Liputan6.com, Jakarta - Supermoon terakhir pada 2024 akan terjadi pada akhir minggu ini. Bulan purnama super ini juga dikenal sebagai Beaver Moon atau bulan berang-berang.
Melansir laman NASA pada Kamis (14/11/2024), bulan purnama super ini diprakirakan akan terjadi pada Jumat, 15 November 2024 pukul 16:29 EST. Di Indonesia, supermoon ini jatuh pada Sabtu, 16 November 2024 pukul 04.29 WIB.
Bulan purnama November ini akan menjadi supermoon terakhir dari empat supermoon yang terjadi secara berturut-turut pada 2024 ini, yakni dari bulan Agustus, September, dan Oktober lalu, hingga terakhir November ini. Saat fenomena ini terjadi, bulan akan tampak purnama selama sekitar tiga hari, yakni mulai dari beberapa jam sebelum Matahari terbit pada 14 November 2024 pagi sampai beberapa jam sebelum matahari terbit pada 17 November 2024 pagi.
Supermoon terjadi ketika bulan bertepatan dengan posisinya paling dekat dengan bumi, yang dikenal sebagai perigee. Istilah ini karena orbit bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips, sehingga ada saat di mana bulan lebih dekat dan lebih jauh (disebut apogee) dari bumi.
Baca Juga
Advertisement
Ketika bulan berada di dekat perigee saat purnama, ukurannya tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Sementara itu nama lain supermoon November, "Beaver Moon" berasal dari berang-berang yang biasanya akan aktif di saat-saat bulan ini hadir untuk memperkuat bendungan mereka dan menimbun persediaan makanan untuk musim dingin.
Oleh sebab itu, penduduk asli Amerika dan Eropa menamai Beaver Moon. Pada masa lalu, November juga menjadi waktu untuk menjebak berang-berang guna memanfaatkan bulu tebal mereka untuk pakaian hangat.
Menurut NASA, Beaver Moon kali ini juga akan lebih keistimewaan karena gugus bintang pleiades atau "Seven Sisters" akan tampak dari kiri bawah bulan pada 15 November 2024. Lalu pada 16 November, Pleiades akan berada di kanan atas bulan.
Supermoon Beaver Moon ini menutup rangkaian empat supermoon yang muncul pada 2024, setelah sebelumnya hadir dalam bentuk Sturgeon Moon di Agustus, Harvest Moon di September, dan Hunter's Moon di Oktober.
Fenomena Antariksa Akhir November 2024
Selain supermoon, fenomena elongasi planet yang akan terjadi pada November 2024 ini adalah elongasi timur maksimum Merkurius. Fenomena astronomi ini diprakirakan terjadi pada Sabtu, 16 November 2024.
Dikutip dari laman Earth Sky pada Jumat (14/11/2024), saat fenomena ini terjadi, planet Merkurius berada pada jarak semu terbesarnya dari matahari, yaitu 22,5 derajat, jika dilihat dari langit bumi. Selain itu, ada juga fenomena oposisi planet yang akan terjadi pada 17 November 2024.
Dalam istilah astronomi, fenomena Oposisi adalah ketika sebuah planet berlawanan dengan matahari. Planet-planet ini adalah yang berada di luar orbit bumi atau yang disebut planet Luar, seperti Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Fenomena astronomi November 2024 selanjutnya adalah hujan meteor Leonid. Hujan meteor ini disebut Leonid karena titik radian atau munculnya berada di konstelasi Leo.
Fenomena ini muncul saat Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Tempel-Tuttle. Komet tersebut membutuhkan waktu sekitar 33 tahun untuk menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi matahari.
Hujan meteor Leonid disebut-sebut sebagai hujan meteor paling terang pada 2024, meskipun diperkirakan akan cukup terhalang dengan bulan purnama.
(Tifani)
Advertisement