Vale Indonesia Bangun Smelter HPAL Senilai USD 1,4 Miliar

CEO PT Vale, Febriany Eddy menuturkan, proyek smelter berteknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) yang digarap menetapkan standar global baru dalam produksi MHP berkelanjutan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Nov 2024, 19:35 WIB
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menandatangani kerja sama dengan GEM CO., Ltd untuk pembangunan smelter berteknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL). (Dok. PT Vale Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menandatangani kerja sama dengan GEM CO., Ltd untuk pembangunan smelter berteknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL).

Proyek bernilai USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 22,12 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.806)  berlokasi di Sulawesi Tengah, bertujuan untuk menjadi pabrik pengolahan nikel net-zero.

Proyek itu akan hasilkan produksi setidaknya 60.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) setiap tahun, yang merupakan komponen penting untuk baterai sistem penyimpanan energi (ESS).

Investasi ini mencakup pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan sebesar USD 40 juta untuk transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal Indonesia.

Lalu sekitar USD 30 juta untuk ESG Compound yang mencakup lanskap hijau, asrama karyawan, suplai air domestik, dan pengolahan limbah. Serta USD 10 juta untuk komitmen pembangunan masyarakat dan fasilitas umum.

"Visi kami untuk Proyek HPAL ini adalah menetapkan standar global baru dalam produksi MHP berkelanjutan,” kata CEO PT Vale, Febriany Eddy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/11/2024).

Didesain sebagai proyek net-zero, fasilitas ini akan memproduksi MHP dengan praktik ramah lingkungan dan teknologi terkini untuk pengolahan nikel yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi lintas pasar internasional, proyek ini memperkuat peran sentral Indonesia dalam peralihan energi bersih di dunia.

"Proyek ini bukan hanya sekadar produksi MHP, melainkan sebagai model pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih, praktik ramah lingkungan, dan komitmen terhadap produksi net-zero, kami membentuk masa depan di mana Indonesia diakui sebagai pemimpin dalam pengembangan industri berkelanjutan," imbuh Febriany.

Selaras dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah Indonesia sebesar 8%, Proyek HPAL ini dirancang untuk menciptakan lapangan kerja, menarik investasi baru, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal di komunitas sekitarnya.

Proyek ini akan menjadi katalisator aktivitas ekonomi yang membantu meningkatkan komunitas lokal sekaligus memperkuat reputasi global Indonesia sebagai kekuatan industri berkelanjutan.

 

 

 


Berdayakan Tenaga Kerja Indonesia

Selama 56 tahun terakhir, Vale Base Metals (VBM) dengan bangga telah memiliki kehadiran yang signifikan di Indonesia

Memberdayakan tenaga kerja indonesia melalui inovasi dan transfer pengetahuan, salah satu pilar proyek ini adalah rencana mendirikan pusat penelitian yang berfokus pada pengembangan teknologi HPAL, guna memberdayakan profesional Indonesia melalui transfer teknologi dan pengembangan keterampilan.

Meningkatkan pendidikan, keterampilan, dan kapasitas teknis akan memastikan bahwa talenta Indonesia siap untuk mendorong gelombang pertumbuhan industri berikutnya.

Proyek ini diharapkan menjadi pabrik pengolahan MHP net-zero. Dedikasi PT Vale dan GEM dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan mencerminkan visi bersama tentang pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, sesuai dengan standar keberlanjutan global.

Proyek ini menunjukkan kepada dunia bahwa industri nikel Indonesia siap menghadapi tantangan transisi energi hijau sambil memenuhi tanggung jawab standard lingkungan tertinggi.

"PT Vale adalah perusahaan kelas dunia yang mengedepankan aspek ESG yang baik. Kami bangga dapat bekerjasama dengan PT Vale untuk menyediakan bahan baku yang mendukung peralihan global menuju energi terbarukan. Proyek HPAL ini merupakan kolaborasi vital yang menggabungkan keahlian kami mengolah material berkelanjutan dengan sumber daya Indonesia yang melimpah," kata Pimpinan GEM Co., Ltd., Prof. Xu Kaihua.

 


Fondasi Kerja Sama

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (Foto: tangkapan layar/laman Vale Indonesia)

Menurut dia, proyek ini bukan hanya langkah menuju masa depan yang lebih bersih, tetapi juga fondasi untuk kerjasama lintas batas yang lebih mendalam pada inovasi hijau.

GEM bersama dengan PT Vale akan menerapkan konsep emisi net zero, teknologi canggih, dan standard ESG yang tinggi dalam desain proyek ini, menciptakan taman hijau kelas dunia dengan sumber daya nikel hijau, teknologi lokal, dan talenta lokal, untuk mengolah bijih nikel laterit langsung menjadi bahan baterai, mempromosikan peningkatan industri nikel Indonesia dari baja tahan karat yang konvensional ke energi baru, dan mempertahankan daya saing global Indonesia dalam sumber daya nikel.

Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ditutup merah pada perdagangan hari ini, Selasa 12 November 2024. Merujuk data RTI, INCO turun 0,54 persen ke posisi 3.680. INCO dibuka pada posisi 3.700 dan bergerak pada rentang 3.660-3.710. Frekuensi perdagangan saham INCO tercatat sebesar 3.320 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 5,78 juta lembar senilai Rp 21,29 miliar. Dalam sepekan, INCO turun 4,17 persen dan turun 13,16 persen sejak awal tahun (YTD).

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya