Harga Bitcoin Melesat Tersengat Sentimen Donald Trump, Bagaimana Prospeknya?

Harga bitcoin telah tembus USD 88.000, dan diprediksi masih naik. Akan tetapi, investor diimbau tetap waspada.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Nov 2024, 16:12 WIB
Bitcoin terus mencetak all time high baru dalam beberapa hari terakhir, kini menembus angka USD 88.000 pada Selasa (12/11/2024) pukul 06.00 WIB. (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin terus mencetak all time high baru dalam beberapa hari terakhir. Bahkan bitcoin kini menembus angka USD 88.000 pada Selasa (12/11/2024) pukul 06.00 WIB.

Hanya seminggu yang lalu, harga BTC berada di angka USD 67.830 dengan demikian BTC mencatat kenaikan 28,30% dalam sepekan terakhir. Sementara, Year To Date (YTD) BTC telah melonjak sebesar 82,13%. 

Altcoin ikut melonjak bersama Bitcoin (BTC), dengan Ethereum (ETH) mencapai USD 3.349, Solana (SOL) menyentuh USD 220, dan Dogecoin (DOGE) berada di USD 0,324, masing-masing mencatatkan kenaikan dalam seminggu terakhir  jam sebesar 38,65%, 38,85%, dan 108%. Demikian mengutip dari keterangan resmi, Selasa, 12 November 2024.

Kapitalisasi pasar global kripto kini telah melampaui USD 3 triliun, terakhir kali dicapai pada November 2021. Pergerakan bullish ini terjadi seiring dengan saat pasar mencerna kemenangan telak Donald Trump yang berdampak positif ke pasar kripto. 

Presiden terpilih ini telah berjanji pemerintahannya akan berhenti menjual miliaran dolar Bitcoin yang dikumpulkan oleh AS dari kasus kriminal, dan malah akan menyimpannya sebagai cadangan strategis seperti emas. Kebijakan tersebut akan meredam kekhawatiran investor adanya aksi jual BTC oleh pemerintah AS di masa depan. 

Trump juga menyatakan pada hari pertama jabatannya, ia akan memberhentikan Ketua U.S. Securities and Exchange Commission, Gary Gensler, serta menerapkan kebijakan yang mendorong hak kepemilikan mandiri (self-custody) aset kripto dan mendukung perkembangan industri secara luas.

Di sisi lain, perdagangan ETF Bitcoin spot mencatat penutupan positif selama lima minggu berturut-turut. Pekan lalu, ETF Bitcoin spot mencatat net inflow sebesar USD 1,63 miliar pada 4 - 8 November 2024, dengan angka penutupan harian mencapai USD 1,48 miliar pada Kamis, 7 November 2024, inflow harian tertinggi sejak pertama kali ETF Bitcoin diperdagangkan pada 11 Januari 2024, menurut data dari SoSo Value.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menuturkan, reli Bitcoin berpotensi mencapai angka USD 91.500. Meski demikian, investor perlu tetap waspada adanya penurunan yang didorong aksi profit taking atau ambil untung.

“Aksi risk-off minggu ini karena bertepatan dengan adanya rilis data Inflasi AS dan pidato Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi.


Sentimen Pekan Ini

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Panji menyebut, pasar saat ini berada di fase keserakahan yang tinggi. "Selain itu, indeks Crypto Greed and Fear menunjukkan posisi Extreme Greed seperti angka 76, ini mengindikasikan bahwa pasar sedang berada dalam fase ketamakan yang tinggi. Situasi ini sering kali mengisyaratkan bahwa harga kripto telah naik secara signifikan dalam waktu singkat dan mungkin rentan terhadap koreksi,” ujar Panji.

Fokus Minggu Ini: Data CPI dan Pidato Powell

Fokus utama pasar minggu ini adalah data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada 13 November 2024, yang diharapkan akan memberi gambaran tentang tekanan inflasi dan arah kebijakan Federal Reserve.

Data CPI diprediksi meningkat menjadi 2,6%YoY, lebih tinggi dari periode sebelumnya di angka 2,4%YoY dan secara bulanan diprediksi akan tetap di angka 0,2% MoM.

Di sisi lain, data inflasi disusul oleh pidato Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat, 15 November 2024 nanti. Meskipun inflasi tahunan diprediksi meningkat, ada kemungkinan Fed akan terus melanjutkan penurunan suku bunga dalam upaya mendorong likuiditas lebih lanjut. Menurut CME Fedwatch Tool, pasar melihat peluang sekitar 65% untuk penurunan suku bunga 25 bps pada FOMC Desember.


Prediksi dan Risiko

Ilustrasi Bitcoin (Liputan6.com/Sangaji)

Ekspektasi peningkatan regulasi pro-kripto, ditambah dengan pelonggaran kebijakan moneter, bisa membawa potensi pertumbuhan tambahan bagi BTC dan aset kripto lainnya di minggu-minggu mendatang.

"Sebagai kesimpulan, minggu ini menjadi krusial bagi investor kripto, dengan potensi pengaruh besar dari data CPI  dan kebijakan Fed pada sentimen pasar. Para investor kripto perlu mempertimbangkan volatilitas yang mungkin terjadi dan peluang dalam mempertahankan posisi mereka saat pasar mencermati arah ekonomi dan regulasi ke depan,” ujar Panji.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya