Profil Presiden Peru Dina Boluarte, Lahir dari Keluarga Pedesaan yang Kehidupannya Tak Menentu hingga Jadi Presiden Perempuan Pertama

Dina Boluarte, Presiden wanita pertama Peru, mengukir sejarah baru dengan gaya kepemimpinan pragmatis. Dari anak desa hingga istana, ia membawa pesan perubahan bagi bangsa Peru.

oleh Rizka Muallifa diperbarui 15 Nov 2024, 15:07 WIB
Presiden Peru Dina Boluarte. (File AP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Peru, Dina Boluarte, di Istana Pemerintahan Peru, Lima, pada Kamis (14/11/2024). Pada kesempatan ini, kedua pemimpin negara menegaskan komitmen untuk mempererat hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 50 tahun.

Pertemuan tersebut menghasilkan berbagai kesepakatan strategis, termasuk rencana finalisasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dalam enam bulan ke depan.

"Saya mengundang Presiden Republik Peru untuk mengunjungi Indonesia secara resmi dalam rangka HUT ke-50 hubungan diplomatik kedua negara," ujar Prabowo dalam pernyataan resmi yang dirilis Sekretariat Presiden.

Mengutip Merdeka.com, kunjungan ini juga ditandai dengan pemberian penghargaan tertinggi Peru kepada Prabowo. Penghargaan 'Grand Cross of the Order of the Sun of Peru' menjadi simbol pengakuan atas kontribusi luar biasa yang diberikan oleh Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral.


Anak Desa yang Menggapai Puncak Kekuasaan

Dina Ercilia Boluarte lahir pada 31 Mei 1962 di Chalhuanca, Apurímac, Peru, sebuah wilayah pedesaan yang mayoritas penduduknya berbicara bahasa Quechua. Sebagai anak bungsu dari 14 bersaudara, Boluarte tumbuh dalam keluarga sederhana yang saat itu sering disebut hidupnya tidak menentu. Ia fasih berbahasa Quechua dan Spanyol, menjadikannya simbol pemersatu antara budaya tradisional dan modern di Peru.

Mengutip situs Britannica, pendidikan hukum yang ditempuhnya di Universitas San Martín de Porres, Lima, menjadi batu loncatan bagi perjalanan panjangnya menuju karier publik. Sebelum terjun ke politik, ia berkarier selama 15 tahun di Pendaftaran Identifikasi dan Status Sipil Nasional (RENIEC), lembaga yang bertanggung jawab atas catatan sipil di Peru.


Perjalanan Politik

Boluarte memulai karier politiknya di usia 50-an, sebuah langkah yang tidak biasa di negara yang didominasi politisi muda. Ia sempat gagal dalam beberapa pemilihan lokal, namun pada tahun 2021, ia terpilih sebagai Wakil Presiden Peru mendampingi Pedro Castillo.

Dinamika politik yang bergejolak membawa Boluarte ke kursi kepresidenan pada Desember 2022, setelah Castillo dimakzulkan oleh Kongres. Boluarte menjadi presiden perempuan pertama Peru, sebuah tonggak sejarah bagi negara itu. Ia dikenal sebagai pemimpin yang pragmatis dan fokus pada stabilitas politik di tengah krisis yang melanda pemerintahannya.


Tantangan sebagai Presiden Perempuan

Sebagai pemimpin, Boluarte sering dianggap sebagai sosok kompromis yang berusaha menyeimbangkan kepentingan berbagai pihak. Meskipun awalnya dekat dengan partai sayap kiri, ia kemudian mengambil langkah lebih moderat untuk menjembatani perbedaan di Kongres dan masyarakat Peru.

Tantangan besar datang dari protes yang meletus setelah penggulingan Castillo. Kekerasan yang terjadi selama demonstrasi menuai kritik terhadap pemerintahannya, yang dianggap lamban dalam meredam situasi. Meskipun begitu, Boluarte terus menyerukan dialog nasional untuk mencapai perdamaian.


Dina Boluarte di Kancah Internasional

Presiden RI Prabowo Subianto disambut upacara kehormatan saat bertemu Presiden Republik Peru, Dina Boluarte di Istana Pemerintahan Peru. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebagai presiden, Boluarte menunjukkan komitmennya untuk memperkuat hubungan internasional. Pertemuan dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi salah satu agenda penting dalam memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Peru-Indonesia.

Boluarte memandang kerja sama internasional sebagai kunci untuk meningkatkan ekonomi dan diplomasi negaranya.


Simbol Perubahan

Dina Boluarte bukan hanya pemimpin politik; ia adalah simbol perubahan di Peru. Perjalanan hidupnya dari anak desa hingga menjadi presiden mencerminkan harapan bagi banyak warga Peru yang menginginkan kesetaraan dan kemajuan.

Kepemimpinannya membawa pesan bahwa keberanian dan keteguhan hati dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik.


Siapa Dina Boluarte?

Presiden RI Prabowo Subianto disambut upacara kehormatan saat bertemu Presiden Republik Peru, Dina Boluarte di Istana Pemerintahan Peru. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dina Boluarte adalah Presiden Peru sejak Desember 2022, dan merupakan wanita pertama yang memegang posisi tersebut dalam sejarah negara itu.

 


Apa latar belakang pendidikan Dina Boluarte?

Ia menempuh pendidikan hukum di Universitas San Martín de Porres, Lima, dan meraih gelar master dalam hukum notaris dan registri.

 


Bagaimana perjalanan karier politik Dina Boluarte?

Boluarte memulai karier politiknya pada usia 50-an dengan bergabung dalam partai Free Peru. Ia terpilih sebagai Wakil Presiden pada tahun 2021 dan menjadi Presiden pada Desember 2022 setelah pemakzulan Pedro Castillo.

 

 

Apa tantangan yang dihadapi Dina Boluarte sebagai Presiden?

Sebagai presiden, Boluarte menghadapi protes massal yang menuntut pengunduran dirinya dan pemilihan umum baru, serta tantangan dalam menstabilkan situasi politik dan sosial di Peru.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya