Cara Defisit Kalori untuk Pemula: Panduan Lengkap Menurunkan Berat Badan

Pelajari cara defisit kalori untuk pemula yang aman dan efektif. Panduan lengkap menghitung kebutuhan kalori, tips diet, dan menu makanan untuk hasil optimal.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Nov 2024, 10:14 WIB
cara defisit kalori untuk pemula ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta Defisit kalori merupakan salah satu metode diet yang populer dan efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, bagi pemula yang baru memulai perjalanan diet mereka, konsep ini mungkin terdengar rumit dan membingungkan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang cara defisit kalori untuk pemula, mulai dari pengertian dasar hingga tips praktis dalam menerapkannya.


Apa Itu Defisit Kalori?

Defisit kalori adalah kondisi di mana seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori, dibandingkan dengan jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh. Dengan kata lain, kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit daripada kalori yang dikeluarkan melalui aktivitas sehari-hari dan metabolisme tubuh. Konsep ini didasarkan pada prinsip keseimbangan energi, di mana penurunan berat badan terjadi ketika tubuh menggunakan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi.

Untuk memahami defisit kalori dengan lebih baik, kita perlu mengenal beberapa istilah penting:

  • Kalori: Satuan ukuran energi yang terkandung dalam makanan dan minuman.
  • Basal Metabolic Rate (BMR): Jumlah kalori minimum yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi vital saat istirahat.
  • Total Daily Energy Expenditure (TDEE): Total kalori yang dibakar tubuh dalam sehari, termasuk aktivitas fisik.

Defisit kalori terjadi ketika asupan kalori harian lebih rendah dari TDEE. Misalnya, jika TDEE seseorang adalah 2000 kalori dan ia hanya mengonsumsi 1500 kalori per hari, maka terjadi defisit kalori sebesar 500 kalori.


Mengapa Defisit Kalori Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Defisit kalori telah terbukti efektif dalam menurunkan berat badan karena beberapa alasan:

  1. Memaksa Tubuh Membakar Lemak: Ketika tubuh kekurangan energi dari makanan, ia akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi alternatif.
  2. Menciptakan Keseimbangan Energi Negatif: Defisit kalori menciptakan kondisi di mana tubuh menggunakan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi, yang mengakibatkan penurunan berat badan.
  3. Dapat Disesuaikan dengan Kebutuhan Individu: Tingkat defisit kalori dapat diatur sesuai dengan tujuan penurunan berat badan dan kondisi kesehatan masing-masing individu.
  4. Mendorong Pola Makan Sehat: Untuk mencapai defisit kalori, seseorang cenderung memilih makanan yang lebih bergizi dan rendah kalori.

Meskipun efektif, penting untuk diingat bahwa defisit kalori harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.


Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Harian

Langkah pertama dalam menerapkan defisit kalori adalah mengetahui kebutuhan kalori harian Anda. Berikut adalah cara menghitung kebutuhan kalori harian:

1. Hitung Basal Metabolic Rate (BMR)

BMR dapat dihitung menggunakan rumus Harris-Benedict:

  • Untuk pria: BMR = 88,362 + (13,397 × berat dalam kg) + (4,799 × tinggi dalam cm) - (5,677 × usia dalam tahun)
  • Untuk wanita: BMR = 447,593 + (9,247 × berat dalam kg) + (3,098 × tinggi dalam cm) - (4,330 × usia dalam tahun)

2. Hitung Total Daily Energy Expenditure (TDEE)

TDEE dihitung dengan mengalikan BMR dengan faktor aktivitas:

  • Sedentary (sedikit atau tidak ada olahraga): BMR × 1,2
  • Ringan aktif (olahraga ringan 1-3 hari/minggu): BMR × 1,375
  • Cukup aktif (olahraga sedang 3-5 hari/minggu): BMR × 1,55
  • Sangat aktif (olahraga berat 6-7 hari/minggu): BMR × 1,725
  • Ekstra aktif (olahraga sangat berat atau pekerjaan fisik): BMR × 1,9

3. Tentukan Target Defisit Kalori

Untuk penurunan berat badan yang aman dan berkelanjutan, disarankan untuk menciptakan defisit kalori sebesar 500-750 kalori per hari. Ini dapat menghasilkan penurunan berat badan sekitar 0,5-1 kg per minggu.

Contoh perhitungan:

Seorang wanita berusia 30 tahun, tinggi 165 cm, berat 70 kg, dengan aktivitas ringan:

  • BMR = 447,593 + (9,247 × 70) + (3,098 × 165) - (4,330 × 30) = 1.441,7 kalori
  • TDEE = 1.441,7 × 1,375 = 1.982,3 kalori
  • Target defisit kalori = 500 kalori
  • Asupan kalori harian untuk defisit = 1.982,3 - 500 = 1.482,3 kalori

Dengan perhitungan ini, wanita tersebut perlu mengonsumsi sekitar 1.482 kalori per hari untuk mencapai defisit kalori yang diinginkan.


Tips Menerapkan Defisit Kalori untuk Pemula

Berikut adalah beberapa tips praktis untuk menerapkan defisit kalori bagi pemula:

1. Mulai Secara Bertahap

Jangan langsung mengurangi asupan kalori secara drastis. Mulailah dengan pengurangan kecil, misalnya 250 kalori per hari, dan tingkatkan secara bertahap hingga mencapai target defisit kalori yang diinginkan. Ini akan membantu tubuh beradaptasi dan mengurangi risiko efek samping seperti kelelahan atau kelaparan yang berlebihan.

2. Fokus pada Makanan Bergizi

Pilih makanan yang padat nutrisi namun rendah kalori. Ini termasuk:

  • Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan brokoli
  • Buah-buahan segar seperti apel, jeruk, dan berry
  • Protein tanpa lemak seperti dada ayam, ikan, dan kacang-kacangan
  • Karbohidrat kompleks seperti quinoa, oatmeal, dan ubi jalar

3. Kontrol Porsi Makan

Gunakan piring yang lebih kecil dan ukur porsi makanan Anda. Ini dapat membantu mengurangi asupan kalori tanpa harus menghitung setiap kalori yang Anda konsumsi.

4. Minum Air Putih yang Cukup

Air putih dapat membantu mengurangi rasa lapar dan meningkatkan metabolisme. Minumlah setidaknya 8 gelas air sehari dan tambahkan air lemon atau mentimun untuk variasi rasa.

5. Rencanakan Makanan Anda

Siapkan makanan Anda di awal minggu untuk menghindari godaan makanan cepat saji atau makanan tidak sehat. Ini juga membantu Anda mengontrol asupan kalori dengan lebih baik.

6. Jangan Lewatkan Sarapan

Sarapan yang sehat dan bergizi dapat membantu mengendalikan nafsu makan sepanjang hari dan mencegah makan berlebihan di waktu makan berikutnya.

7. Kombinasikan dengan Olahraga

Olahraga dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori dan mempertahankan massa otot selama proses penurunan berat badan. Mulailah dengan aktivitas ringan seperti berjalan kaki 30 menit sehari dan tingkatkan intensitasnya secara bertahap.


Menu Makanan untuk Defisit Kalori

Berikut adalah contoh menu makanan sehari untuk defisit kalori sekitar 1500 kalori:

Sarapan (400 kalori):

  • 1 cangkir oatmeal dengan 1 buah pisang dan 1 sendok makan almond
  • 1 cangkir teh hijau tanpa gula

Snack Pagi (100 kalori):

  • 1 buah apel ukuran sedang

Makan Siang (400 kalori):

  • Salad dengan 100 gram dada ayam panggang, 1 cangkir sayuran campuran, 1/4 alpukat, dan 1 sendok makan dressing rendah lemak
  • 1 potong roti gandum utuh

Snack Sore (150 kalori):

  • 1 cangkir yogurt Yunani rendah lemak dengan 1/4 cangkir blueberry

Makan Malam (450 kalori):

  • 150 gram ikan salmon panggang dengan lemon dan rempah-rempah
  • 1 cangkir brokoli kukus
  • 1/2 cangkir nasi merah

Menu ini hanya contoh dan dapat disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan individu. Pastikan untuk memvariasikan menu Anda untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang.


Manfaat Defisit Kalori

Selain penurunan berat badan, defisit kalori juga memiliki beberapa manfaat kesehatan lainnya:

1. Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Defisit kalori dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang penting untuk mengontrol kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

2. Memperbaiki Profil Lipid

Penurunan berat badan melalui defisit kalori dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

3. Mengurangi Peradangan

Defisit kalori yang moderat dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker.

4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Penurunan berat badan dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban pada jantung, yang berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.

5. Meningkatkan Kualitas Tidur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, terutama pada individu yang mengalami obesitas.


Risiko dan Efek Samping Defisit Kalori

Meskipun defisit kalori dapat memberikan banyak manfaat, ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu diwaspadai:

1. Kehilangan Massa Otot

Defisit kalori yang terlalu besar atau berlangsung terlalu lama dapat menyebabkan tubuh memecah massa otot untuk energi. Ini dapat diatasi dengan mengonsumsi protein yang cukup dan melakukan latihan kekuatan.

2. Perlambatan Metabolisme

Pembatasan kalori yang berkepanjangan dapat menyebabkan tubuh beradaptasi dengan menurunkan laju metabolisme. Ini dapat membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit seiring waktu.

3. Kekurangan Nutrisi

Jika tidak direncanakan dengan baik, defisit kalori dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting. Pastikan untuk tetap mengonsumsi makanan yang beragam dan pertimbangkan suplemen jika diperlukan.

4. Efek Psikologis

Pembatasan kalori yang ketat dapat menyebabkan stres, kecemasan, atau bahkan gangguan makan pada beberapa individu. Penting untuk mempertahankan hubungan yang sehat dengan makanan.

5. Kelelahan dan Kelemahan

Defisit kalori yang terlalu besar dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan penurunan kinerja fisik dan mental.


Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun defisit kalori umumnya aman untuk kebanyakan orang, ada beberapa situasi di mana Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai program defisit kalori:

  • Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan makan
  • Jika Anda sedang hamil atau menyusui
  • Jika Anda berusia di bawah 18 tahun atau di atas 65 tahun
  • Jika Anda memiliki indeks massa tubuh (IMT) di bawah 18,5
  • Jika Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan atau tiba-tiba
  • Jika Anda mengalami gejala seperti kelelahan yang berlebihan, pusing, atau kelemahan saat menjalani defisit kalori

Dokter atau ahli gizi dapat membantu Anda merancang rencana defisit kalori yang aman dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.


Mitos dan Fakta Seputar Defisit Kalori

Ada beberapa mitos yang beredar seputar defisit kalori. Mari kita bahas beberapa di antaranya:

Mitos 1: Semakin besar defisit kalori, semakin cepat turun berat badan

Fakta: Defisit kalori yang terlalu besar dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan kehilangan massa otot. Defisit kalori moderat (500-750 kalori per hari) umumnya lebih efektif dan berkelanjutan.

Mitos 2: Anda harus menghitung setiap kalori yang Anda makan

Fakta: Meskipun menghitung kalori dapat membantu, ini bukan satu-satunya cara untuk mencapai defisit kalori. Fokus pada makanan bergizi dan kontrol porsi juga dapat efektif.

Mitos 3: Anda harus menghindari semua lemak saat defisit kalori

Fakta: Lemak sehat penting untuk kesehatan dan dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Yang penting adalah memilih lemak sehat seperti yang terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak.

Mitos 4: Defisit kalori berarti Anda selalu merasa lapar

Fakta: Dengan memilih makanan yang tepat (tinggi serat dan protein), Anda dapat merasa kenyang meskipun dalam defisit kalori.

Mitos 5: Anda tidak boleh makan setelah jam 6 sore

Fakta: Yang penting adalah total kalori yang Anda konsumsi sepanjang hari, bukan waktu Anda makan. Namun, makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu kualitas tidur.


Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Defisit Kalori

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil dari defisit kalori?

Hasil dapat bervariasi tergantung pada individu, tetapi umumnya Anda dapat mulai melihat penurunan berat badan dalam 1-2 minggu jika Anda konsisten dengan defisit kalori dan gaya hidup sehat.

2. Apakah defisit kalori aman untuk jangka panjang?

Defisit kalori moderat umumnya aman untuk jangka panjang, tetapi penting untuk memantau kesehatan Anda dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan secara teratur.

3. Bagaimana cara mengatasi rasa lapar saat defisit kalori?

Fokus pada makanan tinggi serat dan protein, minum banyak air, dan makan makanan ringan sehat dapat membantu mengatasi rasa lapar.

4. Apakah saya masih bisa makan makanan favorit saya saat defisit kalori?

Ya, Anda masih bisa menikmati makanan favorit Anda dalam porsi yang terkontrol. Kuncinya adalah keseimbangan dan moderasi.

5. Bagaimana jika berat badan saya tidak turun meskipun sudah defisit kalori?

Ada beberapa alasan mengapa ini bisa terjadi, termasuk retensi air, peningkatan massa otot, atau perhitungan kalori yang tidak akurat. Jika masalah berlanjut, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.


Kesimpulan

Defisit kalori adalah metode efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana. Bagi pemula, penting untuk memulai secara bertahap, fokus pada makanan bergizi, dan menggabungkan diet dengan olahraga teratur. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak sama efektifnya untuk orang lain.

Kunci keberhasilan dalam menerapkan cara defisit kalori untuk pemula adalah konsistensi, kesabaran dan pendekatan yang seimbang. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan atau memiliki pertanyaan lebih lanjut. Dengan pendekatan yang tepat, defisit kalori dapat menjadi langkah awal yang baik menuju gaya hidup yang lebih sehat dan berat badan yang ideal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya