Bos Sritex Pastikan Tak Ada PHK, Tapi Liburkan 2.500 Karyawan

Manajemen perusahaan masih berusaha agar Sritex tetap bisa melakukan produksi dengan pasokan bahan baku yang cukup.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Nov 2024, 09:45 WIB
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto. PT Sri Rejeki Isman, atau Sritex, belakangan ini diterpa isu miring terkait kebangkrutan dan kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap 2.500 karyawannya. Berita tersebut memicu spekulasi di tengah masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto menegaskan perusahaan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ribuan karyawan. Namun, menurutnya Sritex hanya meliburkan sementara 2.500 orang karyawan.

Dia menjelaskan, hal ini sekaligus menjawab kabar yang beredar di masyarakat. Menurutnya, langkah itu dilakukan imbas dari kurangnya bahan baku.

"Sritex tidak melakukan PHK, dan dalam status kepailitan ini, tetapi Sritek telah meliburkan sekitar 2.500 karyawan akibat kekurangan bahan baku," kata Iwan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Dia menegaskan, manajemen perusahaan masih berusaha agar Sritex tetap bisa melakukan produksi dengan pasokan bahan baku yang cukup.

"Manajemen itu selalu melihatnya adalah keberlangsungan usaha dan melanjutkan usaha ini dan tidak ada PHK, jadi jelas," tegas Iwan.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan menegaskan kembali tidak ada PHK massal Sritex.

"Tadi dipertegas lagi bahwa tidak ada PHK, artinya saya ingin menjawab isu liar yang tidak bertanggung jawab ini bahwa tidak ada PHK," ucapnya.

Sebagai tindak lanjut usai menerima keterangan tadi, Immanuel berencana menyambangi pabrik Sritex pekan ini. Tujuannya, memastikan tidak adanya PHK karyawan di perusahaan tekstil raksasa tersebut.

"Saya mau memastikan pak nanti, Saya akan datang ke tempat bapak ya untuk memastikan bahwa benar tidak ada, karena saya tidak mau, ini tanggung jawab publik saya nih, tanggung jawab publik saya cuman hanya, kemarin saya memastikan tidak ada, saya panggil Bapak sekarang, saya nanti datang kesana ya," tuturnya.

 


Panggil Bos Sritex

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer bersama Presiden Komisaris PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.(Arief/Liputan6.com)

Sebelumnya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer memanggil Presiden Komisaris PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex ke kantornya. Dia ingin memastikan perusahaan tesktil raksasa itu tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dia menjelaskan, pemanggilan tersebut merespons kabar yang beredar kalau Sritex melakukan PHK. Padahal, beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto sudah meminta tidak ada PHK yang dilakukan Sritex.

"Kenapa saya manggil beliau? Karena ada berita simpang siur pasca kehadiran saya di Stritex terkait permintaan Presiden Prabowo Subianto yang akhirnya ditugaskan ke saya untuk memastikan adanya PHK atau tidak, kemarin waktu kehadiran saya di Stritex, beliau memastikan bahwa kami tidak akan melakukan PHK," ungkap Immanuel di Kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

 


Kabar PHK Massal

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer memanggil Presiden Komisaris PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.(Arief/Liputan6.com)

Dia menceritakan, kabar adanya PHK bermula usai kunjungan pertamanya ke Sritex itu. Berselang satu pekan, ada kabar kalau Sritex mengalami kesulitan pasokan bahan baku.

Tak lama kemudian, beredar kabar kalau ada karyawan yang dirumahkan imbas berkurangnya produksi Sritex. Immanuel pun menagih penjelasan soal kabar tersebut.

"Kemudian beberapa minggu kemudiannya lagi ada berita lagi soal ternyata ada karyawan yang dirumahkan, yang diliburkan, diliburkan, Beberapa hari kemudian ada lagi berita lagi bahwa ada PHK massal dan ini membuat saya terganggu, artinya apa? Kok seorang pejabat negara berbohong selama ini gitu loh PHK, tidak ada PHK, ternyata ada PHK," urainya.

"Nah hari ini saya panggil beliau, saya panggil Pak Iwan ini untuk klarifikasi, ada PHK atau tidak? Karena saya jujur merasa terganggu dengan opini yang tidak bertanggung jawab ini," sambungnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya