Liputan6.com, Banyuwangi - Rumah CNA, bocah perempuan berusia 7 tahun yang menjadi korban pembunuhan diduga disertai dengan pemerkosaan ramai didatangi pelayat. Tampak rombongan dari instansi Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi juga turut datang untuk mengirim doa, begitu juga karangan bunga dikirim ke kediaman korban yang ada di Kecamatan Kalibaru. “Kemarin kita mendapatkan informasi beberapa saat setelah kejadian. Kami semua turut berduka karena adinda Carla adalah salah satu sekolah yang dinaungi oleh Kemenag,” kata Chaironi, Jumat (15/11/2024)
Kedatangan Kemenag Banyuwangi diterima oleh kakak dari ibu korban karena kondisi ibu dan ayah korban hingga saat ini masih syok dan tidak dapat diajak berkomunikasi. Ke depan, Chaironi mengatakan terjadinya peristiwa yang menimpa CNA adalah dunia pendidikan, tak hanya di Banyuwangi tetapi di Indonesia. “Ini adalah pukulan telak bagi dunia pendidikan karena seolah-olah sekarang dunia pendidikan sudah tak aman lagi, apalagi di daerah-daerah yang kondisi geografisnya seperti ini (pegunungan),” terang dia.
Advertisement
Ke depan, Kemenag akan mempererat koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan siswa terlindungi dan peristiwa serupa tak terjadi lagi. Selain itu, Kemenag juga telah bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban khususnya orang tua melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (PT2PA) yang berada di bawah naungan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi. Ditambahkan PT2PA Banyuwangi, perlindungan terhadap keluarga korban akan diberikan secara menyeluruh, baik berupa dukungan materiil maupun non materiil.
Orang Tua Korban Belum Bisa Berkomunikasi
PT2PA akan menanggung seluruh biaya yang diperlukan, mulai dari biaya visum, hingga dukungan moral kepada ibu korban yang saat ini tengah hamil tua. Sementara itu, menurut keterangan dari keluarga, ayah dan ibu korban hingga saat ini belum bisa diajak berkomunikasi dan masih sering pingsan. Ayah dan ibu korban juga mengalami tekanan mental hingga sering mengigau memanggil nama korban.
Seperti diberitakan sebelumnya, CNA adalah anak 7 tahun yang dibunuh dan diduga diperkosa saat pulang sekolah pada Rabu, (13/11/2024). CNA ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan tak sadarkan diri di perkebunan yang berjarak hanya sekitar 100 meter dari rumahnya.
Advertisement