Oral Thrush Adalah Infeksi Jamur di Mulut, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Oral thrush adalah infeksi jamur di mulut yang disebabkan oleh Candida albicans. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Nov 2024, 12:59 WIB
oral thrush adalah ©Ilustrasi dibuat AI

Apa Itu Oral Thrush?

Liputan6.com, Jakarta Oral thrush adalah infeksi jamur yang terjadi di dalam rongga mulut. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Candida albicans, yang sebenarnya merupakan organisme normal yang hidup di mulut, saluran pencernaan, dan area lain pada tubuh manusia. Namun, ketika sistem kekebalan tubuh melemah atau terganggu, jamur Candida dapat berkembang biak secara tidak terkendali dan menyebabkan infeksi.

Infeksi jamur ini ditandai dengan munculnya bercak atau lapisan putih kekuningan di lidah, pipi bagian dalam, gusi, langit-langit mulut, atau tenggorokan. Bercak tersebut dapat terasa nyeri dan kadang berdarah jika digaruk atau disikat. Oral thrush juga dikenal dengan nama kandidiasis oral atau kandidiasis orofaringeal.

Meskipun dapat menyerang siapa saja, oral thrush lebih sering terjadi pada bayi, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya pada orang sehat, namun dapat menjadi masalah serius bagi mereka yang memiliki sistem imun yang terganggu.


Gejala Oral Thrush

Gejala oral thrush dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa tanda dan gejala yang umum ditemui antara lain:

  • Bercak putih kekuningan di lidah, pipi bagian dalam, gusi, langit-langit mulut, atau tenggorokan
  • Lesi yang terasa seperti kapas ketika disentuh
  • Kemerahan atau iritasi di area yang terinfeksi
  • Rasa terbakar di mulut
  • Kehilangan kemampuan mengecap rasa
  • Rasa tidak nyaman saat makan atau menelan
  • Mulut kering
  • Retak dan kemerahan di sudut mulut
  • Sensasi seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan

Pada bayi dan anak kecil, gejala tambahan dapat meliputi:

  • Kesulitan makan atau menolak menyusu
  • Rewel dan mudah menangis
  • Bercak putih di dalam mulut yang tidak bisa dibersihkan

Penting untuk diingat bahwa gejala oral thrush dapat muncul secara bertahap atau tiba-tiba. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.


Penyebab Oral Thrush

Oral thrush disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida albicans di dalam rongga mulut. Meskipun jamur ini merupakan bagian normal dari flora mulut, beberapa faktor dapat menyebabkan pertumbuhannya menjadi tidak terkendali. Berikut adalah beberapa penyebab utama oral thrush:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Kondisi seperti HIV/AIDS, kanker, atau pengobatan yang menekan sistem imun (seperti kemoterapi) dapat meningkatkan risiko oral thrush.
  • Diabetes yang tidak terkontrol: Kadar gula darah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan jamur Candida.
  • Penggunaan antibiotik jangka panjang: Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme di mulut, memungkinkan jamur Candida untuk berkembang biak.
  • Penggunaan inhaler steroid: Pasien asma yang menggunakan inhaler steroid berisiko lebih tinggi terkena oral thrush jika tidak membersihkan mulut setelah penggunaan.
  • Pemakaian gigi palsu: Terutama jika tidak dibersihkan dengan baik atau tidak pas, dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
  • Merokok: Kebiasaan ini dapat mengubah lingkungan mulut dan mendorong pertumbuhan jamur.
  • Xerostomia (mulut kering): Kondisi ini mengurangi aliran saliva yang penting untuk menjaga keseimbangan mikroorganisme di mulut.
  • Malnutrisi: Kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi, vitamin B12, atau asam folat, dapat meningkatkan risiko oral thrush.
  • Usia: Bayi dan lansia lebih rentan terhadap oral thrush karena sistem kekebalan tubuh yang belum matang atau melemah.

Selain faktor-faktor di atas, beberapa kondisi medis lain juga dapat meningkatkan risiko oral thrush, seperti:

  • Penyakit autoimun
  • Gangguan endokrin
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid sistemik
  • Kemoterapi atau radioterapi di area kepala dan leher

Penting untuk diingat bahwa oral thrush bukan penyakit menular, namun faktor-faktor risiko tertentu dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi ini. Memahami penyebab dan faktor risiko oral thrush dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi ini secara efektif.


Cara Mendiagnosis Oral Thrush

Diagnosis oral thrush biasanya dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya dilakukan dalam proses diagnosis oral thrush:

  1. Pemeriksaan Fisik:
    • Dokter akan memeriksa mulut Anda untuk mencari tanda-tanda karakteristik oral thrush, seperti bercak putih kekuningan pada lidah, pipi bagian dalam, atau area lain di mulut.
    • Mereka juga akan memeriksa apakah ada tanda-tanda kemerahan, pembengkakan, atau lesi di sekitar area yang terinfeksi.
  2. Pengambilan Sampel:
    • Jika diperlukan, dokter mungkin akan mengambil sampel dari bercak putih di mulut Anda menggunakan cotton swab steril.
    • Sampel ini kemudian akan diperiksa di bawah mikroskop atau dikultur untuk mengidentifikasi jenis jamur yang menyebabkan infeksi.
  3. Tes Laboratorium:
    • Kultur jamur: Sampel yang diambil akan ditumbuhkan di laboratorium untuk mengidentifikasi jenis jamur secara spesifik dan menentukan pengobatan yang paling efektif.
    • Tes sensitivitas antijamur: Ini dilakukan untuk menentukan obat antijamur mana yang paling efektif melawan strain Candida yang menginfeksi.
  4. Pemeriksaan Darah:
    • Dalam beberapa kasus, terutama jika infeksi berulang atau sulit disembuhkan, dokter mungkin akan memerintahkan tes darah.
    • Tes ini dapat membantu mengidentifikasi kondisi yang mendasari yang mungkin meningkatkan risiko oral thrush, seperti diabetes atau defisiensi sistem kekebalan tubuh.
  5. Endoskopi:
    • Jika dicurigai infeksi telah menyebar ke kerongkongan, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur endoskopi.
    • Dalam prosedur ini, tabung kamera tipis dimasukkan melalui mulut untuk memeriksa kerongkongan dan bagian atas saluran pencernaan.

Penting untuk diingat bahwa diagnosis yang akurat sangat penting untuk penanganan yang efektif. Jika Anda mencurigai adanya oral thrush, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi. Mereka dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan diagnosis yang tepat.

Selain itu, dokter juga akan mempertimbangkan riwayat medis Anda, termasuk kondisi kesehatan yang ada dan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Ini penting karena beberapa kondisi medis dan obat-obatan dapat meningkatkan risiko oral thrush atau mempengaruhi pilihan pengobatan.


Pengobatan Oral Thrush

Pengobatan oral thrush bertujuan untuk menghilangkan infeksi jamur dan mencegah kekambuhannya. Pendekatan pengobatan dapat bervariasi tergantung pada usia pasien, tingkat keparahan infeksi, dan kondisi kesehatan yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi oral thrush:

  1. Obat Antijamur Topikal:
    • Nistatin: Tersedia dalam bentuk suspensi atau pastilles yang diletakkan di mulut.
    • Miconazole: Dapat digunakan dalam bentuk gel oral.
    • Clotrimazole: Biasanya dalam bentuk tablet hisap.

    Obat-obatan ini biasanya digunakan selama 7-14 hari dan harus diaplikasikan sesuai petunjuk dokter.

  2. Obat Antijamur Sistemik:
    • Fluconazole: Obat oral yang efektif untuk kasus yang lebih parah atau pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
    • Itraconazole: Alternatif untuk kasus yang resisten terhadap fluconazole.

    Obat-obatan ini mungkin diresepkan jika infeksi tidak merespon terhadap pengobatan topikal atau jika infeksi telah menyebar.

  3. Perawatan untuk Bayi dan Anak-anak:
    • Nistatin sering digunakan untuk bayi dan anak-anak dalam bentuk suspensi oral.
    • Orang tua harus mengoleskan obat ke seluruh mulut bayi, tidak hanya pada area yang terlihat terinfeksi.
  4. Perawatan untuk Pengguna Gigi Palsu:
    • Membersihkan dan merendam gigi palsu dalam larutan antijamur setiap malam.
    • Mengganti gigi palsu jika sudah tidak pas untuk mencegah iritasi.
  5. Pengobatan Kondisi yang Mendasari:
    • Jika oral thrush disebabkan oleh kondisi medis lain seperti diabetes atau HIV, pengelolaan kondisi tersebut juga penting untuk mencegah kekambuhan.
  6. Perubahan Gaya Hidup:
    • Menghentikan merokok.
    • Mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat.
    • Meningkatkan kebersihan mulut.
  7. Terapi Probiotik:
    • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikroba di mulut.

Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan yang diresepkan, bahkan jika gejala sudah membaik. Hal ini untuk memastikan infeksi benar-benar hilang dan mencegah kekambuhan. Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan atau malah memburuk, segera hubungi dokter Anda.

Selain itu, jika Anda menggunakan inhaler steroid, pastikan untuk berkumur dengan air setelah setiap penggunaan untuk mencegah oral thrush. Bagi ibu menyusui yang mengalami oral thrush, penting untuk mengobati bayi dan ibu secara bersamaan untuk mencegah penularan bolak-balik.


Pencegahan Oral Thrush

Mencegah oral thrush adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mulut dan menghindari ketidaknyamanan yang disebabkan oleh infeksi ini. Berikut adalah beberapa strategi efektif untuk mencegah oral thrush:

  1. Menjaga Kebersihan Mulut:
    • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
    • Gunakan benang gigi setiap hari untuk membersihkan sela-sela gigi.
    • Bersihkan lidah secara teratur menggunakan pembersih lidah atau sikat gigi.
    • Ganti sikat gigi Anda setiap 3-4 bulan atau setelah sakit.
  2. Perawatan Gigi Palsu:
    • Bersihkan gigi palsu setiap hari dan lepaskan saat tidur.
    • Rendam gigi palsu dalam larutan pembersih yang sesuai setiap malam.
    • Pastikan gigi palsu terpasang dengan baik; gigi palsu yang longgar dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.
  3. Menjaga Keseimbangan Mikroba Mulut:
    • Batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi.
    • Pertimbangkan untuk mengonsumsi probiotik, yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikroba yang sehat di mulut.
  4. Mengelola Kondisi Kesehatan:
    • Jika Anda menderita diabetes, jaga kadar gula darah Anda tetap terkontrol.
    • Jika Anda memiliki kondisi yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, ikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter Anda.
  5. Penggunaan Obat yang Bijak:
    • Jika Anda menggunakan inhaler steroid, bilas mulut dengan air setelah setiap penggunaan.
    • Gunakan antibiotik hanya sesuai resep dokter dan selesaikan seluruh rangkaian pengobatan.
  6. Hindari Merokok:
    • Merokok dapat mengubah lingkungan mulut dan meningkatkan risiko oral thrush.
  7. Atasi Mulut Kering:
    • Minum air secara teratur untuk menjaga mulut tetap lembab.
    • Gunakan produk pengganti saliva jika diperlukan.
    • Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
  8. Pemeriksaan Rutin:
    • Lakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin, setidaknya dua kali setahun.
  9. Perhatikan Diet:
    • Konsumsi makanan yang kaya vitamin C, vitamin B, dan zat besi untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
    • Batasi konsumsi makanan yang mengandung ragi.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena oral thrush. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko tinggi atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi Anda. Deteksi dini dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk mengatasi oral thrush secara efektif.


Komplikasi Oral Thrush

Meskipun oral thrush umumnya merupakan kondisi yang dapat diobati dengan baik, dalam beberapa kasus, terutama jika tidak ditangani atau pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dapat menyebabkan komplikasi. Berikut adalah beberapa komplikasi potensial dari oral thrush:

  1. Penyebaran Infeksi:
    • Ke Kerongkongan: Oral thrush dapat menyebar ke kerongkongan, menyebabkan kesulitan menelan dan rasa tidak nyaman.
    • Ke Saluran Pencernaan: Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebar ke bagian lain dari saluran pencernaan.
  2. Kandidiasis Sistemik:
    • Pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, infeksi dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ lain seperti jantung, otak, mata, atau ginjal.
    • Kondisi ini, yang dikenal sebagai kandidiasis sistemik atau invasif, dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.
  3. Malnutrisi:
    • Jika oral thrush menyebabkan rasa sakit yang signifikan saat makan atau menelan, terutama pada anak-anak atau lansia, hal ini dapat menyebabkan penurunan asupan makanan dan berpotensi menyebabkan malnutrisi.
  4. Dehidrasi:
    • Kesulitan menelan akibat oral thrush dapat menyebabkan penurunan asupan cairan, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia.
  5. Infeksi Berulang:
    • Beberapa individu mungkin mengalami infeksi oral thrush yang berulang, yang dapat menunjukkan masalah kesehatan yang mendasarinya atau gangguan sistem kekebalan tubuh.
  6. Komplikasi pada Bayi:
    • Pada bayi, oral thrush dapat menyebabkan kesulitan menyusu, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
    • Infeksi dapat ditularkan bolak-balik antara bayi dan ibu yang menyusui, menyebabkan infeksi payudara pada ibu.
  7. Resistensi Obat:
    • Penggunaan berulang atau jangka panjang obat antijamur dapat menyebabkan resistensi, membuat pengobatan infeksi di masa depan menjadi lebih sulit.
  8. Komplikasi Psikologis:
    • Infeksi yang berulang atau kronis dapat menyebabkan stres, kecemasan, atau depresi, terutama jika mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan.

Penting untuk diingat bahwa komplikasi serius dari oral thrush relatif jarang terjadi pada individu yang sehat. Namun, bagi mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pasien kanker yang menjalani kemoterapi, atau penerima transplantasi organ, risiko komplikasi lebih tinggi.

Untuk mencegah komplikasi, penting untuk mengenali gejala oral thrush sejak dini dan segera mencari perawatan medis. Jika Anda memiliki faktor risiko tinggi untuk oral thrush atau mengalami gejala yang persisten, konsultasikan dengan dokter Anda. Pengobatan yang tepat waktu dan manajemen kondisi kesehatan yang mendasarinya dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi dari oral thrush.


Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun oral thrush seringkali dapat sembuh sendiri pada orang dewasa yang sehat, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera mencari bantuan medis. Berikut adalah panduan kapan Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi:

  1. Gejala yang Persisten:
    • Jika Anda mengalami gejala oral thrush yang berlangsung lebih dari dua minggu, meskipun telah mencoba perawatan rumahan.
  2. Gejala yang Parah:
    • Jika Anda mengalami nyeri yang signifikan, kesulitan menelan, atau kesulitan makan dan minum.
  3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah:
    • Jika Anda memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, diabetes yang tidak terkontrol, atau sedang menjalani kemoterapi.
  4. Bayi dan Anak-anak:
    • Jika bayi atau anak Anda menunjukkan tanda-tanda oral thrush, terutama jika mereka menolak makan atau minum.
  5. Infeksi Berulang:
    • Jika Anda mengalami episode oral thrush yang berulang, bahkan setelah pengobatan.
  6. Penyebaran Infeksi:
    • Jika Anda mencurigai infeksi telah menyebar ke kerongkongan atau bagian tubuh lainnya.
  7. Penggunaan Obat Tertentu:
    • Jika Anda menggunakan inhaler steroid atau antibiotik jangka panjang dan mengalami gejala oral thrush.
  8. Gejala yang Memburuk:
    • Jika gejala Anda memburuk atau Anda mengalami demam tinggi bersamaan dengan gejala oral thrush.
  9. Kehamilan:
    • Jika Anda hamil dan mencurigai adanya oral thrush, karena beberapa pengobatan mungkin tidak aman selama kehamilan.
  10. Efek Samping Pengobatan:
    • Jika Anda mengalami efek samping yang tidak biasa atau reaksi alergi terhadap pengobatan oral thrush.

Saat berkonsultasi dengan dokter, pastikan untuk memberikan informasi lengkap tentang gejala Anda, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis dengan akurat dan memberikan pengobatan yang tepat.

Ingatlah bahwa deteksi dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk mengatasi oral thrush secara efektif dan mencegah komplikasi. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir tentang kondisi Anda atau jika gejala tidak membaik dengan perawatan rumahan.


Kesimpulan

Oral thrush adalah infeksi jamur yang umum terjadi di rongga mulut, disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan Candida albicans. Meskipun seringkali tidak berbahaya pada orang sehat, kondisi ini dapat menjadi serius bagi mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala utamanya meliputi bercak putih di mulut, rasa tidak nyaman, dan kesulitan menelan.

Diagnosis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Pengobatan umumnya melibatkan obat antijamur, baik topikal maupun sistemik, tergantung pada keparahan infeksi. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan mulut, mengelola kondisi kesehatan yang mendasari, dan menghindari faktor risiko seperti penggunaan antibiotik yang tidak perlu.

Penting untuk mengenali gejala oral thrush dan mencari perawatan medis jika diperlukan, terutama jika Anda memiliki faktor risiko tinggi. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, sebagian besar kasus oral thrush dapat diobati dengan sukses. Namun, pada beberapa kasus, terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, komplikasi dapat terjadi dan memerlukan perhatian medis yang lebih intensif.

Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mulut dan kebersihan yang baik adalah langkah penting dalam mencegah oral thrush. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau mengalami gejala yang persisten, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Dengan pemahaman yang baik tentang oral thrush dan penanganan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan mulut dan mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya