Liputan6.com, Jakarta - L'Oreal-UNESCO For Woman in Science National Fellowship 2024 kembali mengumumkan empat perempuan Indonesia yang berhasil memenangkan penelitian dengan inovasi terhadap Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2024 untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Lebih dari 21 tahun L'Oreal-UNESCO For Woman in Science National Fellowship 2024 telah memberikan penghargaan kepada 75 perempuan di Indonesia yang melakukan penelitian sains dengan menciptakan solusi inovatif yang berfokus pada ketahanan pangan, energi berkelanjutan, dan ketangguhan bencana.
Advertisement
Keempat perempuan Indonesia yang berhasil memenangkan penelitian ini di antaranya Della Rahmawati, Ph.D. (Dosen dari Universitas Swiss German), Rachma Wikandari, Ph.D. (Dosen Universitas Gadjah Mada), Prasanti Widyasih Sarli, Ph.D., (Dosen dari Institut Teknologi Bandung), dan Deliana Dahnum, Ph.D., (Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Para peneliti perempuan yang memenangkan program inovasi ini masing-masing memproleh pendanaan sebesar 100 juta dari L’Oreal-UNESCO For Woman in Science National Fellowship 2024.
Program ini diharapkan bukan hanya sekadar untuk memberikan pendanaan saja, tetapi juga menjadi ajang bagi para perempuan untuk melakukan upgrade diri.
“Ini merupakan komunitas perempuan terbesar di dunia. Hari ini kami menyambut empat penelitian perempuan Indonesia yang luar biasa. Dengan mengapresiasi peran luar biasa dari perempuan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan mebawa perspektif dan wawasan yang dibutukan oleh dunia sains,” ujar Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dalam acara L’Oréal-UNESCO For Women In Science National Fellowship 2024 Award Ceremony, Senin (11/11/2024).
Selama dua dekade program ini mewadahi para perempuan untuk berkarya dan berbagi insipirasi serta membangun karir dibidang sains. Selain itu, program ini dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan para perempuan Indonesia untuk bersaing dalam lingkup sains internasional.
Program L’Oreal-UNESCO For Woman in Science National Fellowship 2024 di Indonesia ini berlangsung dengan dukungan dan kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta delapan dewan juri dan akadmik dari 31 Universitas dan berbagai institusi riset di Indonesia.
L'Oreal-UNESCO juga berkomitmen untuk terus konsisten menghadirkan akses pelatihan dan kesempatan berjejaring bagi komunitas perempuan peneliti di seluruh dunia. Dengan harapan program ini menjadi inspirasi bagi sektor swasta untuk berkontribusi bagi pembangunan nasional.
“Kami percaya bahwa dunia membutuhkan sains, dan sains membutuhkan perempuan. Program L'Oréal-UNESCO For Women in Science adalah wujud nyata dari misi kami untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia, dengan cara mendukung riset dan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Junaid Murtaza selaku Presiden Direktur L'Oréal Indonesia.
Program L’Oreal-UNESCO For Woman In Science National Fellowship 2024 Menjadi Wadah Perempuan di Indonesia
Dalam acara ini hadir pula Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., yang merupakan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
“Peran perempuan dalam pendidikan dan sains memiliki dampak dan berjangka panjang baik dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, inovasi, maupun dalam kehadiarannya,” ungkap Sri.
Beliau juga mengatakan bahwa peran perempuan di lingkungan sains dan pendidikan terdiri dari penggerak pendidikan yang berkualitas, kontributor utama dalam penelitian dan inovasi, perubahan sosial dan kesetaraan, terlibat dalam projek energi besar, serta menjadi inspirasi bagi perempuan lainnya.
Peran aktif perempuan dalam bidang sains ini tidak hanya memberikan dampak kepada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kehadiran perempuan di bidang sains menunjukan bahwa perempuan memiliki potensi untuk mengejar karir.
“Di balik peran vital perempuan masih ada tantangan yang perlu kita selesaikan bersama, seperti ketimpangan akses pendidikan, bias gender, dan keterbatasan sumber daya untuk perempuan,” ucap Sri.
Beliau juga menambahkan bahwa kerha sama lintas sektor masih dibutuhkan untuk menciptakan lingkugan inklusif bagi peneliti perempuan ke akses global.
Data UNESCO menyebutkan sekitar 33% dari total peneliti di duia adalah perempuan. Untuk mencapai peningkatkan dibutukan kerja keras, dukungan, serta kesempatan yang setara kepada perempuan di Indonesia.
Dalam program ini L'Oreal-UNESCO FWIS telah menghasilkan publikasi ilmiah sejumlah 2.511 serta melibatkan dan menginsipirasi 1.417 peneliti lainnya.
Advertisement
Penelitian Empat Pemenang Program L’Oreal-UNESCO For Woman In Science National Fellowship 2024
Pada acara award ceremony Program L’Oreal-UNESCO, para pemenang mempresentasikan inovasi penelitian yang diciptakan.
Pertama, oleh Rachma Wikandari, Ph.D., yang melakukan inovasi di bidang pangan berupa peningkatkan kandungan protein, serat, dan mineral yang tinggi pada sisa mikro-protein di jamur tempe. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stunting dan mendukung ekonomi sirkular.
Kedua, Prasanti Widyasih Sarli, Ph.D., dengan melakukan inovasi alat pendeteksi ketahanan bangunan dari gempa dengan menggunakan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI). Penelitian ini bermanfaat untuk membantu pemerintah merancang bangunan dari ketahanan gempa dan mencegah korban jiwa.
Ketiga, Deliana Dahnum, Ph.D., membuat inovasi berupa bio-jet fuel atau bahan bakar pesawat dengan menggunakan minyak kelapa. Dengan memberikan manfaat mengurangi gas emisi rumah kaca dan mendukung bahan bakar yang ramah lingkungan serta mendukung penerapan energi baru terbarukan (EBT).
Keempat, Della Rahmawati, Ph.D., membuat inovasi ketahanan pangan untuk mengtasi stunting pada ibu hamil dengan mengkombinasi tanaman liar kelakai dengan tempe dari kacang. Penelitian ini memberikan manfaat bagi nutrisi ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah terjadinya stunting.
Keempat penelitian ini sudah melakukan tahap uji, tetapi belum sampai pada menyebarluaskan ke masyarakat. Bagi mereka untuk sampai pada masyarakat maka butuh dukungan dari pemerintah.