16 Anggota Bursa Bakal Fasilitasi Perdagangan Stock Single Future

BEI mengantongi sejumlah anggota bursa (AB) yang menyatakan bersedia jadi fasilitator perdagangan single stock future (SSF).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Nov 2024, 16:49 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah anggota bursa (AB) yang menyatakan bersedia jadi fasilitator perdagangan single stock future (SSF).

Saat ini, sudah ada tiga AB yang memfasilitasi perdagangan SSF, antara lain PT Ajaib Sekuritas Asia dan PT Phintraco Sekuritas. Adapun PT Binaartha Sekuritas juga bertindak sebagai Liquidity Provider atas perdagangan SSF di pasar sekunder.

"Di pipeline kita masih ada 12-13 AB, kesiapannya bervariasi," kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik kepada wartawan di Gedung Bursa, Selasa (12/11/2024).

SSF merupakan produk derivatif baru berupa perjanjian atau kontrak antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu saham di masa depan dengan harga yang telah ditentukan.

Aman dan Transparan

Perdagangan SSF di BEI aman dan transparan karena ditransaksikan secara real time di Bursa, diawasi oleh BEI dan OJK, serta penyelesaian transaksinya dijamin oleh KPEI.

SSF yang diluncurkan menggunakan anggota Indeks LQ45 sebagai konstituen underlying. Underlying SSF tersebut merupakan 5 (lima) saham yang likuid dan memiliki fundamental baik, yaitu BBRI, BBCA, MDKA, TLKM, dan ASII.

 


Alternatif Investasi

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa berharap dengan diluncurkannya SSF, investor dapat memanfaatkannya sebagai alternatif produk investasi.

Dia pun berharap dengan kehadiran SSF dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia sehingga dapat mendukung peningkatan likuiditas, jumlah investor, dan resiliensi pasar modal terhadap fluktuasi pasar global di masa depan.

“Investor dapat mengoptimalkan keuntungan investasinya dengan SSF melalui capital gain dan dapat menjadi hedging saat pasar sedang bearish," kata Jeffrey.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya