Liputan6.com, Jakarta Arsitektur di Bali memerlukan pemahaman mendalam tentang peraturan tata ruang dan zonasi. Sebelum memulai proyek, setiap desain akan melalui land assessment untuk memastikan pembangunan sesuai regulasi, seperti menghindari zona hijau.
Langkah ini krusial untuk menghindari masalah perizinan dan menjaga keselarasan dengan lingkungan serta aturan lokal, memastikan proyek dapat berjalan mulus dan berkelanjutan.
Advertisement
Pakar Tata Ruang dan Pengembangan Kota di Bali I Ketut Wirawan, juga menekankan pentingnya arsitektur yang mengikuti regulasi tata ruang di Bali, terutama dalam mempertahankan kawasan hijau dan kearifan lokal.
"Setiap proyek harus melewati proses yang memastikan tidak hanya pemenuhan izin, tetapi juga keselarasan dengan zonasi lokal yang berkelanjutan. Dengan begitu, arsitektur di Bali dapat melestarikan nilai budaya sekaligus memenuhi kebutuhan modern," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Founder Lumbung Architect I Gusti Ngurah Andri Saputra menegaskan pentingnya keseimbangan antara tradisi dan modernitas dalam setiap proyek arsitektur di Bali.
"Desain kami berfokus pada harmoni antara budaya lokal dan pendekatan modern, dengan tetap mempertimbangkan iklim tropis. Kami menggunakan material alami seperti kayu dan batu alam, yang tidak hanya memperkuat identitas lokal tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan," jelasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya hubungan erat dengan klien dalam setiap proses desain.
"Kami percaya bahwa desain yang sukses adalah hasil kolaborasi. Visi dan kebutuhan klien menjadi pijakan utama kami, lalu kami padukan dengan inovasi dan nilai-nilai lokal," tambah Andri.
Konsep Budaya Lokal
Firma arsitektur seperti Lumbung Architect menggabungkan konsep budaya lokal dengan pendekatan Modern Tropical.
Desain ini menghasilkan ruang yang homey dan nyaman dengan mempertahankan elemen tradisional seperti penggunaan material alami. Tata letak fungsional juga menjadi fokus penting, memastikan setiap ruang memiliki tujuan yang mendukung kebutuhan pengguna dan aktivitas sehari-hari.
Arsitektur di Bali harus mampu memenuhi kebutuhan gaya hidup masa kini sambil menjaga tradisi lokal. Pendekatan personal memungkinkan arsitek untuk lebih memahami visi klien dan menciptakan ruang yang relevan dengan aktivitas sehari-hari sekaligus mendukung keberlanjutan.
Advertisement
Tradisi dan Inovasi
Proyek yang memadukan tradisi dan inovasi ini bukan hanya memperkuat identitas Bali, tetapi juga meningkatkan nilai investasi dan daya saing properti di pasar internasional.
Dengan mematuhi regulasi dan mengutamakan tata letak fungsional, desain arsitektur di Bali dapat menjadi solusi berkelanjutan yang menarik secara estetika dan relevan dengan kebutuhan masa kini.
"Arsitektur tidak hanya soal keindahan, tetapi juga fungsionalitas dan dampak lingkungan. Kami berkomitmen untuk menciptakan ruang yang nyaman, efisien, dan berkelanjutan," tutup Andri.