Konsolidasi BUMN Karya, Waskita Masuk Hutama Karya Lebih Dulu

Nantinya hanya akan ada 3 BUMN Karya, masing-masing BUMN akan menjalani keahliannya. Itu sesuai dengan rencana konsolidasi. Pertama, PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan masuk ke PT Hutama Karya (Persero).

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Nov 2024, 14:00 WIB
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan mengenai konsolidasi BUMN Karya. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkap tahapan konsolidasi BUMN Karya. Langkah itu akan dimulai dengan masuknya Waskita Karya ke Hutama Karya.

Dia menegaskan, konsolidasi ini bukan merupakan merger, tetapi proses inbreng kepemilikan dari pemerintah yang diwakili Kementerian BUMN ke BUMN lain. Pada konteks Waskita dan HK, inbreng akan dilakukan ke HK, sehingga Waskita menjadi anak usaha HK.

Terkait hal itu, dia mengatakan Kementerian BUMN sedang memproses Peraturan Pemerintah (PP) untuk Waskita dan HK.

"Kita mulai dulu dengan yang ini bukan merger ya, jadi kita inbrengkan, bukan merger. Jadi ini yang kita sedang selesaikan PP Waskita jadi anaknya HK, itu dulu," ucap Tiko, sapaan akrabnya, dikutip Sabtu (16/11/2024).

Diketahui, nantinya hanya akan ada 3 BUMN Karya, masing-masing BUMN akan menjalani keahliannya. Itu sesuai dengan rencana konsolidasi. Pertama, PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan masuk ke PT Hutama Karya (Persero).

Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

"Jadi memang ini modelnya bukan merger, tapi modelnya dijadikan atas dan bawah gitu ya," kata Tiko.

 


Keahlian Masing-Masing BUMN

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan mengenai konsolidasi BUMN Karya. (Arief/Liputan6.com)

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berencana memangkas jumlah BUMN Karya menjadi 3 induk usaha saja. Nantinya, masing-masing usaha akan memiliki fokus tersendiri.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menerangkan perusahaan pelat merah konstruksi masih tetap bisa menggarap proyek pemerintah, baik bendungan maupun Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Jadi untuk proyek pemerintah, kita tetap kalau proyek pemerintah kita tetap semuanya bisa bekerja karena proyek pemerintah kan banyak ya, termasuk nanti untuk bendungan, jalan, IKN itu bisa bebas," ujar Tiko, sapaan akrabnya, dikutip Sabtu (16/11/2024).

Namun, ke depannya, 3 BUMN Karya yang dikonsolidasikan nantinya akan fokus pada keahlian masing-masing, baik membangun jalan tol, akses transportasi, gedung, hingga aspek Engineering, Procurement, Construction (EPC).

"Tapi untuk yang spesialisasi untuk fokusnya mereka kita akan bagi beberapa, ada yang fokus di sektor tol, ada yang fokus di sektor pembangunan real estate, gedung, dan EPC, dan ada yang fokus di sektor bendungan dan transportasi. Jadi nanti ada beberapa pembagian," jelasnya.

 


Kompetensi BUMN

Dia menerangkan, pembagiannya akan mengacu pada kompetensi masing-masing perusahaan. Misalnya, Hutama Karya dan Waskita Karya yang punya fokus serupa, keduanya juga direncanakan digabung.

"Kompetensi, kompetensi. Jadi contohnya kayak Adhi, Brantas kan. Adhi kan yang bangun LRT, Brantas kan bangun bendungan, dan itu kan mereka fokus di situ kan lebih advance. Kalau PP kan gedung-gedungnya bagus gitu contohnya. Jadi based on kompetensi mereka," tuturnya.

"Tapi nanti untuk proyek pemerintah bebas karena kan proyek pemerintah kan lain ya modelnya," pungkas Tiko.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya