Liputan6.com, Jakarta- Timnas Basket Putra Indonesia terus bersiap menghadapi menatap Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Abraham Damar dan kawan-kawan terus mematangkan permainan agar meraih hasil maksimal pada dua pertandingan bulan November 2024.
Pelatih Timnas Basket Putra Johannis Winar memilih menggelar laga uji coba untuk untuk mematangkan permainan tim. Menurut Ahang, sapaan akrabnya, semakin banyak gelar uji coba maka akan semakin baik untuk tim.
Advertisement
Karena itu, Timnas Indonesia adakan scrimmage game melawan tim-tim IBL Indonesia. Mulai dari Satria Muda, Bumi Borneo Hornbills, hingga Dewa United. Uji coba ini telah berlangsung di GBK Arena Senayan Jakarta Pusat.
Pada pekan ini, Timnas Basket Putra agendakan dua kali uji coba. Melawan Malaysia Select Team dan hadapi Timnas Singapura. Kedua uji coba ini akan dilangsungkan di Dewa United Arena.
“Kami agendakan scrimmage game melawan Malaysia Select Team dan Timnas Singapura. Dari uji coba ini kita ingin melihat sejauh mana pemain itu memahami sistem yang mau dimainkan. Ini karena target kita gak di pertandingan melawan Malaysia ataupun melawan Singapura,” ungkap Johannis Winar.
“Jadi jangan sampai kita blur dengan uji coba ini karena rangkaian persiapan ini untuk melawan Korea Selatan dan Thailand,” tegas pelatih yang karib disapa Coach Ahang.
Lawan Korea dan Thailand
Timnas Basket Putra Indonesia pada November 2024 ini akan bertemu Korea Selatan pada 21 November di Goyang Gymnasium. Kemudian menjamu Thailand di Indonesia Arena pada 24 November 2024.
Dua pertandingan ini merupakan laga Window 2 Grup A Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Indonesia butuh kemenangan untuk hidupkan peluang lolos FIBA Asia Cup 2025.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat keempat Grup A. Ini setelah kalah di dua pertandingan pertama melawan Thailand dan Australia. Sementara Australia jadi penguasa grup dan Korea Selatan di posisi kedua. Adapun Thailand di peringkat ketiga.
Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 ini perebutkan 16 tiket FIBA Asia Cup 2025. Namun satu slot sudah menjadi hak tuan rumah, Arab Saudi. Tiket ini diperebutkan 24 negara yang terbagi menjadi 6 Grup.
Advertisement
Indonesia Perlu Menang
Untuk bisa lolos langsung ke putaran final FIBA Asia Cup 2025, Indonesia harus berada di dua besar grup A. Jika rencana ini meleset, maka bisa berjuang lagi melalui cara selanjutnya. Syaratnya, harus bisa mengunci peringkat ketiga.
Ini karena peringkat ketiga dari enam grup akan kembali diadu untuk perebutkan tiga tiket sisa. Ini karena satu tiket sudah menjadi hak tuan rumah, yaitu Arab Saudi.
“Karena itu, saya memaksimalkan kesempatan uji coba ini untuk mencoba pemain. Ingin melihat sejauh mana mereka mengerti sistem kerja sama dalam tim. Mengingat para pemain ini datang dari berbagai macam klub. Tidak mudah untuk disatukan dalam satu permainan. Butuh proses,” terang Coach Ahang.
Kata Coach Ahang, uji coba akan membuat mereka mengetahui progres latihan selama ini. Melalui uji coba juga mereka bisa mengerti satu sama lain. Chemistry akan terbentuk. Kemudian juga mereka bisa memahami situasi yang terjadi di lapangan melalui uji coba.
“Momen-momen tersebut tidak bisa diajarkan dalam latihan. Karena itu, kita perlu menaruh pemain di dalam situasi siap bertanding. Gak hanya latihan-latihan saja lalu bertanding. Jadi semakin mereka banyak uji coba semakin baik. Karena itu saya senang dengan uji coba ini,” jelas pelatih yang antarkan Pelita Jaya juara di kompetisi dan turnamen IBL.
Coach Ahang punya ekspektasi di dua uji coba ini. Para pemain diharapkan bisa memahami cara bermain dan adaptasi dengan situasi bermain.