Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Bergejolak, Pengungsi Membeludak

Sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi semakin meluas, warga terpaksa harus keluar dari kampung halaman dan mengungsi ke tempat aman.

oleh Ola Keda diperbarui 12 Nov 2024, 09:35 WIB
Satu posko tambahan yang dibangun pemerintah daerah pasca membeludaknya warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. (Liputan6.com/Ola Keda) 

Liputan6.com, Flores Timur - Warga terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berdomisil di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur NTT semakin meluas.

Mereka terpaksa harus keluar dari kampung halaman dan mengungsi ke tempat aman agar terhindari dari semburan abu vulkanik.

Selain mengungsi di rumah penduduk, sejak Minggu (3/11/2024), warga terdampak seperti Desa Klatonlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Padang Pasir, Desa Boru, Desa Nawokote di Kecamatan Wulanggitang dan Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura mengungsi di tiga posko terpusat.

Tiga posko terpusat disediakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur tersebut, yakni di Desa Konga, Desa Lewolaga, dan Desa Bokang Wolomatang di Kecamatan Titehena. Tiga posko ini ada di luar radius 7 kilometer (km) dan sektoral 8 km barat laut dari puncak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Berdasarkan data sementara menyebutkan jumlah warga terdampak yang mengungsi terus bertambah bahkan membeludak, menyusul meningkatkan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada beberapa hari terakhir.

Hingga Sabtu (9/11/2024) malam, jumlah warga terdampak yang mengungsi sudah mencapai 11.445 jiwa. Jumlah warga terdampak yang mengungsi dan menempati tiga posko tersebut yang disediakan Pemda saja mencapai 5.838 jiwa.

Pemda Flores Timur dan Tim Penanggulangan Bencana lainnya akhirnya menambah satu posko baru di SDK Eputobi, Desa Lewoingu, Kecamatan Demon Pagong Kabupaten Flores Timur atau 15-an kilometer dari puncak erupsi.

"Iya, sementara ada penambahan 1 posko baru di SDK Eputobi, Desa Lewoingu. Jadinya sudah 4 posko terpusat, yakni Konga, Lewolaga, Bokang dan Eputobi," kata Heri Lamawuran, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, kepada Liputan6.com, Selasa (12/11/2024).

Menurutnya, penambahan posko ini dilakukan menyusul pada Kamis dan Jumat dilakukan evakuasi darurat karena ada erupsi yang berulang-ulang.

 


Data Sebaran Pengungsi

Heri juga mengatakan, jumlah warga yang mengungsi saat ini sebanyak 11.445 jiwa tersebar di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Di Flores Timur terpusat di tiga posko yakni di Desa Konga, Desa Lewolaga dan Desa Bokang Wolomatang serta rumah penduduk pada 6 desa di Kecamatan Titehena berjumlah 5.838 jiwa.

Lalu, rumah penduduk di Kecamatan Wulanggitang berjumlah 1.263 jiwa, Kecamatan Ile Bura 127 jiwa, Kecamatan Demon Pagong 302 jiwa, Kecamatan Larantuka 296 jiwa, Kecamatan Ile Mandiri dan Lewolema 43 jiwa dan tiga kecamatan di Pulau Adonara 12 jiwa.

Sementara di Kabupaten Sikka, hingga Sabtu malam warga yang mengungsi berjumlah 3.564 jiwa tersebar di tiga desa dan Kota Maumere.

"Seluruhnya berjumlah 11.445 jiwa. Ini data sementara jumlah warga terdampak yang mengungsi baik di Kabupaten Flores Timur maupun Kabupaten Sikka," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya