Liputan6.com, Jakarta - Menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang belum reda, sejumlah penerbangan ikut terdampak. Maskapai Wings Air menginformasikan bahwa delapan rute penerbangan dari dan ke wilayah Nusa Tenggara Timur terpaksa dibatalkan sementara pada hari ini, Jumat (15/11/2024).
Dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, pembatalan itu akibat terdeteksinya abu vulkanik di ruang udara dan sisi darat. Berdasarkan pemberitahuan resmi (NOTAM) dari AirNav Indonesia, bandar udara yang operasionalnya ditutup sementara yaitu:
Advertisement
- Bandar Udara Frans Sales Lega Ruteng (RTG) – NOTAM No. C1862/24
- Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere (MOF) – NOTAM No. C1861/24
- Bandar Udara H. Hasan Aeroboesman Ende (ENE) – NOTAM No. C1863/24
Pembatalan penerbangan sementara ini merupakan langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang, kru, dan operasional penerbangan, mengingat abu vulkanik yang menyebar di ruang udara (airways) membahayakan mesin pesawat dan jarak pandang yang dapat dilihat oleh pilot saat mengoperasikan pesawat. Visibilitas ini sangat penting dalam memastikan penerbangan yang aman, terutama saat lepas landas, saat berada di udara dan mendarat.
Penerbangan Wings Air yang Terdampak (Dibatalkan Sementara):
Kupang - Maumere - Kupang (4x penerbangan)
Kupang - Ende - Kupang (4x penerbangan)
Kupang - Bajawa - Kupang (2x penerbangan)
Kupang - Ruteng - Kupang (2x penerbangan)
Maumere - Labuan Bajo - Maumere (2x penerbangan)
Ende - Labuan Bajo - Ende (2x penerbangan)
Bajawa - Labuan Bajo - Bajawa (2x penerbangan)
Kupang – Waingapu – Kupang (2x penerbangan)
"Bagi pelanggan yang memiliki tiket pada rute-rute tersebut, Wings Air menyediakan opsi untuk perubahan jadwal penerbangan (reschedule) atau pengembalian dana tiket (refund) sesuai kebijakan yang berlaku," kata Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro.
Okupansi Hotel di Labuan Bajo Menurun Drastis
Menyusul sektor penerbangan, sektor akomodasi di Labuan Bajo juga merana di masa darurat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Tersendatnya mobilitas udara karena pengaruh sebaran abu vulkanik membuat wisatawan memilih membatalkan kunjungan. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto menyebut tingkat okupansi hotel di Labuan Bajo terus menurun.
Per Kamis, 14 November 2024, pukul 18.00 WITA, 25 persen dari total 32 hotel yang disurvei menyatakan tingkat okupansi mereka mencapai nol persen. Lainnya bervariasi, dari 10 hingga 27 persen.
"Cancellation rate untuk setiap hotel terus berkembang. Hasil temuan di lapangan dari 32 hotel yang disurvei hanya empat hotel yang melaporkan tidak terdapat cancellation terhadap rencana pemesanan kamar. Angka tersebut menunjukan angka cancellation rate hotel di Labuan Bajo mencapai 87 persen pasca-erupsi Lewotobi," kata Hariyanto dalam rilis tertulis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat (15/11/2024).
Sementara, wisatawan yang terdampar di Labuan Bajo satu per satu meninggalkan daerah itu. Para turis dievakuasi melalui jalur udara dan laut. Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan penerbangan bisa dilakukan setelah Bandara Internasional Komodo kembali dibuka pada Kamis, 14 November 2024 setelah ditutup sejak Senin, 11 November 2024.
Advertisement
Proses Evakuasi Wisatawan dari Labuan Bajo
Meski begitu, tak dijelaskan berapa banyak wisatawan yang sudah dievakuasi. Data per 13 November 2024, pukul 18.00 Wita, Menpar menyebut sekitar 602 wisatawan masih tertahan di Labuan Bajo.
Ia hanya menyebut bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan stakeholders terkait untuk memastikan seluruh wisatawan terdampak dapat kembali ke daerah asalnya dan mendapatkan pelayanan terbaik. "Kami juga akan pantau dan pastikan bahwa pemerintah hadir melayani wisatawan dan warga yang terdampak erupsi," kata Widi.
Kemenpar telah mengerahkan tim untuk memantau, memberikan pelayanan dan informasi jadwal kapal, pesawat, hotel, bagi wisatawan di lima titik daerah, yaitu Labuan Bajo, Bima, Surabaya, Bali, dan Jakarta. Berdasarkan pantuan di Surabaya, Kapal Dharma Rucitra VIII (Ende-Surabaya-Labuan Bajo) telah berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak, kemarin, pukul 15.30 WIB, dengan membawa tambahan 406 penumpang, terdiri dari 365 wisatawan nusantara dan 41 wisatawan mancanegara.
Sementara, Kapal Niki Mila Utama (Ende-Labuan Bajo - Bima - Surabaya) estimasi berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak pada hari ini, Jumat (15/11/2024), pukul 17:00 WIB dengan mengangkut tambahan penumpang dari Bajo sekitar 81 wisatawan/penumpang.
"Tim kami juga telah menyambut langsung kedatangan KM. Dharma Rucitra VIII yang tiba di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada 14 November 2024. pukul 15.30 WIB. Wisatawan tertangani dengan baik, juga dibagikan makanan kecil serta diberikan semua informasi yang diperlukan," kata Hariyanto.
Dievakuasi Sebagian ke Bali
Kementerian Pariwisata bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Surabaya juga telah menyiapkan dua bus wisata masing-masing berkapasitas 24 orang dengan tujuan ke pusat kota (Tunjungan). Ada juga satu minibus berkapasitas 14 penumpang dengan tujuan Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sementara dari pemantauan di Bali, Kapal KM Binaiya (Labuan Bajo - Bima - Benoa) yang berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo pada Rabu, 13 November 2024, pukul 23.00 WITA, telah tiba di Pelabuhan Benoa Bali pada Jumat dini hari, pukul 04.20 WITA. Total penumpang KM Binaiya yang turun di Pelabuhan Benoa sejumlah 1.012 orang, terdiri dari 602 orang wisnus dan 410 orang wisman.
Tim tourism helpdesk di Bali pro aktif memberikan pengumuman dan memandu wisman yang membutuhkan transportasi dengan rincian, dua bus menuju bandara sebanyak dua trip, dua hiace menuju Sentra Kuta, dan satu trip akhir menuju Sentra Kuta sebanyak tiga orang.
"Tourism helpdesk di Bali juga sigap melayani wisatawan, memberikan makanan, minuman serta informasi yang diperlukan," sambungnya.
Baca Juga
Ditinggalkan Turis Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Tingkat Okupansi Hotel Labuan Bajo Berkurang hingga Nol Persen
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Ribuan Warga Mengungsi dan Penerbangan Dibatalkan
Penerbangan di Bandara Lombok Kembali Normal Setelah Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Advertisement