Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Ciri Khas Bakmi Jawa Dengan Bakmi Lainnya

Beberapa bakmi Jawa disajikan dengan kuah, namun ada juga yang disajikan kering, seperti bakmi goreng Jawa, yang memiliki cita rasa lebih berani dan kuat

oleh Panji Prayitno diperbarui 16 Nov 2024, 12:00 WIB
Bakmi jawa Piyaman. (dok. Dinas Pariwisata Gunungkidul)

Liputan6.com, Jakarta - Bakmi Jawa adalah salah satu hidangan khas dari Pulau Jawa yang memiliki cita rasa unik dan khas. Dibandingkan dengan bakmi pada umumnya, kuliner tradisional ini terkenal dengan bumbu lokal dan cara memasaknya yang khas, yaitu dengan menggunakan anglo, sejenis kompor berbahan bakar arang.

Proses memasak dengan anglo yang memberikan aroma khas dan rasa lebih kaya pada bakmi. Meskipun bakmi Jawa memiliki banyak variasi tergantung daerahnya, secara umum bakmi ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal dengan perpaduan bumbu yang gurih dan sedikit manis.

Salah satu perbedaan utama bakmi Jawa dengan bakmi lainnya adalah penggunaan bumbu tradisional yang kaya rempah seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, dan merica.

Bumbu-bumbu ini dihaluskan dan ditumis terlebih dahulu untuk menciptakan aroma yang khas. Selain itu, bakmi Jawa juga sering kali menggunakan tambahan kaldu ayam kampung yang kental, membuat kuahnya terasa lebih gurih dan pekat.

Beberapa bakmi Jawa disajikan dengan kuah, namun ada juga yang disajikan kering, seperti bakmi goreng Jawa, yang memiliki cita rasa lebih berani dan kuat. Selain bumbunya yang kaya, bakmi Jawa juga memiliki keunikan dalam penggunaan topping.

Ayam kampung suwir yang sudah dimasak dengan bumbu khas sering menjadi pilihan utama sebagai topping, bersama dengan telur bebek yang dikocok langsung dalam bakmi saat memasak.

Hal ini berbeda dengan bakmi ala Tiongkok atau bakmi instan yang lebih sering menggunakan daging babi atau daging lainnya. Kombinasi ayam kampung dan telur bebek ini membuat bakmi Jawa terasa lebih lembut dan gurih alami, tanpa terlalu banyak tambahan saus atau penyedap rasa.


Aroma Khas

Bakmi Jawa biasanya juga memiliki penyajian yang sederhana namun berkesan. Banyak penjual bakmi Jawa yang tetap menggunakan gerobak atau warung kecil untuk menjaga keaslian dan tradisi memasaknya.

Suasana memasak dengan anglo dan aroma arang yang khas, ditambah dengan cara penyajian yang ramah dan sederhana, memberikan pengalaman makan yang autentik.

Tidak hanya menikmati makanannya, penikmat bakmi Jawa juga merasakan suasana khas pedesaan atau pinggir kota di Jawa, yang membuat hidangan ini terasa semakin istimewa dan memiliki nilai budaya yang dalam.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya