Tinjau Pengungsi, Gibran Ingatkan Ada Dialog Sebelum Relokasi Hunian Warga Terdampak

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung para warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Posko Lapangan Kobasoma di SDK Pukaunu, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 14 November 2024.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Nov 2024, 08:33 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung ke lokasi penampungan warga di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Kamis, 14 November 2024. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung para warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Posko Lapangan Kobasoma di SDK Pukaunu, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 14 November 2024.

Dalam kunjungannya, Gibran menyampaikan apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto kepada jajaran pemerintah pusat dan daerah atas gerak cepat yang diberikan untuk memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan warga di pengungsian.

"Pak Presiden menyampaikan terima kasih banyak atas kerja keras Bapak dan Ibu semua," ujar Gibran Rakabuming Raka dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

Gibran menekankan bahwa setelah evakuasi serta penampungan jangka pendek, menengah dan panjang harus segera dipetakan proses relokasi warga ke permukiman yang lebih baik.

Hal ini harus dilakukan dengan cepat agar warga dapat kembali beraktivitas kembali dan roda ekonomi daerah kembali berjalan seperti sedia kala.

"Jadi bapak, ibu, warga yang ada di pengungsian ini sudah dalam keadaan sulit, birokrasinya jangan dipersulit lagi dengan proses-proses asesmen yang berbelit-belit. Kita ingin yang cepat," kata Gibran.

Namun, Gibran berpesan, juga harus dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun.

"Pastikan dalam menentukan titik lokasi yang baru ini untuk lebih dulu berdialog dengan warga. Jangan sampai nanti sudah dibangun, tapi tempatnya tidak ditinggali. Pastikan juga nanti dari pemangku wilayah, pastikan fasum nya juga siap," tambahnya.

Gibran juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan warga pengungsi, terutama bagi yang lebih rentan terkenan penyakit. Menurutnya, kelompok rentan tersebut membutuhkan perhatian lebih.

"Pastikan selama masa-masa darurat ini makanannya cukup. Mohon atensi khusus untuk ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel, dan juga anak-anak. Pastikan tidak ada penyakit-penyakit selama masa-masa pengungsian," pungkasnya.


Menteri PKP Klaim Para Pengungsi Bersedia Direlokasi karena Sudah Trauma

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (dok: Maul)

Sebelumnya Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait melaporkan bahwa jajarannya telah melakukan survei di dua lokasi pengungsian dan melakukan dialog dengan warga terkait relokasi ke hunian permanen.

"Pak Wapres, kami sudah mensurvei 2 lokasi pengungsian. Karena kami mendapatkan arahan dari Pak Wapres dan Presiden untuk memakai pola dialog," jelas Maruarar.

Menurut Maruarar Sirait, pada prinsipnya, para pengungsi siap direlokasi untuk melanjutkan hidup yang lebih baik lagi.

"Kami tanya anak-anaknya mau pindah atau tidak, jawabannya mau pindah, ibu-ibu dan bapak-bapak jawabannya mau pindah. Alasannya mereka sudah trauma karena beberapa tahun lalu itu sudah mengalami hal yang sama dan ada korban jiwa," kata Maruarar.

 

Infografis Sederet Bahaya Langsung dan Susulan dari Letusan Gunung Api. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya