Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam masih lesu. Harga emas Antam kembali terpangkas selama tiga hari berturut-turut.
Pada hari ini, Kamis (14/11/2024), harga emas Antam merosot Rp 11.000 per gram. Harga emas Antam dipatok Rp 1.466.000 per gram. Pada perdagangan Rabu, 13 November 2024, harga emas Antam dibanderol Rp 1.477.000 per gram.
Advertisement
Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback tergelincir Rp 12.000 ke posisi Rp 1.316.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.316.000 per gram.
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.28 WIB sebagian besar kepingan emas Antam belum tersedia di Gedung Antam.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam hari ini 0,5 gram: Rp 783.000
- Harga emas Antam hari ini 1 gram: Rp 1.466.000
- Harga emas Antam hari ini 2 gram: Rp 2.876.000
- Harga emas Antam hari ini 3 gram: Rp 4.294.000
- Harga emas Antam hari ini 5 gram: Rp 7.134.000
- Harga emas Antam hari ini 10 gram: Rp 14.190.000
- Harga emas Antam hari ini 25 gram: Rp 35.312.500
- Harga emas Antam hari ini 50 gram: Rp 70.505.000
- Harga emas Antam hari ini 100 gram: Rp 140.890.000
- Harga emas Antam hari ini 250 gram: Rp 351.837.500
- Harga emas Antam hari ini 500 gram: Rp 703.375.000
- Harga emas Antam hari ini 1000 gram: Rp 1.406.600.000.
Harga Emas Turun Terus Gara-Gara Donald Trump, Saatnya Borong?
Sebelumnya, harga emas kembali mengalami penurunan untuk sesi keempat berturut-turut pada Rabu. Pelemahan harga emas ini dipengaruhi oleh penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi setelah laporan yang menunjukkan kenaikan harga konsumen AS bulan Oktober sesuai perkiraan.
Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan bahwa inflasi telah melambat sejak pertengahan tahun, yang dapat mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve tahun depan.
Dikutip dari CNBC, Kamis (14/11/2024), harga emas spot turun 0,7% menjadi USD 2.580,39 per ons, setelah sempat mencapai level terendah hampir dua bulan sebelumnya di sesi tersebut. Kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,8% pada USD 2.586,50 per ons.
Dolar AS menguat mendekati level tertinggi tujuh bulan terhadap mata uang utama lainnya, sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik.
"Indeks Harga Konsumen (CPI) naik sesuai ekspektasi, menghasilkan dampak campuran pada harga emas. Pasar telah meningkatkan taruhan mereka pada kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember," kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse oleh OANDA.
Advertisement
Peluang Suku Bunga
Para pedagang memperkirakan peluang 82% untuk pemotongan suku bunga Fed pada bulan Desember, meningkat dari sekitar 58% sebelum data dirilis, menurut alat CME FedWatch.
Namun, para investor percaya bahwa kepresidenan Trump dapat menyebabkan Fed menunda siklus pelonggaran jika inflasi meningkat setelah pemberlakuan tarif baru yang diharapkan.
Prediksi Harga Emas
"Dalam jangka pendek, ada potensi harga emas sedikit pulih hingga sekitar USD 2.650 per ons, tetapi mungkin akan turun lagi setelahnya," tambah Vawda.
Ke depan, Indeks Harga Produsen (PPI) AS dan klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada Kamis, diikuti data penjualan ritel pada Jumat. Pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell dan pejabat bank sentral lainnya juga akan menjadi perhatian.
"Target kenaikan harga emas berikutnya adalah mencapai penutupan di atas level resistensi yang kuat di USD 2.700. Target penurunan jangka pendek untuk bearish adalah mendorong harga berjangka di bawah dukungan teknis yang kuat di USD 2.500," ujar Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals, dalam sebuah catatan.
Advertisement