Liputan6.com, Tangerang Selatan Proses belajar dan mengajar di SMPN 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali berjalan normal dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). Sebelumnya, sekolah ini sempat memberlakukan lockdown dan belajar di rumah sekitar 3 minggu akibat penyebaran cacar air dan gondongan kepada siswanya.
Kepala Sekolah SMPN 8 Kota Tangsel, Muslih, mengatakan kegiatan belajar mengajar offline pada Selasa, 5 November 2024.
Advertisement
"Harusnya tanggal 31 Oktober, tapi nambah hari. Saya minta masuk hari Senin, 4 November, tapi diizinkannya hari Selasa, karena biar tidak ada upacara bendera dulu atau kegiatan berkerumun," ungkap Muslih kepada Liputan6.com pada Rabu (13/11/2024).
Kebijakan tersebut bukan kehendak sekolah, melainkan hasil evaluasi dan arahan Dinas Kesehatan setempat, melalui Puskesmas Keranggan. Dimana SMPN 8 Kota Tangsel masuk dalam sekolah binaan puskesmas tersebut, sehingga segala perkembangan kesehatan siswa dan gurunya dipantau sepenuhnya.
Meski sudah masuk seperti biasa, ternyata ada yang berbeda dari aktivitas siswa dan guru. Muslih mengatakan proses belajar mengajar menerapkan prokes yakni menggunakan masker penutup mulut dan juga pembiasaan cuci tangan.
"Prokes diterapkan, selain penggunaan masker pada saat belajar di kelas, kami juga sediakan sarana cuci tangan dengan air mengalir, ataupun hand sanitizer di dalam kelas, juga ada penyemprotan disinfektan yang rutin setiap minggu,"ujar Muslih.
Evaluasi Usai Penularan Cacar Air dan Gondongan
Muslih mengatakan pengalaman penularan cacar air dan gondongan sempat menyerang puluhan siswanya itu menjadi pembelajaran sendiri. Menurutnya, penyebaran penyakit tidak melulu terjadi di lingkungan sekolah, bisa saja terjadi di rumah. Jadi menjaga Kesehatan juga menjadi tanggung jawab dari rumah.
"Tapi kalau sudah terjadi, tidak perlu panik. sekolah punya Dinkes, Puskesmas. Nanti akan diarahkan Langkah apa yang harus dilakukan, diawasi betul, ada tata laksananya, bahkan tertulis," ujarnya.
Advertisement
Kasus Cacar Air dan Gondongan pada Puluhan Siswa SMPN 8 Tangsel
Seperti diketahui sebelumnya, Kepala Puskesmas Kranggan, membuat surat imbauan kepada SMPN 8 untuk melakukan pembelajaran jarak jauh selama 14 hari. Yakni, terhitung Kamis, 17 Oktober 2024 hingga 31 Oktober 2024. Kemudian bertambah sepekan lagi proses PJJ sehingga sampai Senin, 4 November
Langkah tersebut diambil karena adanya puluhan siswa SMPN 8 tertular cacar air dan gondongan. Kejadian tersebut bermula dari Ujian Tengah Semester (UTS) di sekolah tersebut pada 23 hingga 27 September lalu.
“Awalnya ada siswa yang sakit cacar dan gondongan masuk sekolah, karena harus ikut UTS tanggal 23 hingga 27 September 2024. Yang sakit itu siswa kelas 7,” ungkap Muslih, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (26/10/2024).
Lalu, pada saat ujian tersebut, siswa dicampur antar kelas 7, 8 dan 9 atau seterusnya pada satu kelas. Diduga, penularan terjadi pada saat ujian tersebut berlangsung.
Setelah selesai ujian tengah semester tersebut, siswa masuk sekolah seperti biasa, melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing. Pada saat itulah pihak sekolah menyadari banyak siswa yang izin tidak masuk sekolah dengan alasan sakit.
“Kemudian, sekolah membuat imbauan kepada orangtua siswa dan para siswa, jika terdapat siswa yang sakit diimbau untuk tidak masuk sekolah. Istirahat dulu di rumah, sampai benar-benar sembuh. Tapi tetap, siswa yang izin tidak masuk sekolah semakin banyak,” ungkap Muslih.
Puluhan Siswa Sakit Cacar Air dan Gondongan
Kemudian sekolah mendata siswa yang sakit. Ternyata mayoritas siswa yang sakit dan tak masuk sekolah lantaran menderita cacar air serta gondongan.
“Cacar air dan gondongan sebanyak 43 siswa, sisanya batuk, pilek dan demam sebanyak 59 orang,” kata Muslih.
Advertisement