Transformasi Karier Ramadhan Sananta, dari Pinjam Sepatu Bekas Kakak hingga Jadi Bintang Timnas Indonesia

Perjalanan Ramadhan Sananta merupakan kisah inspiratif yang dimulai dari masa kecilnya yang penuh tantangan di Kepulauan Riau.

oleh Miranti diperbarui 12 Nov 2024, 10:47 WIB
Ramadhan Sananta. Striker berusia 20 tahun milik PSM Makassar ini layak dicoba sebagai starter saat Timnas Indonesia menghadapi Brunei Darussalam, setelah dua striker yang diturunkan pelatih Shin Tae-yong saat jumpa Kamboja, Muhammad Rafli dan Ilija Spasojevic nyatanya belum tampil sesuai harapan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

 Ramadhan Sananta, seorang pesepak bola berbakat dari Kepulauan Riau, telah berhasil menembus tim nasional Indonesia meskipun latar belakangnya berasal dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Perjalanan karirnya di dunia sepak bola dipenuhi dengan berbagai tantangan dan keterbatasan, dimulai dari masa kecil yang penuh perjuangan.

Liputan6.com, Jakarta Sejak usia muda, Ramadhan Sananta telah menunjukkan kecintaannya yang mendalam terhadap sepak bola, meskipun ia harus berlatih dengan sepatu dan bola bekas milik kakaknya. Kisah hidupnya menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, mencerminkan semangat pantang menyerah yang dimilikinya:


1. Masa Kecil Penuh Tantangan

Persis Solo harus puas bermain imbang 2-2 menghadapi PSM Makassar pada matchday kedua Grup A Piala Presiden 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (22/7/2024). Sempat unggul dua gol terlebih dahulu lewat brace Ramadhan Sananta pada babak pertama, gawang Persis justru dibobol dua kali oleh PSM lewat Yuran Fernandes (58') dan Abdul Rahman (67'). (Bola.com/Abdul Aziz)

Ramadhan Sananta mengawali perjalanan hidupnya di Kepulauan Riau. Di masa kecilnya, ia sering dianggap sebagai anak yang malas dan suka membuat onar oleh para guru di sekolah dasar. Meskipun begitu, stigma tersebut tidak menghentikannya untuk terus mencintai sepak bola. Semangatnya untuk bermain di lapangan hijau justru semakin menguat seiring bertambahnya usia, terutama saat ia memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pada tahun ketiga di SMP, Ramadhan mengambil keputusan yang berani dengan mendaftar dalam program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) yang berlangsung selama empat tahun. Meskipun orang tuanya meragukan pilihannya, tekadnya untuk mengejar impian sebagai pesepak bola profesional mendorongnya untuk tetap melangkah maju. Keberanian ini menjadi titik balik dalam hidupnya, menunjukkan bahwa semangat dan dedikasi dapat mengubah pandangan orang lain.

Keputusan untuk merantau demi mengikuti program PPLP bukanlah hal yang mudah. Ramadhan menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menghadapi tantangan baru dalam hidupnya. Melalui perjalanan ini, ia belajar banyak tentang disiplin, kerja keras, dan bagaimana mengatasi rintangan demi mencapai impian.

 


2. Bertemu Pelatih yang Mengubah Nasib

Striker Persis Solo, Ramadhan Sananta, saat melakukan selebrasi seusai membantu mencetak gol kemenangan atas Borneo FC dalam duel di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (19/10/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

Pada tahun terakhirnya di PPLP, Ramadan bertemu dengan Listiadi, seorang pelatih yang kebetulan datang ke Kepri. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam karirnya. Listiadi, yang menyadari bakat besar Sananta, bertanya mengenai rencana karirnya setelah PPLP. Namun, jawaban Sananta mencerminkan ketidakpastian dan keraguannya, mengingat sulitnya pemain dari Kepri untuk menembus Liga 1 atau Liga 2.

Melihat potensi besar dalam diri Ramadan, Listiadi akhirnya mengajak Sananta ke Medan dan mempertemukannya dengan pemilik klub Harjuna Putra yang bermain di Liga 3. Meskipun perjalanan ini dilakukan tanpa uang, Sananta bertekad kuat dan bahkan meminjam Rp 2,5 juta dari pamannya agar bisa pergi ke Medan.

 


3. Debut Bersama Harjuna Putra dan Tawaran ke Liga 1

Dua pemain Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta (kanan) dan Ricky Kambuaya mengikuti sesi latihan di Lapangan A, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024) sebagai persiapan jelang menghadapi Arab Saudi pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Bola.com/Abdul Aziz)

Bermain di Liga 3 bersama Harjuna Putra, Ramadhan menunjukkan kemampuan cemerlang dengan mencetak 9 gol. Prestasi ini menarik perhatian Persikabo, sebuah klub Liga 1 yang kemudian merekrutnya dengan kontrak awal selama tiga bulan. Meski demikian, Ramadhan tidak terlepas dari kritik, terutama dari teman-temannya yang menganggap keberhasilannya diraih karena kedekatannya dengan Listiadi.

 


4. Dukungan Keluarga dan Perjuangan Finansial

Selebrasi pemain Persis Solo, Ramadhan Sananta setelah mencetak gol pertama timnya ke gawang PSM Makassar pada laga matchday kedua Grup A Piala Presiden 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (22/7/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Keputusan Ramadhan Sananta untuk mengejar karir sepak bola di Medan merupakan langkah yang penuh tantangan. Ia bertekad untuk tidak membebani orang tuanya dalam mengejar impian ini. Dalam perjalanan ini, Sananta mendapatkan dukungan dari pamannya yang memberikan pinjaman untuk membantunya memulai langkah penting dalam karirnya.

Menariknya, Sananta memanfaatkan sepatu dan bola bekas milik kakaknya sebagai alat bermain. Tindakan ini mencerminkan semangat juangnya dalam meraih mimpi meskipun dalam kondisi yang terbatas. Keteguhan hati dan tekad yang dimiliki Sananta menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda, mendorong mereka untuk tidak takut merantau dan menghadapi berbagai tantangan yang ada.


5. Apa itu PPLP dalam dunia sepak bola?

 

PPLP adalah singkatan dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar, sebuah program pengembangan bakat muda di berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola.

  


6. Bagaimana Ramadan Sananta berhasil menembus Timnas Indonesia?

Ramadhan Sananta berhasil menembus Timnas Indonesia melalui perjalanan panjang dan gigih, dimulai dari PPLP hingga debut di klub Liga 3 dan akhirnya direkrut ke Liga 1 oleh Persikabo.

  


7. Siapa pelatih yang membantu Ramadan Sananta menemukan jalur karirnya?

Listiadi, seorang pelatih berpengalaman, adalah sosok yang melihat potensi besar dalam diri Ramadhan dan membantunya memulai perjalanan ke Liga 1.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya