Mengenal PRJ Adalah: Sejarah, Perkembangan, dan Dampaknya bagi Jakarta

PRJ adalah pameran tahunan terbesar di Jakarta yang menampilkan berbagai produk dan hiburan. Simak sejarah, perkembangan, dan dampaknya bagi ibukota.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Nov 2024, 09:20 WIB
prj adalah ©Ilustrasi dibuat AI

Definisi PRJ: Apa itu Pekan Raya Jakarta?

Liputan6.com, Jakarta PRJ adalah singkatan dari Pekan Raya Jakarta, sebuah pameran tahunan terbesar yang diselenggarakan di ibukota Indonesia. Acara ini telah menjadi ikon kota Jakarta selama lebih dari lima dekade. PRJ bukan sekadar pameran biasa, melainkan sebuah festival multidimensi yang menggabungkan unsur perdagangan, hiburan, dan kebudayaan.

Secara resmi, PRJ didefinisikan sebagai ajang pameran multiproduk terbesar, terlama, dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara. Pameran ini biasanya berlangsung selama satu bulan penuh, dimulai dari pertengahan Juni hingga pertengahan Juli, bertepatan dengan perayaan ulang tahun kota Jakarta.

PRJ menjadi wadah bagi berbagai pelaku usaha, mulai dari industri besar hingga UMKM, untuk memamerkan dan memasarkan produk-produk mereka. Tidak hanya itu, PRJ juga menjadi panggung bagi seniman dan musisi untuk unjuk kebolehan, serta menjadi destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Dalam perkembangannya, PRJ juga dikenal dengan nama Jakarta Fair atau Jakarta Fair Kemayoran (JFK). Meski namanya berubah, esensi dari acara ini tetap sama: menjadi cerminan perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya kota Jakarta serta Indonesia secara keseluruhan.


Sejarah Panjang PRJ: Dari Pasar Gambir hingga Jakarta Fair

Sejarah PRJ tidak bisa dilepaskan dari evolusi kota Jakarta itu sendiri. Cikal bakal PRJ dapat ditelusuri hingga ke era kolonial Belanda, tepatnya pada penyelenggaraan Pasar Gambir.

Pasar Gambir pertama kali digelar pada 31 Agustus 1898 sebagai perayaan ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina. Acara ini berlangsung di kawasan Lapangan Gambir (kini kawasan Monas) dan menjadi ajang pertemuan berbagai kelompok etnis di Batavia kala itu. Pasar Gambir menampilkan berbagai produk budaya dan seni lokal, serta menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.

Setelah Indonesia merdeka, semangat Pasar Gambir tetap hidup dalam bentuk pasar malam yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta. Pada tahun 1968, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menggagas penggabungan berbagai pasar malam ini ke dalam satu festival besar.

Gagasan ini muncul dari usulan Syamsudin Mangan, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta saat itu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemasaran produk dalam negeri yang sedang mulai bangkit pasca peristiwa G30S/1965.

Pemerintah DKI Jakarta menyambut baik ide ini dan mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1968. Perda ini menetapkan bahwa PRJ akan menjadi agenda tetap tahunan dan diselenggarakan menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta yang dirayakan setiap tanggal 22 Juni.

PRJ pertama kali digelar pada 5 Juni hingga 20 Juli 1968 di kawasan Monas. Presiden Soeharto membuka acara ini secara resmi dengan melepaskan burung merpati. PRJ pertama ini sukses besar, menarik tidak kurang dari 1,4 juta pengunjung.

Sejak saat itu, PRJ terus berkembang dan menjadi acara tahunan yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Nama PRJ sempat berganti menjadi Jakarta Fair, namun esensinya tetap sama: menjadi cermin perkembangan ekonomi dan budaya ibukota.


Perkembangan PRJ dari Masa ke Masa

Sejak pertama kali digelar pada tahun 1968, PRJ telah mengalami berbagai perkembangan signifikan. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam evolusi PRJ:

  • 1968-1991: PRJ diselenggarakan di kawasan Monas. Pada periode ini, PRJ mulai membangun reputasinya sebagai pameran terbesar di Jakarta.
  • 1992: PRJ dipindahkan ke kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Perpindahan ini memungkinkan PRJ untuk berkembang lebih besar dengan area pameran yang lebih luas.
  • 2000-an: PRJ mulai mengadopsi teknologi modern dalam penyelenggaraannya, termasuk sistem tiket elektronik dan promosi melalui media sosial.
  • 2020-2021: Untuk pertama kalinya dalam sejarah, PRJ ditiadakan akibat pandemi COVID-19. Ini menjadi tantangan besar bagi penyelenggara untuk beradaptasi dengan situasi baru.
  • 2022: PRJ kembali digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, menandai era baru dalam penyelenggaraan acara berskala besar di masa pandemi.

Selama perjalanannya, PRJ telah bertransformasi dari sekadar pameran dagang menjadi festival multidimensi. Beberapa perkembangan penting meliputi:

  • Diversifikasi produk: Dari yang awalnya hanya menampilkan produk-produk dasar, PRJ kini mencakup berbagai sektor industri, termasuk teknologi, otomotif, properti, dan lainnya.
  • Peningkatan skala: PRJ telah berkembang menjadi pameran terbesar di Asia Tenggara, menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.
  • Integrasi hiburan: Selain pameran produk, PRJ kini juga menampilkan berbagai pertunjukan hiburan, termasuk konser musik dan pertunjukan seni.
  • Digitalisasi: PRJ telah mengadopsi berbagai teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman pengunjung, termasuk aplikasi mobile dan sistem pembayaran digital.
  • Fokus pada UMKM: Dalam beberapa tahun terakhir, PRJ semakin memberi ruang bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berpartisipasi, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Perkembangan PRJ mencerminkan dinamika ekonomi dan sosial Jakarta serta Indonesia secara keseluruhan. Dari tahun ke tahun, PRJ terus beradaptasi dengan tren dan kebutuhan masyarakat, menjadikannya lebih dari sekadar pameran, tetapi juga barometer perkembangan kota Jakarta.


Lokasi Penyelenggaraan PRJ

Lokasi penyelenggaraan PRJ telah mengalami perubahan signifikan sejak pertama kali diadakan. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan acara itu sendiri, tetapi juga perkembangan kota Jakarta. Berikut adalah detail mengenai lokasi-lokasi yang pernah menjadi tuan rumah PRJ:

1. Kawasan Monumen Nasional (Monas) (1968-1991)

Selama lebih dari dua dekade, PRJ diselenggarakan di kawasan Monumen Nasional atau Monas. Lokasi ini dipilih karena posisinya yang strategis di jantung kota Jakarta dan nilai historisnya sebagai bekas Lapangan Ikada. Area pameran di Monas mencakup sekitar 7 hektare, yang pada masa itu sudah cukup luas untuk menampung berbagai stan pameran dan pengunjung.

Penyelenggaraan di Monas memberikan nuansa khusus pada PRJ, dengan latar belakang monumen ikonik Jakarta. Namun, seiring berkembangnya acara, lokasi ini mulai dirasa kurang memadai untuk menampung jumlah peserta dan pengunjung yang terus meningkat.

2. Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran (1992-sekarang)

Pada tahun 1992, PRJ dipindahkan ke kawasan bekas Bandara Kemayoran, yang kemudian dikenal sebagai Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Perpindahan ini merupakan langkah besar yang memungkinkan PRJ untuk berkembang lebih jauh.

JIExpo Kemayoran menawarkan area seluas 44 hektare, jauh lebih luas dibandingkan lokasi sebelumnya di Monas. Fasilitas yang lebih modern dan infrastruktur yang lebih baik memungkinkan penyelenggaraan PRJ dalam skala yang jauh lebih besar.

Beberapa keunggulan JIExpo Kemayoran sebagai lokasi PRJ meliputi:

  • Ruang pameran indoor yang luas dan berstandar internasional
  • Area outdoor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai atraksi dan pertunjukan
  • Aksesibilitas yang baik, dengan berbagai opsi transportasi publik
  • Fasilitas pendukung seperti area parkir yang luas, food court, dan toilet yang memadai
  • Kemampuan untuk menampung jutaan pengunjung selama periode pameran

Pemindahan ke JIExpo Kemayoran juga membawa modernisasi dalam penyelenggaraan PRJ. Sistem ticketing yang lebih canggih, manajemen pengunjung yang lebih baik, dan peningkatan keamanan menjadi mungkin berkat fasilitas yang tersedia di lokasi baru ini.

Meskipun telah berpindah lokasi, PRJ tetap mempertahankan esensinya sebagai perayaan ulang tahun Jakarta dan ajang promosi produk dalam negeri. Lokasi di Kemayoran memungkinkan PRJ untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan zaman, menjadikannya salah satu pameran terbesar dan terlama di Asia Tenggara.


Ragam Kegiatan dan Atraksi di PRJ

PRJ bukan sekadar pameran dagang biasa. Acara ini menawarkan beragam kegiatan dan atraksi yang menjadikannya destinasi hiburan keluarga yang lengkap. Berikut adalah berbagai kegiatan dan atraksi yang biasanya dapat ditemui di PRJ:

1. Pameran Produk

Inti dari PRJ adalah pameran produk yang mencakup berbagai sektor industri. Pengunjung dapat menemukan dan membeli produk-produk dari kategori berikut:

  • Elektronik dan gadget
  • Furnitur dan peralatan rumah tangga
  • Otomotif
  • Fashion dan aksesoris
  • Makanan dan minuman
  • Produk UMKM
  • Kerajinan tangan
  • Properti

2. Pertunjukan Musik

PRJ terkenal dengan konser-konser musik yang menampilkan artis-artis papan atas nasional. Setiap malam, pengunjung dapat menikmati pertunjukan musik dari berbagai genre, mulai dari pop, rock, dangdut, hingga musik tradisional.

3. Kuliner

Area kuliner di PRJ menjadi salah satu daya tarik utama. Pengunjung dapat mencicipi berbagai makanan khas dari seluruh Indonesia, mulai dari jajanan tradisional hingga makanan modern.

4. Wahana Permainan

Untuk menghibur pengunjung dari segala usia, PRJ menyediakan berbagai wahana permainan, termasuk:

  • Bianglala
  • Roller coaster
  • Rumah hantu
  • Permainan arcade
  • Area bermain anak

5. Pertunjukan Seni dan Budaya

PRJ juga menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Indonesia. Pengunjung dapat menyaksikan:

  • Pertunjukan tari tradisional
  • Pameran seni rupa
  • Demonstrasi kerajinan tangan
  • Pertunjukan teater

6. Lomba dan Kompetisi

Berbagai lomba dan kompetisi diadakan selama PRJ berlangsung, seperti:

  • Kontes kecantikan Miss Jakarta Fair
  • Kompetisi fotografi
  • Lomba memasak
  • Turnamen e-sports

7. Seminar dan Workshop

PRJ juga menjadi wadah edukasi dengan mengadakan berbagai seminar dan workshop, mencakup topik-topik seperti:

  • Kewirausahaan
  • Teknologi terkini
  • Pengembangan diri
  • Kesehatan dan gaya hidup

8. Pesta Kembang Api

Sebagai puncak acara, PRJ biasanya ditutup dengan pesta kembang api spektakuler yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Keragaman kegiatan dan atraksi ini menjadikan PRJ bukan hanya sebagai ajang pameran, tetapi juga sebagai festival multidimensi yang menawarkan hiburan, edukasi, dan pengalaman berbelanja yang unik bagi pengunjungnya.


Pengaruh PRJ bagi Perekonomian dan Pariwisata Jakarta

Penyelenggaraan PRJ setiap tahunnya membawa dampak signifikan bagi perekonomian dan sektor pariwisata Jakarta. Berikut adalah analisis mendalam mengenai berbagai pengaruh yang ditimbulkan oleh PRJ:

1. Peningkatan Aktivitas Ekonomi

PRJ menjadi katalis bagi peningkatan aktivitas ekonomi di Jakarta dan sekitarnya. Dampak ini terlihat dari:

  • Peningkatan omzet penjualan bagi peserta pameran, terutama UMKM
  • Terciptanya lapangan kerja temporer selama masa persiapan dan penyelenggaraan
  • Peningkatan pendapatan sektor informal seperti pedagang kaki lima dan jasa transportasi
  • Stimulasi ekonomi kreatif melalui pameran dan pertunjukan seni

2. Promosi Produk Dalam Negeri

PRJ menjadi etalase bagi produk-produk dalam negeri, memberikan dampak berupa:

  • Peningkatan awareness masyarakat terhadap produk lokal
  • Pembukaan peluang ekspor melalui business matching dengan buyer internasional
  • Mendorong inovasi produk untuk bersaing di pasar global

3. Peningkatan Sektor Pariwisata

Sebagai destinasi wisata, PRJ berkontribusi pada sektor pariwisata Jakarta melalui:

  • Peningkatan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara ke Jakarta
  • Kenaikan tingkat hunian hotel di sekitar lokasi PRJ
  • Peningkatan pendapatan dari sektor transportasi dan kuliner
  • Promosi Jakarta sebagai destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)

4. Pengembangan Infrastruktur

Penyelenggaraan PRJ juga mendorong pengembangan infrastruktur, seperti:

  • Peningkatan fasilitas di area JIExpo Kemayoran
  • Perbaikan akses transportasi menuju lokasi PRJ
  • Pengembangan area sekitar PRJ untuk mendukung kegiatan pameran

5. Dampak Sosial dan Budaya

PRJ tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan budaya:

  • Menjadi wadah interaksi sosial dan pertukaran budaya
  • Meningkatkan rasa kebanggaan terhadap produk dan budaya Indonesia
  • Menjadi sarana edukasi masyarakat melalui berbagai pameran dan seminar

6. Peningkatan Pendapatan Daerah

Pemerintah Daerah DKI Jakarta juga mendapatkan manfaat ekonomi dari PRJ melalui:

  • Peningkatan pendapatan dari pajak dan retribusi
  • Kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
  • Pemasukan dari sewa lahan dan fasilitas

7. Dampak pada Industri MICE

PRJ memperkuat posisi Jakarta dalam industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dengan cara:

  • Meningkatkan reputasi Jakarta sebagai tuan rumah acara berskala besar
  • Mendorong pengembangan fasilitas dan SDM di bidang MICE
  • Menarik minat penyelenggara acara internasional untuk menggelar event di Jakarta

Meskipun membawa banyak dampak positif, perlu diakui bahwa PRJ juga menimbulkan beberapa tantangan seperti kemacetan lalu lintas dan peningkatan sampah selama masa penyelenggaraan. Namun, dengan manajemen yang baik, dampak negatif ini dapat diminimalisir, sementara manfaat ekonomi dan sosial yang dihasilkan tetap signifikan.


Penyelenggaraan PRJ Terkini

Penyelenggaraan PRJ terus mengalami evolusi untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat. Berikut adalah gambaran mengenai penyelenggaraan PRJ terkini:

1. Tema dan Fokus

PRJ 2023 mengusung tema "Bersatulah Indonesia Mendukung Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor ke Pasar Dunia". Tema ini mencerminkan fokus pada pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan dorongan terhadap produk-produk Indonesia untuk bersaing di pasar global.

2. Waktu dan Durasi

PRJ 2023 diselenggarakan selama 33 hari, mulai dari 14 Juni hingga 16 Juli 2023. Jam operasional PRJ adalah:

  • Senin-Kamis: 15.30-22.00 WIB
  • Jumat: 15.30-23.00 WIB
  • Sabtu-Minggu: 10.00-23.00 WIB

3. Lokasi

PRJ tetap diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, memanfaatkan area seluas 44 hektare.

4. Peserta Pameran

PRJ 2023 diikuti oleh sekitar 2.500 perusahaan peserta yang terdiri dari 1.500 stan. Komposisi peserta terdiri dari 60% pihak swasta dan 40% UMKM, menunjukkan komitmen PRJ dalam mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah.

5. Fasilitas dan Layanan

Untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, PRJ menyediakan berbagai fasilitas seperti:

  • Musholla di berbagai titik
  • Nursery Room untuk ibu dan anak
  • Pos Kesehatan (P3K)
  • Pusat Informasi
  • Toilet yang tersebar di seluruh area
  • Area parkir yang luas

6. Transportasi

Untuk memudahkan akses, PRJ bekerja sama dengan Transjakarta menyediakan rute khusus menuju lokasi acara:

  • Rute PRJ 1: PGC - JIEXPO
  • Rute PRJ 2: Matraman Baru - JIEXPO
  • Rute PRJ 3: Pulo Gadung - JIEXPO
  • Rute 2 C : Balaikota - JIEXPO

7. Tiket Masuk

Harga tiket masuk PRJ 2023 bervariasi tergantung hari dan jenis tiket:

  • Tiket masuk reguler: Rp 30.000 - Rp 50.000
  • Tiket masuk + konser: Rp 100.000 (Regular) dan Rp 175.000 (VIP)
  • Gratis untuk lansia (di atas 60 tahun) dan anak-anak (tinggi di bawah 1 meter)

8. Inovasi Digital

PRJ terus mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman pengunjung, termasuk:

  • Sistem pembelian tiket online melalui website resmi
  • Aplikasi mobile untuk informasi dan navigasi di area pameran
  • Integrasi pembayaran digital di berbagai stan

9. Protokol Kesehatan

Meskipun pembatasan COVID-19 telah dilonggarkan, PRJ tetap menerapkan protokol kesehatan dasar untuk menjaga keamanan pengunjung dan peserta pameran.

10. Program Khusus

PRJ 2023 juga menghadirkan beberapa program khusus, seperti:

  • Jakarta Fair Music Concert dengan menampilkan artis-artis papan atas
  • Pameran produk inovatif dari startup dan industri kreatif
  • Zona khusus untuk produk-produk UMKM unggulan

Penyelenggaraan PRJ terkini mencerminkan adaptasi terhadap tren digital, fokus pada pemulihan ekonomi, dan komitmen terhadap pengembangan UMKM. Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, PRJ terus berupaya untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung dan nilai tambah bagi peserta pameran.


Tips Mengunjungi PRJ

Mengunjungi PRJ bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus melelahkan jika tidak dipersiapkan dengan baik. Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan kunjungan Anda ke PRJ:

1. Rencanakan Kunjungan

 

 

  • Pilih hari weekday untuk menghindari keramaian

 

 

  • Datang lebih awal untuk menghindari antrean panjang

 

 

  • Cek jadwal pertunjukan atau konser yang ingin Anda saksikan

 

 

2. Beli Tiket Online

 

 

  • Manfaatkan pembelian tiket online untuk menghindari antrean di loket

 

 

  • Perhatikan promo atau diskon tiket yang mungkin tersedia

 

 

3. Persiapkan Fisik

 

 

  • Kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berjalan jauh

 

 

  • Bawa air minum untuk menjaga hidrasi

 

 

  • Siapkan payung atau jas hujan, terutama jika berkunjung saat musim hujan

 

 

4. Manajemen Keuangan

 

 

  • Tetapkan budget belanja dan bawa uang secukupnya

 

 

  • Manfaatkan pembayaran non-tunai untuk kenyamanan dan keamanan

 

 

  • Waspada terhadap penawaran yang terlalu menggiurkan

 

 

5. Navigasi Area Pameran

 

 

  • Gunakan peta atau aplikasi PRJ untuk memudahkan navigasi

 

 

  • Tentukan prioritas area yang ingin dikunjungi

 

 

  • Jangan ragu untuk bertanya pada petugas informasi

 

 

6. Jaga Barang Bawaan

 

 

  • Bawa tas yang nyaman dan aman

 

 

  • Selalu waspada terhadap barang bawaan, terutama di area ramai

 

 

  • Manfaatkan loker yang disediakan untuk barang-barang besar

 

 

7. Cerdas Berbelanja

 

 

  • Bandingkan harga sebelum membeli

 

 

  • Jangan ragu untuk tawar-menawar, terutama di stan UMKM

 

 

  • Perhatikan kualitas produk sebelum memutuskan membeli

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya