Strategi Kemenhub Lahirkan SDM Pelayaran Berkualitas, Begini Caranya

Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang memahami pentingnya hal ini dan berkomitmen mempersiapkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Nov 2024, 15:50 WIB
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang

Liputan6.com, Jakarta Dalam menghadapi persaingan global, kesehatan mental menjadi komponen esensial bagi keberhasilan di dunia kerja. Hal ini juga yang menjadi fokus Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam mepersiapkan SDM sektor transportasi yang unggul dan berdaya saing.

Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang memahami pentingnya hal ini dan berkomitmen mempersiapkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kesehatan mental yang kuat untuk memenuhi kebutuhan industri.

Salah satu langkah konkret yang diambil PIP Semarang adalah menyelenggarakan diskusi bertema “Soft Skill Series PIP Semarang: Mental Health Awareness dan Implikasinya dalam Dunia Industri.”

Diskusi ini berlangsung di Auditorium Balai Mas Pardi, Kampus PIP Semarang, dengan partisipasi berbagai ahli di bidang kesehatan mental dan pendidikan profesional.

Sekretaris BPSDMP Kemenhub, Wisnu Handoko menekankan bahwa kesehatan mental adalah aspek kunci dalam profesionalisme.

“Kesehatan mental bukan hanya tentang keseimbangan emosional, tetapi mencakup kemampuan mengelola stres dan pengambilan keputusan yang bijak di bawah tekanan. Dukungan dari institusi pendidikan, industri, serta mahasiswa sendiri sangat diperlukan untuk mencapai keseimbangan ini,” ujarnya, Selasa (12/11/2024).

Siap Hadapi Tantangan

Menurut Wisnu, lulusan dengan kesehatan mental yang baik akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja, beradaptasi lebih cepat, dan mencapai performa optimal.

Ia berharap diskusi ini akan memberikan wawasan yang aplikatif dan menjadi langkah awal dalam mencetak SDM transportasi yang tangguh, baik secara teknis maupun mental.

 


Pentingnya Praktik Kerja

Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Sultan Rafly mengungkapkan pengalamannya saat terlibat pada posko lebaran di Tanjung Emas.

Psikolog Nurina juga menyoroti pentingnya praktik kerja sebagai pengalaman langsung di dunia industri.

“Selain mendengarkan materi, para kadet juga diajak untuk berdiskusi tentang pengalaman mereka dan fenomena yang mereka hadapi sehari-hari,” ujar Nurina. Kegiatan ini dirancang untuk membantu mahasiswa mengidentifikasi dan mengatasi berbagai situasi kerja.

Acara ini juga memberikan beberapa tips penting bagi kadet dalam menghadapi dunia kerja, terutama soft skill yang relevan seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, manajemen orang, kemampuan negosiasi, kolaborasi, pengambilan keputusan, serta kemampuan beradaptasi dan berpikir fleksibel.

Salah seorang kadet, Bariq Akbar, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti acara ini. Menurutnya, diskusi tersebut memberikan wawasan baru tentang cara berinteraksi dengan atasan dan rekan kerja serta strategi berpikir kritis dan pengendalian emosi di dunia kerja.

Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, PIP Semarang berupaya menyiapkan lulusan yang tangguh dan siap menghadapi tantangan global di industri pelayaran dan transportasi. 4o

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya