Dompet Dhuafa Ajak Anak Muda Banda Kembangkan Daerah Sinergi dengan Pemerintah

Dompet Dhuafa berusaha membantu mengangkat anak muda untuk mengembangkan daerah bersinergi dengan pemerintah daerah.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 16 Nov 2024, 07:45 WIB
Dompet Dhuafa gelar kegiatan bertema 'Eksistensi pemuda dalam kolaborasi membangun negeri, mewujudkan sustainable development menuju Indonesia Emas 2045', dilaksanakan di aula kantor Kecamatan Banda, Maluku Tengah. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Dompet Dhuafa berusaha membantu mengangkat anak muda untuk mengembangkan daerah bersinergi dengan pemerintah daerah.

Kegiatan bertemakan eksistensi pemuda dalam kolaborasi membangun negeri, mewujudkan sustainable development menuju Indonesia Emas 2045 dilaksanakan di aula kantor Kecamatan Banda, Maluku Tengah.

Tim pelaksana kegiatan Dompet Dhuafa, Abdul Kholik Jasri, mengatakan pentingnya peran anak muda membangun dan mengembangkan daerahnya, khususnya Banda Neira. Eksistensi pemuda menjadi salah satu pilar penting memajukan daerahnya.

“Para pemuda dapat menjadi garda terdepan membangun daerahnya dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah,” ujar Kholik kepada Liputan6.com, Jumat (15/11/2024).

Kholik menjelaskan, peran pemuda membangun daerah secara tidak langsung berdampak kepada negeri. Hal itu selaras dalam mewujudkan sustainable development menuju Indonesia Emas 2045 yang telah dicanangkan Pemerintah Pusat.

“Maka kegiatan ini diikuti pemuda setempat, mahasiswa Universitas Banda Neira dan pemuda dari berbagai komunitas di Banda Neira,” jelas Kholik.

Konferensi tersebut, lanjut Kholik, menjadi ruang pemuda mengemukakan pendapat untuk kemajuan daerahnya. Pemuda dapat membangun jaringan dengan berbagai kalangan dan bersinergi dengan pemerintah setempat.

“Para pemuda dari berbagai komunitas dapat berkolaborasi dan mengikuti regulasi yang dapat memberikan kemajuan, serta dampak positif bagi daerah Banda Neira,” ucap Kholik.

Kholik tidak ingin konferensi kepemudaan hanya sekadar berkumpul, namun kegiatan tersebut dapat menjadi semangat baru dan ide memajukan daerah. Konferensi kepemudaan diharapkan mampu mengembangkan kreativitas anak muda mengembangkan daerahnya.

“Kegiatan konferensi kepemudaan ini akan lahir ruang diskusi yang lebih tajam dalam menjawab tantangan yang terjadi di daerah masing-masing,” terang Kholik.

Sementara itu, Camat Banda, Handayani menyambut baik konferensi kepemudaan yang dilaksanakan Dompet Dhuafa. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk pengembangan pemuda Banda Neira.

“Kalau ada kontribusi di daerah, kita siap memberi dukungan,” ujar Handayani.

Diketahui, para pemuda Banda Neira memiliki sejumlah keterampilan dan menjadi lahan pekerjaan. Adapun para pemuda mampu membuka usaha perbengkelan, sanggar kesenian, dan sejumlah keterampilan lainnya.

“Insyaallah kita akan bekerja sama dengan organisasi yang punya nilai atau wadah yang bisa meningkatkan Banda Neira,” tutur Handayani.


Dompet Dhuafa Beri Edukasi Kesehatan Gigi di Banda Neira

Dompet Dhuafa menggelar edukasi kesehatan gigi kepada sejumlah anak di Banda Neira. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Dompet Dhuafa tidak hanya menyelenggarakan konferensi kepemudaan, tapi juga turut memperhatikan kesehatan masyarakat, salah satunya kesehatan gigi anak. Dompet Dhuafa memberikan edukasi kesehatan gigi kepada sejumlah anak di Banda Neira.

Super Volunteer Dompet Dhuafa, Muhammad Atiatul Muqtadir, mengatakan edukasi kesehatan gigi kepada anak merupakan lanjutan dari program bantuan pendidikan pelosok negeri. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di Banda Neira, namun turut dilaksanakan di Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku.

“Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata sejumlah siswa memiliki gigi berlubang dan sering berdarah ketika sikat gigi,” ujar pria yang merupakan berprofesi sebagai dokter gigi.

Pria yang kerap disapa Fathur mengungkapkan, banyak siswa sekolah dasar belum pernah datang ke dokter gigi dikarenakan akses terhadap fasilitas kesehatan yang terbatas. Bahkan, terdapat siswa yang mengaku apabila sakit gigi sering memasukkan obat puyer ke dalam giginya.

“Hal ini tentu tidak sesuai dengan pengobatan gigi yang benar dan dapat membahayakan gigi para siswa,” ungkap Fathur.

Atas dasar tersebut, sambung Fathur, Dompet Dhuafa memberikan edukasi gigi kepada siswa meliputi pengenalan jenis dan fungsi gigi, cara dan waktu menyikat gigi yang benar, dan makanan yang perlu dihindari agar gigi tidak mudah berlubang. Pihaknya pun turut memberikan 30 paket bantuan pendidikan diberikan di Banda Neira, 17 diantaranya kepada siswa SD kecil di Pulau syahrir.

“Selain paket bantuan pendidikan, siswa dibagikan sikat gigi dan pasta gigi gratis kemudian dilanjutkan praktik sikat gigi bersama dan antusias ketika melakukan sikat gigi bersama,” pungkas Fathur.

Infografis Journal: Kerangkeng Manusia di Langkat (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya