Liputan6.com, Cilacap - Stres kerap menghinggapi sebagian orang. Stres bisa saja bermula saat keinginan atau cita-cita kita tidak terwujud. Atau boleh jadi saat kita tidak mendapatkan rezeki.
Sesungguhnya, saat anda mengalami kondisi stres, sejatinya berasal dari diri kita sendiri saat memenej pikiran atau emosi.
Tentu saja, keinginan kita tidak selalu menjadi kenyataan. Ada beberapa keinginan atau cita-cita yang pada akhirnya tidak terwujud.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi persoalan stres yang menjangkiti sebagian orang, KH. Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya) memberikan resep ampuh anti stres.
Simak Video Pilihan Ini:
Serahkan Semua kepada Allah SWT
Buya Yahya mengatakan bahwa saat mengerjakan sesuatu harus dengan serius dan benar setelah itu diakhiri dengan tawakal kepada Allah SWT.
Tawakal setelah bekerja maka akan menyebabkan kita terhindar dari rasa menyesal bahkan stres sebab dengan cara ini jikalau kita berhasil maka semuanya dari Allah SWT.
Adapun tatkala usaha kita belum berhasil, maka kita teta berbaik sangka kepada Allah SWT dan memang belum waktunya untuk kita dapatkan.
“Kalau anda ingin mengerjakan sesuatu, kerjakan dengan serius dengan benar, setelah itu serahkan kepada Allah SWT,” terang Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube @buyayahyaofficial, Kamis (13/11/2024).
“Sehingga di saat anda menyerahkan kepada Allah SWT, anda tidak akan menyesal setelah itu,” sambungnya.
“Jika dimudahkan anda tahu ini dari Allah SWT, jika belum dimudahkan anda berkata, ini belum waktunya,” tandasnya.
Advertisement
Doa saat Galau dan Risau
Mengutip NU Online, pada saat seperti ini kita dianjurkan untuk membaca doa riwayat Ibnu Sinni sebagai berikut:
أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ
A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min ghadhabihī, wa ‘iqābihī, wa syarri ‘ibādihī, wa min hamazātis syayāthīni wa an yahdhurūn.
Artinya, “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, keburukan hamba-Nya, gangguan setan, dan setan yang hadir.”
Doa ini dapat dibaca ketika galau dan risau serta cemas menyergap di malam hari sehingga tidak bisa tidur. Doa ini pernah diajarkan oleh Rasulullah saw kepada sahabat Al-Walid Ibnul Walid:
روينا في كتاب ابن السني، عن الوليد بن الوليد رضي اللّه عنه أنه قال: يارسول اللّه! إني أجدُ وحشةً، قال:"إذَا أخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَقُلْ: أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ. فإنَّها لا تَضُرُّكَ أوْ لا تَقْرَبُكَ"
Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di Kitab Ibnu Sinni dari Al-Walid Ibnul Walid ra., ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya merasa gelisah.’ ‘Bila kau naik ke tempat tidur, hendaklah berdoa, ‘A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min ghadhabihī, wa ‘iqābihī, wa syarri ‘ibādihī, wa min hamazātis syayāthīni wa an yahdhurūn.’ Niscaya ia tidak membahayakanmu atau tidak mendekatimu,’” (HR Ibnu Sinni).
Adapun berikut ini adalah lafal doa yang juga dapat dibaca di kala seseorang dipenjara oleh rasa cemas. Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani.
سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ رَبِّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ جَلَّلْتَ السَّمَوَاتِ وَ الأرْضَ بالعِزَّةِ والجبَرُوتِ
Subhānal malikil quddūs, rabbil malā’ikati war rūh, jallaltas samāwāti wal ardha bil ‘izzati wal jabarūt.
Artinya, “Mahasuci Tuhan yang Kudus, Tuhan para malaikat dan Jibril. Kau besarkan langit dan bumi dengan kemuliaan dan kekuasaan-Mu.”
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul