Naik 14%, Perusahaan Perakit iPhone Foxconn Catat Pendapatan Rp 23,8 Triliun

Foxconn mencatat laba bersih USD 1,5 miliar atau Rp 23,8 triliun di kuartal III 2024. Ini menandai kelima kalinya perusahaan itu mencatat pertumbuhan laba yang positif.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 17 Nov 2024, 12:00 WIB
Foxconn melihat pertumbuhan yang kuat dalam bisnis server AI-nya tahun depan. Perusahaan juga memperkirakan akan menghasilkan setengah dari total pendapatan servernya tahun depan. (Bloomberg)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan elektrobik asal China yang merakit iPhone, Foxconn melaporkan kenaikan laba kuartalan sebesar 14%. Angka inilebih besar dari perkiraan analis.

Mengutip MarketScreener, Minggu (17/11/2024) Foxconn mencatat laba bersih USD 1,5 miliar atau Rp 23,8 triliun di kuartal III 2024. Ini menandai kelima kalinya perusahaan itu mencatat pertumbuhan laba yang positif.

Dengan kinerja bisnisnya yang positif, Foxconn berencana meningkatkan investasi di beberapa negara. Hal ini terjadi meski adanya ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan China.

Sebagai informasi, Presiden Terpilih AS Donald Trump berencana mengenakan tarif sebesar 10% pada semua barang impor yang masuk ke AS dan pungutan sebesar 60% pada produk buatan China.

Langkah tersebut dapat berdampak pada Foxconn karena pabriknya di Zhengzhou merupakan lokasi perakitan iPhone utama. Namun, Foxconn juga  telah mendiversifikasi rantai pasokannya, khususnya memperluas produksi di India.

Ke depan, pembuat elektronik terbesar di dunia tersebut berencana menjadikan Kecerdasan Buatan sebagai pendorong pendapatan utama.

Foxconn melihat pertumbuhan yang kuat dalam bisnis server AI-nya tahun depan. Perusahaan juga memperkirakan akan menghasilkan setengah dari total pendapatan servernya tahun depan.

Adapun penjualan Foxconn di bulan Oktober 2024 yang berhasil mencapai rekor tertinggi. Produsen iPhone itu juga masih optimis akan kembali mencatat kenaikan pendapatan di akhir 2024.

Namun, perusahaan tersebut menunda targetnya untuk menguasai pangsa pasar kendaraan listrik global sebesar 5% tahun depan karena industri tersebut menghadapi permintaan yang melambat.

Saham Foxconn telah berlipat ganda tahun ini, mengalahkan pasar yang lebih luas.


Catat Pendapatan Rp 2,5 Triliun, Saham Amazon Naik 6%

Seorang pekerja mencari barang pesanan milik pelanggan di pusat gudang toko online Amazon usai resmi dibuka di Singapura, Kamis (27/7). Perusahaan yang berdiri sejak 1995 itu kini telah hadir di kawasan Asia Tenggara. (AP Photo/Joseph Nair)

Raksasa e-commerce yang didirikan Jeff Bezos, Amazon mengalami kenaikan saham hingga 6% pada hari Jumat (1/11) waktu setempat, setelah perusahaan melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Kinerja keuangan Amazon yang positif kali ini didorong oleh pertumbuhan bisnis komputasi awan dan periklanannya.

Melansir CNBC International, Sabtu (2/11/2024) saham Amazon telah naik sekitar 32% sepanjang 2024. Pada hari Jumat, saham tersebut ditutup di kisaran USD 197.93.

Saham tersebut sempat menyentuh USD 200,50 pada hari Jumat, menempatkannya mendekati level tertinggi sepanjang masa. Penutupan tertinggi saham Amazon adalah USD 200.

Amazon telah mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 11% pada ketiga 2024 menjadi USD 158,9 miliar atau Rp.2,5 kuadriliun, melampaui estimasi analis yang disurvei oleh LSEG sebesar USD 157,2 miliar atau Rp.2,4 kuadriliun.

Penjualan dalam bisnis Amazon Web Services meningkat 19% menjadi USD 27,4 miliar (Rp.434,2 triliun), hanya sedikit di bawah estimasi analis, menurut StreetAccount.

Angka tersebut merupakan percepatan dari 12% yang tercatat tahun lalu, tetapi masih tertinggal dari laju pertumbuhan pesaingnya Microsoft dan Google, yang pendapatan cloud-nya meningkat masing-masing tumbuh 33% dan 35%. 

Sementara itu, belanja modal Amazon juga melonjak 81% secara tahunan menjadi USD 22,62 miliar (Rp.358,5 triliun), karena perusahaan terus berinvestasi di pusat data dan peralatan seperti prosesor Nvidia untuk mendukung produk Kecerdasan Buatan-nya.

Beberapa waktu lalu, Amazon telah meluncurkan beberapa produk AI di bisnis cloud dan e-commerce-nya, dan juga diharapkan untuk mengumumkan versi baru asisten suara Alexa yang didukung oleh AI generatif.

"Amazon telah mengintegrasikan AI ke dalam jejak teknologi yang paling beragam dari semua kapitalisasi pasar besar, dengan aliran pendapatan multi-miliar dolar dalam e-commerce, iklan, langganan, video online, dan cloud," ungkap analis di Roth MKM, dalam sebuah catatan, menyusul rilis laporan laba Amazon.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya