Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol merupakan komponen penting bagi pertumbuhan sel. Hati memproduksi zat ini dan menyebarkannya ke seluruh tubuh melalui darah.
Faktor genetika dan gaya hidup bisa memengaruhi jumlah kolesterol yang diproduksi oleh hati. Jika produksinya terlalu banyak, kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan yang berisiko pada serangan jantung atau stroke.
Advertisement
Namun, tidak semua kolesterol itu buruk. Mengutip Medical News Today, pakar kesehatan membaginya menjadi dua jenis:
- Kolesterol low-density lipoprotein (LDL): Orang sering menyebutnya kolesterol “jahat”. LDL dapat berkontribusi terhadap penyumbatan arteri ketika kadarnya tinggi.
- Kolesterol high-density lipoprotein (HDL): Orang sering menyebutnya kolesterol “baik”. HDL membantu menghilangkan kolesterol LDL dari darah.
Saat menguji angka kolesterol, dokter seringkali juga melihat kadar trigliserida. Lemak ini menyimpan kelebihan energi dari makanan seseorang dan dapat berkontribusi terhadap kelebihan kadar kolesterol LDL.
Beberapa perawatan, termasuk pengobatan dan perubahan gaya hidup, dapat membantu menurunkan kolesterol LDL.
Terkait kadar kolesterol tinggi, ada banyak alternatif pengobatan yang mengklaim dapat menurunkannya. Studi ilmiah membuktikan beberapa produk alami atau herbal dapat menurunkan kadar kolesterol. Meski demikian, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba mengonsumsi pengobatan alternatif, ini karena langkah tersebut dapat memengaruhi pengobatan lain atau menyebabkan efek samping.
Kunyit
Kunyit adalah bumbu umum dalam masakan Timur Tengah dan India. Orang-orang mengetahuinya karena warna kuningnya yang khas dan profil rasanya yang bersahaja. Beberapa juga menggunakannya dalam pengobatan tradisional untuk berbagai potensi manfaat kesehatan.
Sebuah studi tahun 2017 meneliti efek komponen aktif kunyit, kurkumin, terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Para peneliti menemukan bahwa kunyit dan kurkumin dapat melindungi pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular dengan meningkatkan kadar lipid serum.
Namun, mereka mencatat bahwa penelitian tambahan yang berkualitas tinggi diperlukan untuk membantu membuktikan efektivitasnya serta memberikan profil dosis dan keamanan yang tepat.
Rosemary dan Jahe
Rosemary
Rosemary mungkin juga memiliki beberapa efek positif pada kadar kolesterol seseorang.
Menurut penelitian sebelumnya pada tahun 2014, orang yang mengonsumsi 2, 5, atau 10 g bubuk rosemary setiap hari mengalami penurunan kadar kolesterol total. Mereka berpendapat ramuan ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi kronis lainnya.
Namun penelitian tersebut hanya menggunakan ukuran sampel yang kecil, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menarik kesimpulan yang lebih kuat.
Jahe
Jahe adalah ramuan populer yang digunakan orang dalam berbagai masakan yang terinspirasi dari Asia. Ini menambah rasa manis dan sedikit asam pada makanan. Beberapa orang juga menggunakan jahe sebagai suplemen untuk membantu berbagai kondisi kesehatan.
Dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2018, peneliti mengamati 12 uji coba. Penelitian menunjukkan bahwa jahe dosis rendah, kurang dari 2 g per hari, memiliki efek yang baik dalam menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL.
Oleh karena itu, meskipun tidak mungkin untuk 'membuang' kolesterol, seseorang mungkin mempertimbangkan untuk minum teh jahe untuk menurunkan kadar kolesterolnya.
Namun, mereka juga mencatat bahwa penelitian tambahan yang lebih berkualitas diperlukan untuk membuktikan sepenuhnya efektivitasnya dalam menurunkan kolesterol tinggi.
Advertisement
Pendekatan Pola Makan untuk Menurunkan Kolesterol
Mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung serat, kedelai, asam lemak omega-3, dan senyawa tumbuhan yang mirip dengan kolesterol (stanol dan sterol tumbuhan) dapat menurunkan kolesterol LDL, atau kolesterol jahat, seperti dilansir WebMD.
- Serat: Hanya makanan nabati (sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian mentah) yang memiliki serat makanan. Serat larut dalam makanan seperti dedak gandum, barley, biji psyllium, tepung biji rami, apel, buah jeruk, lentil, dan kacang-kacangan sangat efektif dalam menurunkan kolesterol total dan LDL.
- Kacang-kacangan: Kacang-kacangan seperti almond, walnut, pecan, dan pistachio dapat menurunkan kolesterol. Menurut FDA, makan segenggam (1,5 ons) kenari setiap hari dapat menurunkan peluang Anda terkena penyakit jantung. Anda bisa mengganti makanan tinggi lemak jenuhnya dengan kacang-kacangan, karena kacang-kacangan merupakan sumber serat yang baik.
- Kedelai: Mengganti kedelai atau protein kedelai dengan protein lain telah terbukti mencegah penyakit jantung koroner dengan menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida. Protein kedelai terdapat pada tahu, tempe, susu kedelai, yogurt kedelai, edamame, kacang kedelai, dan masih banyak produk pangan berbahan dasar kedelai lain.
-
Fitosterol: Fitosterol (sterol tumbuhan dan stanol ester) adalah senyawa yang ditemukan dalam jumlah kecil pada makanan seperti biji-bijian, serta pada banyak sayuran, buah-buahan, dan minyak nabati. Mereka menurunkan kolesterol LDL, sebagian besar dengan mengganggu jumlah kolesterol yang diserap usus Anda. Fitosterol dapat ditemukan di beberapa olesan margarin, saus salad, dan suplemen makanan.
-
Asam lemak omega-3: Mengonsumsi makanan yang kaya asam lemak omega-3 juga dapat membantu mengurangi penyakit jantung dan menurunkan trigliserida. Asam lemak omega-3 memperlambat laju pembuatan trigliserida di hati. Asam lemak omega-3 juga memiliki efek anti inflamasi pada tubuh, menurunkan pertumbuhan plak di arteri, dan membantu mengencerkan darah. Usahakan setidaknya dua porsi ikan berlemak seperti salmon, mackerel, herring, tuna, dan sarden per minggu. Beberapa makanan lain yang mengandung asam lemak omega-3 adalah biji rami dan kenari. Sumber suplemen termasuk kapsul minyak ikan, biji rami, dan minyak biji rami. Jika Anda mempertimbangkan untuk mengonsumsi asam lemak omega-3, tanyakan terlebih dahulu kepada dokter Anda apakah suplemen ini tepat untuk Anda, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Serat pangan, kacang-kacangan, kedelai, dan fitosterol masing-masing memiliki cara berbeda dalam menurunkan kadar kolesterol. Nikmati dengan buah-buahan dan sayuran, dan kurangi lemak jenuhnya.