SPBU Dijadikan Bahan Hoaks, Simak Ragamnya

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap ragam hoaks seputar SPBU, mulai dari kebakaran sampai penghentian penyaluran BBM subsidi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Nov 2024, 13:13 WIB
Gambar tangkapan layar video yang diklaim Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terbakar karena membeli BBM pakai QR code. (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta- SPBU sebagai penyalur resmi BBM kerap dijadikan bahan hoaks, informasi bohong tersebut sulit dikenali dan bentuknya beragam. Sehingga bisa mengecoh pihak yang mudah mempercayainya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap ragam hoaks seputar SPBU, mulai dari kebakaran sampai penghentian penyaluran BBM subsidi.

Agar tidak terkecoh hoaksnya, simak ragam hoaks seputar SPBU dalam daftar berikut ini.

Video SPBU Terbakar karena Beli Bensin Pakai QR Code

Sebuah video yang diklaim Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terbakar karena membeli BBM pakai QR code beredar di media sosial. video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 12 Oktober 2024.

Video berdurasi 54 detik itu menampilkan suasana sebuah SPBU terbakar. Api menghanguskan mesin dan atap SPBU, diikuti kepulan asap hitam.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar sebuah SPBU terbakar karena ada konsumen yang membeli bensin dengan metode pembayaran QR code.

"_HADIAH BELI BBM PAKAI QR._ _Dulu hidupin HP di SPBU dilarang, sekarang Wajib QR demi bisnis aplikasi sekelompok orang RAKUS tanpa AKAL SEHAT.__INI HANYA AKIBAT._," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 703 ditonton dan mendapat 10 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video itu SPBU terbakar karena membeli BBM pakai QR code? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....

 


SPBU di Tuban Dibakar Massa Saat Harga BBM Naik

Sebuah video yang diklaim sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tuban, Jawa Timur dibakar massa saat harga bakan bakar minyak (BBM) naik. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 September 2022.

Video berdurasi 16 detik itu memperlihatkan sebuah SPBU dipenuhi kabut asap. Video direkam oleh pengendara yang melintas di depan SPBU tersebut.

Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa SPBU di Tuban dibakar massa usai pengumunan kenaikan harga BBM.

"INFORMASINYA POM BENSIN DAERAH TUBAN JATIM DIBAKAR MASSA BEGITU PENGUMUMAN BBM NAIK," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 515 kali ditonton dan mendapat 4 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video tersebut SPBU di Tuban, Jatim dibakar massa usai pengumuman kenaikan harga BBM? Simak hasil penelusurannya di sini.

 


Mulai 1 September 2024 Pertalite Tak Dijual di SPBU Pertamina

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 Agustus 2024.

Klaim mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina berupa tulisan sebagai berikut.

"Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.

Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."

Benarkah klaim mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya