Liputan6.com, Singapura - Singapura menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada tahun 2030.
Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Lawrence Wong, yang menilai bahwa hal itu menjadi salah satu cara Singapura dalam berkontribusi untuk memastikan pertumbuhan yang lebih inklusif, dengan latar belakang meningkatnya persaingan geopolitik dan melemahnya dukungan untuk perdagangan bebas.
Advertisement
"Kami menganggap APEC sebagai platform yang sangat berharga, dan kami akan melakukan bagian kami untuk mendukung APEC dengan berbagai cara, termasuk menjadi tuan rumah KTT APEC," katanya kepada wartawan pada penutupan KTT APEC tahun ini di Lima, Peru.
Dilansir Straits Times, Minggu (17/11/2024), Singapura merupakan salah satu dari 21 anggota APEC, bersama dengan negara-negara besar dunia seperti AS, Tiongkok, dan Rusia dan yang ekonominya mencakup hampir setengah dari perdagangan global. Terakhir kali Singapura menjadi tuan rumah pertemuan puncak APEC adalah pada tahun 2009.
Pertemuan puncak selanjutnya akan diadakan di Korea Selatan pada tahun 2025, China pada tahun 2026, dan Vietnam pada tahun 2027.
Wong mencatat bahwa secara keseluruhan, ada kekhawatiran pada pertemuan puncak tahun ini di mana dukungan untuk globalisasi dan perdagangan bebas melemah di seluruh dunia.
"Apa yang dapat kita lakukan tentang hal ini? Salah satu caranya adalah dengan memasang lebih banyak penghalang," katanya.
"Namun, ada baiknya negara-negara anggota APEC secara keseluruhan menolak tanggapan itu, dan merasa bahwa cara yang tepat untuk menangani masalah ini adalah dengan memperkuat hubungan perdagangan dan investasi kita, memastikan bahwa perdagangan menguntungkan semua rakyat kita, dan menemukan cara untuk membuat pertumbuhan lebih inklusif."
Komitmen Pemimpin APEC
Dalam deklarasi sebagai hasil KTT, para pemimpin negara anggota APEC menegaskan kembali dukungan negara mereka terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan Organisasi Perdagangan Dunia sebagai intinya.
Mereka juga berkomitmen kembali untuk memajukan integrasi ekonomi di Asia-Pasifik dan terus berupaya menghadirkan lingkungan perdagangan dan investasi yang terbuka, inklusif, dan dapat diprediksi.
Wong menekankan bahwa APEC penting bagi Singapura tidak hanya untuk perdagangan dan investasi, tetapi juga sebagai inkubator ide-ide di bidang-bidang seperti rantai pasokan, ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Advertisement