Liputan6.com, Jakarta - Dalam sejarah Islam, terdapat berbagai golongan yang memiliki pandangan dan ajaran yang berbeda. Salah satunya adalah golongan Khawarij, yang banyak dibicarakan dalam diskusi keagamaan.
Dalam sebuah tayangan video yang dikutip dari kanal YouTube @Sentrasantri, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memberikan pesan yang sangat penting terkait dengan golongan ini.
Gus Baha mengingatkan umat Islam untuk selalu berhati-hati dalam memahami ajaran Islam, terutama terkait dengan pandangan yang menganggap orang lain sebagai musuh hanya karena perbedaan pandangan.
Gus Baha menjelaskan bahwa Khawarij adalah golongan yang keluar dari Islam karena menyimpang jauh dari ajaran yang sebenarnya. "Iki masalah paling sensitif dalam sejarah Islam," ujar Gus Baha dengan tegas.
"Mergo ngadepi podo-podo wong Islam, bahkan wong Islam soleh, kita ngadepi wong nopo soleh," lanjutnya, mengingatkan bahwa bahaya terbesar datang ketika orang-orang yang mengaku sholeh pun bisa salah dalam pemahaman dan tindakan mereka.
Khawarij, menurut Gus Baha, menjadi bahaya besar bagi umat Islam karena mereka sering kali menganggap kesalehan sebagai ukuran tunggal dalam menilai seseorang, tanpa perhitungan yang mendalam.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Pandangan Khawarij terhadap Perempuan
"Kenapa Khawarij iki dadi bahaya? Mergo kesalehan sing ora duwe perhitungan. Jadi Soleh tapi goblok," ungkap Gus Baha dengan nada yang penuh penekanan.
Menurut pandangan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Khawarij adalah golongan yang menyimpang dan keluar dari Islam karena memahami ajaran agama dengan cara yang sangat sempit dan tanpa dasar yang benar. Mereka sering kali menganggap bahwa kesalehan seseorang hanya bisa dilihat dari ketaatannya dalam ibadah, tanpa melihat konteks dan keseluruhan kehidupan seseorang.
Gus Baha juga menyinggung pandangan Khawarij terhadap perempuan. Dalam ajaran mereka, perempuan dianggap sebagai fitnah dan sumber dari semua tragedi sosial.
"Perempuan itu dianggap fitnah, kabeh tragedi sosial iku mergo perempuan," ujarnya. Hal ini mencerminkan pandangan yang sangat negatif terhadap perempuan, seolah-olah semua masalah yang terjadi disebabkan oleh mereka.
Dalam pandangan Khawarij, perempuan dianggap sebagai penyebab kerusakan moral, termasuk ketidaksetiaan seorang istri atau kelalaian seorang anak terhadap orang tua. "Wong nakal lali anak Bojo mergo katot wedoan, Kiai lali kitabe kerono katut wedokan," jelas Gus Baha, mengkritik cara pandang yang menempatkan perempuan sebagai faktor penyebab kejahatan tanpa memberikan ruang untuk memahami akar permasalahan yang lebih dalam.
Menurut Gus Baha, pemahaman seperti ini sangat berbahaya karena mengabaikan hakikat bahwa kesalehan yang tidak dilandasi dengan pemahaman yang tepat bisa berakibat fatal. Ketika seseorang menjauhi perempuan hanya karena dianggap sebagai fitnah, itu berarti mereka secara tidak sadar memberi ruang bagi kezaliman. "Kesalehan sing namane perempuan iki divonis kabeh serba hitam, kudu dijauhi," ujar Gus Baha, mengingatkan bahwa tindakan semacam ini justru membuka peluang bagi kezaliman untuk berkembang.
Gus Baha melanjutkan penjelasannya dengan menyatakan bahwa jika kesalehan hanya dijalankan tanpa perhitungan yang matang, maka konsekuensinya bisa sangat merugikan. "Tapi sing dia ora nyadari, kesalehan iki tanpa perhitungan. Ketika wong Saleh menjauhi perempuan, artinya perempuan didekati wong zalim, dan produksi mesti produksi wong zalim," tegasnya.
Advertisement
Ini Akibat jika Salah Cara Pandang Dipertahankan
Menurut Gus Baha, apabila cara pandang ini terus dipertahankan, maka bukan tidak mungkin perempuan akan terus berada dalam lingkaran kezaliman. "Artine, Andaikan kesalehan iki terus main pukul rata menjauhi perempuan merga dag fitnah, diagnang masalah toh wong doalim ora menjauhi perempuan," katanya, menyoroti bahwa jika orang saleh menghindari perempuan, maka yang akan mendekati mereka adalah orang-orang zalim.
Lebih jauh, Gus Baha mengungkapkan bahwa pandangan Khawarij yang menganggap perempuan sebagai sumber fitnah justru akan melahirkan ketidakadilan. "Maka rahim perempuan hanya melahirkan produksi kezaliman," ucap Gus Baha, mengingatkan bahwa cara pandang yang salah terhadap perempuan akan menghasilkan ketidakadilan yang lebih besar.
Khawarij, menurut Gus Baha, bukan hanya berbahaya karena menyimpang dari ajaran Islam, tetapi juga karena pandangan mereka yang terlampau sempit dan sering kali membawa dampak negatif bagi masyarakat. Gus Baha mengajak umat Islam untuk lebih bijak dalam menyikapi perbedaan pendapat, dan tidak mudah menghakimi orang lain hanya karena perbedaan cara pandang atau latar belakang.
Pesan Gus Baha ini sangat penting untuk diambil sebagai pelajaran bagi umat Islam, terutama dalam menghadapi golongan-golongan yang dapat mengarah pada ekstremisme. "Yen wis ngerti bener-bener, wis mboten perlu takon akeh-akeh, ya," ujar Gus Baha, menegaskan bahwa pemahaman yang benar akan membawa umat Islam pada jalan yang lurus.
Melalui tayangan video tersebut, Gus Baha berusaha mengingatkan umat Islam untuk tidak terjebak dalam pemahaman yang keliru dan sempit. Sebagai umat yang mengaku mengikuti Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, sudah seharusnya kita menjauhi sikap yang mengarah pada ekstremisme dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri serta masyarakat.
Gus Baha juga mengingatkan umat Islam untuk terus mendalami ilmu agama dengan baik dan tidak hanya bergantung pada pemahaman yang dangkal. Dengan pengetahuan yang cukup, umat Islam diharapkan dapat menghindari pengaruh golongan-golongan yang menyimpang dan tetap berada pada ajaran Islam yang benar.
Sebagai penutup, Gus Baha menegaskan bahwa kesalehan yang sejati adalah yang disertai dengan pemahaman yang baik, dan itu harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Gus Baha menekankan pentingnya pemahaman yang benar dalam beragama.
Gus Baha berharap agar umat Islam senantiasa menjaga kesatuan dan keharmonisan, tidak mudah terprovokasi oleh ajaran yang salah, dan selalu berpegang pada prinsip-prinsip Islam yang moderat dan penuh kasih sayang.perempuan hanya melahirkan produksi kezaliman.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul