Terungkap Pemicu Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Sampai Babak Belur Diikat Rantai Besi

Menurut keterangan polisi, korban merupakan anak dari suami pertama pelaku. Selama ini korban dirawat neneknya di kampung, baru tiga tahun dibawa ke Batam.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 15 Nov 2024, 06:43 WIB
Ilustrasi Penganiayaan

Liputan6.com, Batam - Seorang ibu di Bengkong, Kota Batam, berinisial JDB (37), tega menganiaya anak kandungnya sendiri yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Selain dipukul, leher bocah perempuan itu juga diikat menggunakan rantai besi.

Saat ditemukan, anak kelas 6 SD itu wajahnya lebam-lebam dengan leher terlilit rantai besi yang terkunci dengan gembok. 

Kanit Reskrim Polsek Bengkong Iptu Marihot Pakpahan mengungkapkan, pelaku penganiayaan anak kandung itu telah ditangkap aparat kepolisian di rumahnya setelah ada laporan dari masyarakat.

Menurut pengakuan tersangka penganiayaan yang juga ibu kandung korban, penganiayaan dilakukan karena sang ibu kesal anaknya kerap berbohong dan suka kabur dari rumah berhari-hari saat marah. Anaknya juga disebut pelaku kerap mencuri barang milik tetangga. Oleh karena itu, pelaku kerap memukul anaknya dengan dalih disiplin.

Terakhir kejadian penganiayaan berawal saat sang ibu mencari ponselnya, yang kemudian belakangan diketahui disembunyikan si anak. Lantaran anaknya pada saat itu tak mau mengaku, pelaku pun kesal lalu memukul korban menggunakan sapu. Tak puas hanya memukul, pelaku pun menjerat leher korban dengan rantai lalu menggemboknya.

"Agar korban tidak kabur, pelaku juga mengikat kaki dan tangan korban menggunakan tali rafia," kata Marihot.

 

 


Korban Enggan Pulang ke Rumah

Saat ini, korban anak masih ditampung di unit reskrim Polsek Bengkong. Korban mengaku enggan pulang ke rumah. Polisi berencana memberikan pendampingan psikolog anak kepada korban dan menyerahkan korban ke shelter perlindungan anak Kota Batam.

Selanjutnya Polsek Bengkong akan mendatangkan dokter psikiater untuk mengecek kondisi kejiwaan tersangka penganiayaan anak di Bengkong Harapan 2, Kecamatan Bengkong. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Bengkong, AKP Doddy Basyir.

Dody menyebutkan tindakan tersangka terhadap anaknya sudah kelewat batas dalam mendidik dan mendisiplinkan anaknya, sehingga menyebabkan korban anak menjadi trauma berat.

Dari hasil keterangan tetangganya, penganiayaan sudah sering dilakukan JDB terhadap anak-anaknya. Doddy tak habis pikir, ibu sampai sampai tega mengikat dan merantai anaknya sendiri.

"Korban anak dari suami pertamanya. Selama ini korban dirawat oleh neneknya di kampung, baru tiga tahun dibawa ke Batam," ungkap Doddy.

Doddy mengatakan jika kondisi kejiwaan tersangka baik, maka dia bisa terancam pasal berlapis. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya