Cara Bulking yang Benar untuk Orang Kurus: Panduan Lengkap Menambah Massa Otot

Pelajari cara bulking yang benar untuk orang kurus dengan panduan lengkap ini. Tingkatkan massa otot dan berat badan secara sehat dan efektif.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Nov 2024, 14:54 WIB
cara bulking yang benar untuk orang kurus ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Memiliki tubuh yang terlalu kurus seringkali membuat seseorang merasa kurang percaya diri. Jika Anda termasuk orang yang ingin menaikkan berat badan dan menambah massa otot, bulking bisa menjadi solusi yang tepat. Namun, bagaimana cara bulking yang benar untuk orang kurus? Artikel ini akan membahas secara detail langkah-langkah bulking yang efektif dan aman untuk diterapkan bagi mereka yang memiliki tubuh kurus.

Berikut simak ulasan selengkapnya. 


Apa Itu Bulking?

Sebelum membahas cara bulking yang benar untuk orang kurus, penting untuk memahami apa itu bulking. Bulking adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan massa otot dan berat badan secara keseluruhan. Proses ini melibatkan peningkatan asupan kalori secara signifikan disertai dengan program latihan beban yang intensif.

Tujuan utama bulking adalah menciptakan surplus kalori, di mana seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar tubuh. Hal ini memberikan energi ekstra yang diperlukan untuk membangun otot. Bulking biasanya dilakukan dalam periode waktu tertentu, umumnya beberapa bulan, dan diikuti oleh fase cutting untuk mengurangi lemak tubuh sambil mempertahankan massa otot yang telah diperoleh.


Manfaat Bulking untuk Orang Kurus

Bulking memberikan beberapa manfaat penting bagi orang yang memiliki tubuh kurus, antara lain:

  • Meningkatkan massa otot dan kekuatan
  • Menambah berat badan secara sehat
  • Meningkatkan metabolisme tubuh
  • Memperbaiki postur tubuh
  • Meningkatkan performa atletik
  • Meningkatkan rasa percaya diri

Cara Bulking yang Benar untuk Orang Kurus

Berikut adalah panduan lengkap cara bulking yang benar untuk orang kurus:

1. Hitung Kebutuhan Kalori Harian

Langkah pertama dalam bulking adalah menentukan kebutuhan kalori harian Anda. Untuk menambah berat badan, Anda perlu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar tubuh. Gunakan kalkulator BMR (Basal Metabolic Rate) untuk menghitung kebutuhan kalori dasar Anda, lalu tambahkan 300-500 kalori per hari untuk menciptakan surplus kalori.

Misalnya, jika kebutuhan kalori harian Anda adalah 2000 kalori, targetkan untuk mengonsumsi 2300-2500 kalori per hari selama fase bulking. Pastikan untuk memantau berat badan Anda secara teratur dan menyesuaikan asupan kalori jika diperlukan.

2. Fokus pada Makanan Padat Nutrisi

Meskipun Anda perlu meningkatkan asupan kalori, penting untuk tetap fokus pada makanan yang padat nutrisi. Hindari junk food dan makanan olahan yang tinggi kalori namun rendah nutrisi. Sebaliknya, pilihlah makanan yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral.

Beberapa contoh makanan yang baik untuk bulking antara lain:

  • Sumber protein: daging sapi tanpa lemak, daging ayam, ikan, telur, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian
  • Karbohidrat kompleks: nasi merah, kentang, oatmeal, quinoa, roti gandum utuh
  • Lemak sehat: alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, minyak kelapa
  • Buah-buahan: pisang, apel, jeruk, anggur, kiwi, nanas
  • Sayuran: brokoli, bayam, wortel, kale, paprika

3. Tingkatkan Asupan Protein

Protein adalah nutrisi kunci dalam proses bulking, terutama untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot. Orang yang sedang bulking disarankan untuk mengonsumsi 1,6-2,2 gram protein per kilogram berat badan per hari. Untuk orang kurus yang melakukan latihan intensif, asupan protein bisa ditingkatkan hingga 2,5-3 gram per kilogram berat badan.

Pastikan untuk mendistribusikan asupan protein secara merata sepanjang hari, termasuk sebelum dan sesudah latihan. Konsumsi protein berkualitas tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, dan susu untuk memaksimalkan sintesis protein otot.

4. Konsumsi Karbohidrat yang Cukup

Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh dan sangat penting dalam proses bulking. Karbohidrat membantu mengisi cadangan glikogen otot, memberikan energi untuk latihan, dan mendukung pemulihan otot. Targetkan untuk mengonsumsi 45-60% total kalori harian dari karbohidrat.

Fokus pada karbohidrat kompleks yang memberikan energi berkelanjutan dan serat, seperti nasi merah, oatmeal, kentang, dan roti gandum utuh. Konsumsi karbohidrat sederhana seperti buah-buahan juga penting, terutama sebelum dan sesudah latihan untuk memberikan energi cepat.

5. Jangan Lupakan Lemak Sehat

Meskipun fokus utama bulking adalah protein dan karbohidrat, lemak sehat tetap penting untuk kesehatan hormonal dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Targetkan untuk mengonsumsi 20-30% total kalori harian dari lemak sehat.

Sumber lemak sehat yang baik untuk bulking meliputi:

  • Alpukat
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Minyak zaitun dan minyak kelapa
  • Ikan berlemak seperti salmon dan makarel
  • Telur utuh

6. Makan Lebih Sering

Untuk mencapai surplus kalori yang diperlukan dalam bulking, cobalah untuk makan lebih sering sepanjang hari. Alih-alih hanya makan tiga kali sehari, targetkan untuk makan 5-6 kali sehari dengan porsi yang lebih kecil. Ini akan membantu Anda mencapai target kalori harian tanpa merasa terlalu kenyang atau tidak nyaman.

Contoh jadwal makan untuk bulking:

  • Sarapan
  • Snack pagi
  • Makan siang
  • Snack sore
  • Makan malam
  • Snack malam (jika diperlukan)

7. Latihan Beban dengan Intensitas Tinggi

Latihan beban adalah komponen kunci dalam proses bulking. Fokus pada latihan compound yang melibatkan banyak kelompok otot sekaligus, seperti squat, deadlift, bench press, dan pull-up. Ini akan memaksimalkan pertumbuhan otot dan kekuatan.

Beberapa tips untuk latihan beban yang efektif:

  • Lakukan 3-4 sesi latihan beban per minggu
  • Fokus pada gerakan compound dengan beban berat
  • Lakukan 3-4 set per latihan dengan 6-12 repetisi
  • Tingkatkan beban secara progresif seiring waktu
  • Berikan waktu istirahat yang cukup antara sesi latihan

8. Pertimbangkan Suplemen

Meskipun tidak wajib, suplemen dapat membantu melengkapi nutrisi dan mendukung proses bulking. Beberapa suplemen yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  • Whey protein: membantu memenuhi kebutuhan protein harian
  • Kreatin: meningkatkan kekuatan dan massa otot
  • Mass gainer: membantu mencapai surplus kalori
  • Multivitamin: memastikan kebutuhan mikronutrien terpenuhi

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai penggunaan suplemen apapun.

9. Istirahat yang Cukup

Istirahat dan pemulihan sama pentingnya dengan latihan dan nutrisi dalam proses bulking. Tidur yang cukup membantu pemulihan otot, produksi hormon pertumbuhan, dan regulasi nafsu makan. Targetkan untuk tidur 7-9 jam setiap malam untuk mendukung pertumbuhan otot dan pemulihan yang optimal.

10. Pantau Progres Secara Teratur

Penting untuk memantau progres Anda secara teratur selama proses bulking. Timbang berat badan Anda setiap minggu dan lakukan pengukuran tubuh seperti lingkar lengan, dada, dan paha. Jika Anda tidak melihat peningkatan berat badan atau ukuran otot setelah beberapa minggu, pertimbangkan untuk meningkatkan asupan kalori atau menyesuaikan program latihan Anda.


Perbedaan Bulking dan Cutting

Penting untuk memahami perbedaan antara bulking dan cutting, dua fase yang sering digunakan dalam pembentukan tubuh:

Bulking:

  • Tujuan: Meningkatkan massa otot dan berat badan
  • Asupan kalori: Surplus (lebih banyak dari yang dibakar)
  • Fokus latihan: Latihan beban dengan intensitas tinggi
  • Durasi: Biasanya 3-6 bulan atau lebih

Cutting:

  • Tujuan: Mengurangi lemak tubuh sambil mempertahankan massa otot
  • Asupan kalori: Defisit (lebih sedikit dari yang dibakar)
  • Fokus latihan: Kombinasi latihan beban dan kardio
  • Durasi: Biasanya 2-4 bulan

Mitos dan Fakta Seputar Bulking

Ada beberapa mitos yang beredar seputar bulking. Mari kita bahas beberapa di antaranya:

Mitos 1: Bulking berarti makan sebanyak mungkin

Fakta: Bulking memang memerlukan surplus kalori, tetapi bukan berarti makan tanpa batas. Kelebihan kalori yang terlalu besar dapat menyebabkan penambahan lemak yang tidak diinginkan.

Mitos 2: Anda harus menghindari kardio saat bulking

Fakta: Latihan kardio ringan hingga sedang masih bisa dilakukan saat bulking untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan membantu mengontrol penambahan lemak.

Mitos 3: Bulking hanya cocok untuk pria

Fakta: Bulking dapat dilakukan oleh siapa saja, pria maupun wanita, yang ingin meningkatkan massa otot dan kekuatan.

Mitos 4: Anda harus makan makanan tinggi lemak untuk bulking

Fakta: Meskipun lemak penting, fokus utama bulking tetap pada protein dan karbohidrat. Lemak sehat tetap diperlukan, tetapi dalam jumlah yang seimbang.


Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun bulking umumnya aman untuk dilakukan, ada beberapa situasi di mana Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program bulking:

  • Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan ginjal
  • Jika Anda memiliki riwayat gangguan makan
  • Jika Anda mengalami kenaikan berat badan yang tidak wajar atau gejala kesehatan yang mengkhawatirkan selama proses bulking
  • Jika Anda berencana menggunakan suplemen atau steroid

FAQ Seputar Bulking untuk Orang Kurus

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil bulking?

Hasil bulking bervariasi tergantung pada genetik, program latihan, dan nutrisi. Umumnya, Anda mungkin mulai melihat peningkatan berat badan dan kekuatan dalam 4-8 minggu, tetapi perubahan signifikan pada massa otot mungkin memerlukan waktu 3-6 bulan atau lebih.

2. Apakah bulking akan membuat saya gemuk?

Jika dilakukan dengan benar, bulking seharusnya lebih banyak menambah massa otot daripada lemak. Namun, sedikit penambahan lemak tubuh adalah normal dan bahkan diperlukan untuk mendukung pertumbuhan otot yang optimal.

3. Haruskah saya melakukan cardio saat bulking?

Cardio ringan hingga sedang masih bisa dilakukan saat bulking untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan membantu mengontrol penambahan lemak. Namun, jangan berlebihan karena dapat mengganggu surplus kalori yang diperlukan untuk pertumbuhan otot.

4. Bagaimana cara menghindari penambahan lemak berlebih saat bulking?

Untuk meminimalkan penambahan lemak, pastikan surplus kalori Anda tidak terlalu besar (300-500 kalori per hari), fokus pada makanan bergizi, lakukan latihan beban secara konsisten, dan pertimbangkan untuk melakukan cardio ringan.

5. Apakah bulking aman untuk remaja?

Remaja yang masih dalam masa pertumbuhan sebaiknya fokus pada pola makan seimbang dan latihan yang tepat daripada bulking ekstrem. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk panduan yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan.


Kesimpulan

Cara bulking yang benar untuk orang kurus memerlukan pendekatan yang komprehensif, melibatkan peningkatan asupan kalori yang tepat, pemilihan makanan bergizi, program latihan beban yang efektif, dan istirahat yang cukup. Dengan mengikuti panduan ini dan tetap konsisten, Anda dapat meningkatkan massa otot dan berat badan secara sehat dan efektif.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap program bulking. Penting untuk mendengarkan tubuh Anda, memantau progres secara teratur, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Jika Anda memiliki keraguan atau kondisi kesehatan tertentu, selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai program bulking.

Dengan kesabaran, konsistensi, dan pendekatan yang tepat, Anda dapat mencapai tujuan bulking Anda dan membangun tubuh yang lebih kuat dan berotot. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam perjalanan bulking Anda!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya