Penelitian Beberkan Fakta Baru tentang Hubungan Kidal Dan Kemampuan Kognitif

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa hubungan antara individu kidal dan kemampuan kognitif lebih dipengaruhi oleh asimetri otak daripada sekadar dominasi tangan.

oleh Miranti diperbarui 13 Nov 2024, 13:35 WIB
Ilustrasi Tangan Kidal (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Penelitian mengenai orang kidal terus menjadi sorotan para ilmuwan, terutama terkait dengan potensi pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak hanya dominasi tangan yang berperan dalam kemampuan kognitif, tetapi juga distribusi asimetri otak yang lebih kompleks.

Penelitian ini dipimpin oleh Georgina Donati dari University of Oxford dan melibatkan partisipasi pengunjung The Science Museum di London. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman baru mengenai hubungan antara penggunaan tangan dan kemampuan dalam mengenali emosi.

Selain itu penelitian juga membeberkan dampak tangan kidal terhadap kemampuan sosial dan kognitif. Berikut informasi selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (13/11/2024):


1. Metode Penelitian di The Science Museum

(Foto: pixabay.com)

Penelitian ini berfokus pada pengujian kemampuan tangan peserta melalui metode pegboard. Dalam metode ini, pengunjung museum diminta untuk memindahkan patok kecil ke dalam lubang yang tersedia di papan, dengan kecepatan maksimal menggunakan kedua tangan mereka. Pengukuran kecepatan tangan yang dihasilkan dari kegiatan ini berfungsi untuk mengidentifikasi apakah seseorang memiliki kecenderungan kidal atau tidak.

Metode pegboard adalah teknik yang efektif untuk mengevaluasi keterampilan motorik halus. Dengan mengamati kecepatan dan ketepatan peserta dalam memindahkan patok, peneliti dapat mengumpulkan data yang signifikan mengenai dominasi tangan. Data ini tidak hanya berguna untuk mengetahui kebiasaan penggunaan tangan, tetapi juga memberikan wawasan tentang fungsi otak yang terkait dengan keterampilan motorik.

Selain pengujian keterampilan tangan, ilmuwan juga menerapkan tes wajah chimeric. Dalam tes ini, peserta diminta untuk mengevaluasi emosi yang ditampilkan pada sisi tertentu dari wajah. Metode ini bertujuan untuk memahami bagaimana individu menafsirkan ekspresi wajah dan emosi, yang dapat bervariasi tergantung pada latar belakang dan pengalaman masing-masing peserta.


2. Pengenalan Emosi dan Bias Kiri-Kanan

Mengapa ada orang yang kidal? Ilustrasi orang kidal. (Sumber Wikimedia Commons)

Hasil tes menunjukkan bahwa kebanyakan peserta menganggap wajah dengan separuh kiri yang emosional lebih ekspresif dibandingkan dengan separuh kanan. Bias ini terkait dengan pengenalan emosi telah tercatat dalam berbagai penelitian sebelumnya. “Ini menunjukkan adanya asimetri otak yang lebih dalam dari sekadar penggunaan tangan,” kata Donati.

 

 

 


3. Hubungan Antara Tangan Dominan dan Keberhasilan Tugas

Ilustrasi Orang Kidal (sumber: unsplash.com)

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa individu yang menggunakan tangan kanan menunjukkan performa terbaik dalam menyelesaikan tugas pegboard. Hasil ini tetap konsisten terlepas dari apakah peserta tersebut kidal atau tidak.

Keberhasilan dalam tugas pegboard ini ternyata memiliki hubungan yang erat dengan tingkat kefasihan berbahasa yang lebih tinggi. Temuan ini mengindikasikan adanya efek berjenjang yang menghubungkan penggunaan tangan kanan, pencapaian dalam tugas motorik, serta kemampuan kognitif secara keseluruhan.


4. Profil Asimetri dan Dampaknya pada Kesulitan Sosial

Analisis mendalam terhadap peserta penelitian mengungkapkan bahwa 53 persen dari mereka memiliki profil standar. Sementara itu, 12 persen lainnya menunjukkan profil terbalik, yang sering kali dikaitkan dengan tantangan sosial serta tingkat autisme dan ADHD yang lebih tinggi.

Menurut penjelasan para peneliti, profil lateralitas terbalik ini dapat memengaruhi reaksi sosial peserta serta kemampuan mereka dalam mengatur waktu. Penemuan ini membuka peluang untuk memahami lebih dalam mengenai bagaimana karakteristik individual dapat mempengaruhi interaksi sosial dan keterampilan manajemen waktu.


5. Apakah kidal mempengaruhi kecerdasan seseorang?

Studi menunjukkan bahwa bukan dominasi tangan yang mempengaruhi kecerdasan, melainkan asimetri otak secara keseluruhan.

  


6. Mengapa asimetri otak penting dalam penelitian tentang kidal?

Asimetri otak penting karena distribusi fungsi otak dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan pengenalan emosi, bukan hanya penggunaan tangan.

  


7. Bagaimana hubungan kidal dengan kesulitan sosial?

Profil lateralitas terbalik pada individu kidal dikaitkan dengan kesulitan sosial dan tingkat autisme serta ADHD yang lebih tinggi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya