Studi: Anjing Jauh Lebih Pintar Jika Punya Otak yang Berukuran Kecil

Sebuah studi menemukan anjing yang punya ukuran otak lebih kecil maka jauh lebih pintar.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Nov 2024, 10:00 WIB
Anggota kepolisian Chile bermain dengan seekor anjing Golden Retriever bernama Clifford sebelum sesi latihan selama presentasi kepada pers di Santiago, Selasa (14/7/2020). Anjing itu dilatih untuk mendeteksi mereka yang mengidap covid-19 dengan mencium bau keringatnya. (Martin BERNETTI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi menyatakan bahwa anjing yang memiliki otak berukuran besar belum tentu lebih pintar.

Penelitian yang dipublikasikan pada 13 November di jurnal Biology Letters ini menunjukkan bahwa meskipun anjing pekerja mungkin memiliki kemampuan yang lebih kompleks dibandingkan dengan ras lain, kemampuan tersebut terorganisasi dalam ruang yang lebih padat di dalam otak.

Dilansir Live Science, Jumat (15/11/2024), hal ini berbeda dengan apa yang terlihat dalam sejarah evolusi pada mamalia liar, di mana saat otak membesar dibandingkan dengan ukuran tubuh, keterampilan kognitif cenderung menjadi lebih kompleks.

"Pada spesies lain, ukuran otak relatif menunjukkan kemampuan kognitif yang lebih tinggi. Tapi di sini kita melihat kebalikannya," kata Ana Balcarcel, penulis utama studi baru ini dan seorang ahli biologi evolusi di Montpellier Institute of Evolutionary Sciences di Prancis.

Studi ini membandingkan rasio ukuran otak anjing dengan ukuran tubuh dengan mengukur 1.682 tengkorak anjing dewasa yang mencakup 172 ras yang disimpan di Natural History Museum Bern di Swiss.

Para peneliti menghitung "volume endokranial relatif" anjing, yaitu ukuran otak mereka relatif terhadap ukuran tubuh mereka.

Skor untuk 14 ciri perilaku juga diambil dari Canine Behavioral Assessment and Research Questionnaire, sebuah evaluasi perilaku standar dari ras anjing yang mengukur kemampuan dilatih, perilaku mencari perhatian, agresi, dan ciri-ciri lainnya.

Ras anjing "pekerja", seperti Siberian Husky yang dibiakkan untuk melakukan keterampilan kompleks guna membantu manusia, memiliki otak terkecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Ras "pendamping", seperti Chihuahua yang dibiakkan terutama untuk dijadikan hewan peliharaan, memiliki ukuran otak relatif terbesar.


Punya Jaringan Otak yang Berbeda

Anggota kepolisian Chile bermain dengan seekor anjing Golden Retriever bernama Clifford sebelum sesi latihan selama presentasi kepada pers di Santiago, Selasa (14/7/2020). Anjing itu dilatih untuk mendeteksi mereka yang mengidap covid-19 dengan mencium bau keringatnya. (Martin BERNETTI/AFP)

Anjing dengan ukuran otak yang relatif lebih kecil biasanya lebih mudah dilatih. Beberapa ras di antaranya termasuk Siberian Husky, Great Pyrenees, dan Rottweiler.

Ras pekerja melakukan peran bantuan manusia seperti pencarian dan penyelamatan, pemandu, dan pengawasan, dan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa mereka memiliki fungsi eksekutif yang lebih baik — yang berarti kontrol perilaku dan ingatan jangka pendek yang lebih besar — ​​daripada ras anjing lainnya.

Balcarel menambahkan bahwa anjing dengan tubuh lebih besar memiliki komposisi jaringan otak internal yang berbeda dari anjing yang lebih kecil.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa otak yang lebih besar cenderung berkorelasi dengan peluang bertahan hidup yang lebih tinggi, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan kapasitas pemrosesan informasi yang lebih tinggi, sehingga temuan studi baru ini mengejutkan.

"Perbedaan utama di sini adalah bahwa anjing tidak berada di lingkungan alamiah," kata Balcarcel.

"Mereka adalah hasil seleksi buatan... seleksi yang sangat terarah, evolusi di bawah tangan manusia."

Infografis 6 Hewan Peliharaan Populer (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya