Semaai Berdayakan Petani dan Toko Tani Lewat Teknologi Digital, Penjualan dan Wawasan Meningkat

enelitian ini dilaksanakan berkat kolaborasi antara Semaai dan PRISMA, program kemitraan yang didukung oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian nasional.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 15 Nov 2024, 14:04 WIB
Semaai Berdayakan Petani dan Toko Tani Lewat Teknologi Digital, Penjualan dan Wawasan Meningkat (doc: Semaai)

Liputan6.com, Jakarta Startup agritech Semaai baru saja merilis hasil studi bertajuk “Penilaian Dampak Fitur Semaai,” yang mengupas dampak positif teknologi digital dalam memperkuat wawasan dan daya saing sekitar 5.000 Toko Tani dan 200.000 petani kecil di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan berkat kolaborasi antara Semaai dan PRISMA, program kemitraan yang didukung oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian nasional.

Sektor pertanian Indonesia, sebagai salah satu pilar utama ekonomi dengan kontribusi 12,4% terhadap PDB (atau USD 157 miliar pada 2022), menghadapi tantangan besar, terutama terkait akses pengetahuan tentang Praktik Pertanian yang Baik dan keterbatasan modal. Melihat potensi besar teknologi digital dalam mengatasi hambatan tersebut, Semaai mengembangkan “Klinik Semaai,” sebuah produk digital yang bertujuan meningkatkan akses informasi dan daya saing Toko Tani dan petani kecil.

"Kami melihat tingginya potensi intervensi digital untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan petani kecil sejak awal berdirinya Semaai. Klinik Semaai terbukti membantu para Toko Tani dan petani kecil untuk meningkatkan pemahaman dan daya saing mereka, yang berdampak langsung pada pertumbuhan bisnis," ujar Muhammad Yoga Anindito, Co-founder dan CEO Semaai.

 


Memberi pengetahuan pada petani

Klinik Semaai menghadirkan konsultasi digital di bidang pertanian, yang memberikan pengetahuan kepada Toko Tani tentang penggunaan pestisida, manajemen hama, hingga rekomendasi produk yang tepat. Berdasarkan studi tersebut, 94% Toko Tani yang menggunakan Klinik Semaai mengaku lebih percaya diri dalam melayani petani. Sekitar 57% Toko Tani melaporkan peningkatan pelanggan setia, sementara 49% lainnya mencatat kenaikan penjualan.

"Fitur Klinik Semaai membantu saya memahami lebih dalam tentang penggunaan obat-obatan dan pestisida, juga cara menangani hama tanaman. Alhasil, saya lebih percaya diri memberikan rekomendasi produk ke petani. Saat seorang petani berhasil menggunakan produk yang dibeli di kios saya, petani lain tertarik membeli, dan penjualan saya pun meningkat 50%, dengan keuntungan dua kali lipat," kata Zahrotun Nikmah, pemilik Toko Tani Berkibar.

Semaai juga memperkenalkan produk pembiayaan yang bekerja sama dengan fintech dan bank untuk membantu Toko Tani mengelola arus kas, mendiversifikasi produk, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Sebanyak 67% pengguna pembiayaan melaporkan adanya peningkatan stok, sementara 63% mengalami peningkatan arus kas.

 


Senantiasa melakukan pengembangan

Sejak tahun 2022, PRISMA telah mendukung Semaai dalam pengembangan Klinik dan produk keuangan ini serta dalam melakukan studi dampak. “Kemitraan dengan Semaai ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun ekosistem digital terintegrasi, mengatasi kendala rantai pasok pertanian, dan mengurangi kesenjangan pengetahuan bagi Toko Tani serta petani kecil di Indonesia,” kata Eko Prasetiyo, Head of Portfolio PRISMA.

Sejak Agustus 2022 hingga Agustus 2024, 65% pengguna Semaai telah mengakses fitur Klinik, dan hampir 600 Toko Tani menggunakan fitur keuangan. Kini, sebanyak 180.000 petani di Jawa Tengah merasakan manfaat dari Klinik Semaai, dengan 18.000 di antaranya juga memanfaatkan produk keuangan Semaai. Dengan mengembangkan pemahaman yang lebih luas, meningkatkan kepercayaan, serta memperluas akses permodalan, fitur-fitur ini tidak hanya mendukung pertumbuhan penjualan tetapi juga memperkuat loyalitas pelanggan Toko Tani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya