CPO Vidio: Pentingnya Adaptive Leadership untuk Pecahkan Masalah di Tengah Ketidakpastian

Chief Product Officer (CPO) Vidio Hadikusuma Wahab menyoroti pentingnya adaptive leadership dalam menghadapi pasar yang dinamis.

oleh Iskandar diperbarui 15 Nov 2024, 08:37 WIB
Chief Product Officer Vidio, Hadikusuma Wahab, berbagi strategi kepemimpinan adaptif dalam era transformasi digital di DNA Leadership Summit 2024. Credit: Vidio

Liputan6.com, Jakarta - Dalam acara diskusi DNA Leadership Summit 2024, Chief Product Officer (CPO) Vidio Hadikusuma Wahab, berbagi strategi kepemimpinan adaptif dalam era transformasi digital.

Pria yang akrab disapa Dhiku itu menyoroti pentingnya adaptive leadership dalam menghadapi pasar yang dinamis.

"Di industri media digital yang sangat kompetitif, para pemimpin harus mampu memobilisasi tim untuk mengatasi tantangan serta beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen," ujarnya, dikutip Jumat (15/11/2024).

Salah satu contoh nyata dari pendekatan ini adalah saat Vidio melihat adanya tren smart TV yang semakin diminati dan harga yang terjangkau, sejak itu Vidio fokus membangun aplikasi TV yang berkualitas serta bekerjasama dengan berbagai merek TV dalam bentuk bundling paket langganan Vidio.

Hal ini terbukti efektif meningkatkan penjualan TV, memperluas awareness Vidio, dan meningkatkan keterlibatan pengguna Vidio.

Dalam mengelola tim dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan, menurutnya, memerlukan pendekatan yang fleksibel dan responsif.

Adaptive leadership adalah bagaimana kita mampu memobilisasi tim untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan, meskipun ada berbagai tantangan dan ketidakpastian,” ungkap Dhiku.

Ia menambahkan di industri yang bergerak cepat seperti media digital, penting untuk melakukan desentralisasi pengambilan keputusan, sehingga tim bisa mengambil keputusan dan berani melakukan eksperimentasi untuk berinovasi.

Salah satu poin penting yang dibahas Dhiku adalah tantangan dalam eksekusi suatu strategi. “Masalah itu umumnya bukan pada strategi, tetapi seringkali terletak pada eksekusi,” ucapnya menjelaskan.

 


Strategi Bagus Tanpa Eksekusi, Hasilnya Tidak akan Maksimal

Chief Product Officer Vidio, Hadikusuma Wahab, berbagi strategi kepemimpinan adaptif dalam era transformasi digital di DNA Leadership Summit 2024. Credit: Vidio

Strategi yang bagus sekali pun tanpa eksekusi maka hasilnya tidak maksimal. Dhiku menguraikan berbagai alasan mengapa eksekusi strategi dapat gagal, termasuk terjadinya breakdown dalam koordinasi.

“Alignment doesn’t equal execution,” kata Dhiku--bahwa meskipun semua orang di organisasi telah sepakat atau memiliki pemahaman yang sama (alignment) tentang strategi yang ingin dicapai, hal ini tidak serta merta menjamin bahwa strategi tersebut akan dieksekusi dengan baik.

Dhiku memaparkan beberapa hambatan utama yang dihadapi perusahaan, seperti silo antar departemen, kurangnya kolaborasi lintas fungsi, serta prioritas yang bertentangan antar tim.

Hal tersebut menghambat keberhasilan implementasi, menuntut para pemimpin untuk menemukan cara mendorong kerja sama yang lebih erat dan efektif. Ia juga menyinggung perlunya kemampuan beradaptasi secara dinamis, terutama ketika menghadapi kondisi pasar yang terus berubah.

Perlunya Komunikasi yang Transparan

Dhiku menjelaskan bahwa kegagalan dalam menyesuaikan strategi dengan perubahan yang tak terduga sering kali disebabkan oleh rencana yang kaku dan kurangnya budaya eksperimen mencoba hal baru.

Di sisi lain, Dhiku juga membahas tantangan dalam memastikan keterlibatan dan pemahaman dari seluruh tim.

“Kurangnya pemahaman atau buy-in dari karyawan, ditambah komunikasi dan keterlibatan yang tidak memadai, dapat menyebabkan disconnect yang signifikan,” jelasnya.

Ia mengajukan pertanyaan penting, “Bagaimana kita bisa menjembatani kesenjangan antara strategi dan eksekusi?”

Dhiku menekankan perlunya komunikasi yang transparan dan pendekatan yang inklusif dan reguler untuk memastikan seluruh anggota tim terlibat dan berkontribusi secara maksimal.

 

 

 


87 Judul Vidio Original

Suka Duka Berduka dibintangi Luna Maya dan Tora Sudiro (dok. Vidio)

Hingga saat ini, Vidio telah memproduksi 87 judul Vidio Original sejak tahun 2019 yang dapat disaksikan secara eksklusif oleh pelanggan, yang merupakan hasil kolaborasi dengan banyak aktor dan sineas terbaik Indonesia, mulai dari Dian Sastrowardoyo, Laura Basuki, Jefri Nichols hingga Naura Ayu.

Produksi Vidio Original ini mencakup berbagai genre yang dirancang untuk memenuhi beragam preferensi penonton, mulai dari drama, aksi, hingga komedi, dengan kualitas terbaik.

Dhiku menuturkan bahwa strategi konten eksklusif ini adalah bagian dari upaya Vidio untuk mempertahankan relevansi di pasar yang cepat berubah dan terus menawarkan nilai tambah kepada pelanggannya.


Infografis Cara Pindah dari TV Analog ke TV Digital

Infografis Cara Pindah dari TV Analog ke TV Digital (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya