14 November Memperingati Hari Apa? Hari Diabetes Sedunia hingga Hari Sabuk Pengaman di Amerika Serikat

Korps Brigade Mobil atau Brimob, yang bernaung di bawah Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dibentuk pada masa pendudukan Jepang. Pembentukannya bertujuan untuk membantu militer Jepang, terutama dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Organisasi ini berawal dari pembentukan kelompok-kelompok semimiliter, seperti Seinendan dan Keibodan, yang dirancang untuk mendukung pemerintah Jepang di garis belakang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Brimob menjadi bagian dari kepolisian Indonesia yang turut serta dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan. Pada 14 November 1946, Brimob resmi diakui sebagai kesatuan yang terpisah dan memiliki tugas khusus. Presiden Soekarno pun mengesahkan penamaan resmi Korps Brigade Mobil pada tahun 1961, sekaligus menetapkan hari tersebut sebagai hari ulang tahun Brimob.

Kini, Brimob terus berperan penting dalam menghadapi ancaman-ancaman keamanan tingkat tinggi di dalam negeri. Sebagai unit paramiliter, Brimob bertugas menangani situasi berisiko tinggi seperti terorisme, pemberontakan, hingga operasi-operasi khusus lainnya.. HUT Brimob ini menjadi pengingat akan dedikasi pasukan ini dalam menjaga stabilitas dan ketertiban nasional.

Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap 14 November untuk meningkatkan pemahaman tentang diabetes yang terus berkembang menjadi ancaman kesehatan global. Peringatan ini digagas oleh International Diabetes Federation (IDF) bersama WHO pada 1991 sebagai respons atas meningkatnya jumlah penderita diabetes di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi penyakit ini meningkat pesat dari tahun ke tahun.

Resolusi PBB pada tahun 2006 mengesahkan Hari Diabetes Sedunia sebagai hari peringatan internasional, dengan tanggal ini bertepatan dengan kelahiran Sir Frederick Banting, penemu insulin. Tahun ini, kampanye Hari Diabetes Sedunia mengangkat tema “Mendobrak Hambatan, Menjembatani Kesenjangan,” yang mengajak masyarakat dunia untuk peduli pada akses pengobatan yang merata.

Simbol lingkaran biru yang diadopsi sejak 2007 menggambarkan persatuan dalam menghadapi ancaman diabetes. Di beberapa negara, khususnya di Afrika, jumlah penderita diabetes sangat tinggi dan banyak yang tidak terdiagnosis. WHO mencatat bahwa lebih dari 422 juta orang di dunia hidup dengan diabetes, dan diperkirakan lebih dari 1,5 juta kematian setiap tahun disebabkan oleh penyakit ini.

National Seat Belt Day, yang diperingati setiap 14 November di Amerika Serikat, merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran publik tentang keselamatan dalam berkendara. Data menunjukkan bahwa sabuk pengaman berperan besar dalam mengurangi tingkat fatalitas pada kecelakaan. Peringatan ini dipelopori oleh Volvo, Uber, serta organisasi keselamatan jalan untuk mengkampanyekan penggunaan sabuk pengaman.

Inisiatif yang dimulai sejak 2019 ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya sabuk pengaman bagi setiap penumpang kendaraan, tak hanya pengemudi. Momen ini menjadi pengingat akan pentingnya tindakan sederhana seperti mengaitkan sabuk pengaman yang mampu menyelamatkan nyawa. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan keamanan di jalan semakin meningkat.

Berdasarkan penelitian, sabuk pengaman terbukti dapat mengurangi risiko cedera berat dan kematian pada kecelakaan lalu lintas hingga 50%. Sayangnya, masih banyak pengendara dan penumpang yang abai terhadap aturan ini. Peringatan National Seat Belt Day diharapkan dapat mengedukasi lebih banyak orang untuk menjadikan sabuk pengaman sebagai kewajiban setiap kali berada di dalam kendaraan.

Meningkatnya kasus diabetes di dunia menjadikan peringatan Hari Diabetes Sedunia sebagai momen vital untuk meningkatkan kesadaran publik akan penyakit yang dikenal sebagai silent killer ini. Tema peringatan tahun ini mengajak masyarakat untuk mengatasi hambatan dan kesenjangan dalam pengobatan diabetes, terutama bagi negara berkembang yang memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan.

Di wilayah Afrika, jumlah penderita diabetes yang tidak terdiagnosis mencapai angka yang mencengangkan. Kesadaran akan diabetes sebagai isu kesehatan global sangat penting karena diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius. WHO menyebutkan bahwa saat ini sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, dengan sebagian besar dari mereka menghadapi risiko komplikasi serius.

Di Indonesia, prevalensi diabetes meningkat dari tahun ke tahun. Diabetes yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati dapat memicu komplikasi jantung, stroke, dan gagal ginjal. Sebagai bentuk kampanye, Hari Diabetes Sedunia menjadi peringatan untuk lebih peduli terhadap kesehatan, menjaga pola hidup sehat, serta melakukan pengecekan kesehatan secara rutin.

Peringatan 14 November di Indonesia dan dunia ini bukan hanya sekedar simbolik, tetapi juga menjadi momen refleksi untuk lebih peduli terhadap keselamatan dan kesehatan. Di Amerika, kampanye penggunaan sabuk pengaman pada National Seat Belt Day mengingatkan masyarakat akan tanggung jawab bersama dalam menjaga keselamatan di jalan.

Di Indonesia, HUT Brimob menjadi momen penghargaan bagi pasukan yang berdedikasi dalam menjaga keamanan negeri. Brimob, sebagai satuan khusus, terus menunjukkan peran pentingnya dalam menghadapi berbagai ancaman. Di tataran global, Hari Diabetes Sedunia membawa pesan kuat untuk menjaga kesehatan dengan mencegah diabetes dan memastikan akses pengobatan bagi yang membutuhkan.

Keseluruhan momen ini mengingatkan bahwa tanggal 14 November sarat dengan nilai-nilai yang penting bagi kehidupan sehari-hari. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa tindakan sekecil apapun, seperti menjaga kesehatan dan memakai sabuk pengaman, dapat memberikan dampak besar pada kualitas hidup seseorang.

Tanggal ini dipilih untuk menghormati kelahiran Sir Frederick Banting, penemu insulin, yang menjadi terobosan dalam pengobatan diabetes.

Hari ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang keselamatan berkendara dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan sabuk pengaman.

Brimob berperan sebagai unit khusus yang menangani operasi dengan risiko tinggi, seperti mengatasi terorisme dan menjaga ketertiban nasional.