Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga elastisitas kulit dan melancarkan peredaran darah, yang penting untuk pemulihan kulit.
- Hindari perubahan berat badan yang drastis: Fluktuasi berat badan yang cepat bisa menyebabkan kulit tidak mampu mengimbanginya, sehingga meningkatkan risiko stretch mark.
- Gunakan tabir surya: Lindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dengan mengoleskan sunscreen pada area yang terpapar sinar matahari.