Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia anjlok lebih dari 2% pada perdagangan hari Senin. Penurunan harga emas ini terbebani oleh kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
Selain itu, penurunan harga emas dunia juga dipengaruhi oleh implikasi yang lebih luas dari kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS terhadap kebijakan fiskal dan pemotongan suku bunga.
Advertisement
Mengutip CNBC, Selasa (12/11/2024), harga emas di pasar spot turun 2,5% menjadi USD 2.617,96 per ons. Harga emas berjangka AS ditutup 2,9% lebih rendah pada USD 2.617,70 per ons.
Dengan indeks dolar AS naik 0,5% ke level tertinggi sejak awal Juli, emas menjadi kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang di luar dolar AS.
Minggu lalu, indeks dolar AS melonjak lebih dari 1,5% menjadi 105,44 setelah pengumuman kemenangan Donald Trump.
"Perhatian pasar telah terfokus pada efek orde kedua sejak gelombang merah," kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali.
"Kemungkinan tarif diberlakukan relatif awal pada masa jabatan Trump dan permintaan dolar AS yang kuat yang ditimbulkannya. Dolar yang lebih kuat membebani harga emas untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan karena hal itu juga terkait dengan meningkatnya kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menunda siklus pelonggarannya." jelas dia.
Kinerja Terburuk
Emas batangan mencatat minggu terburuknya dalam lebih dari lima bulan setelah pemilihan Trump Selasa lalu untuk masa jabatan empat tahun kedua.
Kemenangan Donald Trump menimbulkan ketidakpastian baru bagi bank sentral AS karena terus mempertimbangkan pemotongan suku bunga sekarang karena inflasi mendekati target Fed sebesar 2%.
Fed memangkas suku bunga acuan seperempat poin persentase minggu lalu ke kisaran antara 4,5% dan 4,75%.
Pelaku pasar sekarang melihat peluang 65% dari pemotongan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada Desember, dibandingkan dengan peluang sekitar 80% sebelum kemenangan Trump.
Sementara itu, pejabat Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, dijadwalkan untuk berbicara minggu ini, sementara data indeks harga konsumen dan produsen AS, klaim pengangguran mingguan, dan angka penjualan ritel juga akan dirilis minggu ini.
Advertisement
Harga Perak
Harga perak spot turun 2,2% menjadi USD 30,60 per ons.
Analis Heraeus dalam sebuah catatan menulis, meskipun ada upaya untuk mengurangi penggunaan perak dan menggantinya dengan logam yang lebih murah, peningkatan pesat dalam pemasangan dan meningkatnya penggunaan sel tipe-N kemungkinan akan membuat permintaan perak tetap kuat pada 2024.