Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menegaskan pentingnya upaya kolaborasi multipihak dan kohesi sosial dalam upaya pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Kolaborasi dan kohesi sosial sangat dibutuhkan mengingat kompleksitas dari masalah terorisme itu sendiri.
"Masalah ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme semakin kompleks, untuk itu perlu ada intervensi multipihak dan peningkatan kohesi sosial," jelas Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto pada kegiatan Seminar Membangun Harapan dan Strategi Kolaboratif untuk Mencegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan Mengarah pada Terorisme dan Meningkatkan Kohesi Sosial di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Advertisement
Menurut Andika signifikansi dari kerja-kerja yang sifatnya kolaboratif dalam penanggulangan terorisme juga sejalan dengan semboyan yang digaungkan kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono, S.I.K, M.H., yaitu "Kolaboratif dalam Penanggulangan Terorisme yang Tercerahkan dalam Keikhlasan".
Dalam kesempatan yang sama, Andhika juga menjelaskan komitmen kolaboratif multipihak dan peningkatan kohesi sosial telah dijalankan BNPT secara nyata melalui Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE).
"Di dalam RAN PE, kami melakukan pendekatan whole government dan whole society approach terlebih dalam RAN PE Fase Kedua (2025-2029), kita mendorong penguatan kohesi sosial yang kami yakini dengan kohesi sosial masyarakat akan kuat dan tidak mudah terjerumus terorisme," katanya.
Inklusif
Sementara itu, Direktur Eksekutif The Habibie Center Mohammad Hasan Ansori, Ph.D., juga menilai program kolaborasi dan peningkatan kohesi sosial sangat tepat dilakukan dalam penanggulangan terorisme. Alasannya, persoalan terorisme tidak bersifat eksklusif tetapi justru inklusif.
"Persoalan terorisme bukan eksklusif tapi inklusif karena semua lapisan masyarakat terkena dampaknya, untuk itu kolaborasi bersama dan peningkatan kohesi sosial sangat penting untuk dilakukan," ujarnya.
Dirinya menambahkan, kata kunci kolaborasi dan kohesi sosial dalam rangka menyelesaikan masalah terorisme di Indonesia juga sangat erat kaitannya dalam membangun dan menguatkan prinsip demokrasi di Indonesia.
"Prinsip demokrasi erat hubungannya dengan kolaborasi dan kohesi sosial. Hadirnya masyarakat yang kohesi ini menjadi syarat untuk menuju masyarakat yang demokratis," ungkapnya.
Advertisement