Liputan6.com, Jakarta Kelompok pendukung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno yang Bernama Relawan Teman Pramono (TP) kembali menggelar Nonton Bareng (Nobar) debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di GOR (Gedung Olahraga) Mandala Aini, Rawamangun, Jakarta.
Kelompok yang menamakan NyalaMuda sebagai underbow dari relawan TP fokus menggalang anak-anak muda milenial hingga Gen Z untuk ikut serta meramaikan dukungan ke paslon nomor urut tiga itu di Jakarta.
Advertisement
"Ada banyak kegiatan ya untuk mendukung Pak Pram-Doel (Pramono Anung dan Rano Karno). Tapi kami mencoba bagaimana fokus kita di anak muda," kata Ketua NyalaMuda Dang Perkasa Alam Panjaitan dalam keterangannya, Minggu (17/11/24).
Berdasarkan data, lanjut Alam Panjaitan, Pilkada Jakarta 2024 kali ini memerlukan energi besar dari kalangan anak-anak muda. Diketahui 50 persen lebih pemilih Pilkada DKI adalah milenial dan Gen Z.
"Kegiatan ini yang kita coba buat, dengan secara objektif menilai. Dari debat dan tentunya dari program Pram-Doel. Kira-kira gimana anak muda berkenan atau tidak. Kita harus soft selling (menjual secara halus)," Jelas Alam Panjaitan.
Dia pun meyakini anak-anak muda akan jernih melihat siapa yang akan layak memimpin Jakarta.
"100 persen yakin (Pramono Anung dan Rano Karno) menang. Karena kami ke sini tidak ada pengerahan. Tidak ada permintaan tertentu dari kelompok organisasi. Sepanjang penglihatan kami, mereka sangat antusias dengan program-programnya. Sangat tertarik, sangat terukur juga realistis. Ya semoga hasilnya bisa dikonversi ke suara,” ungkap Alam Panjaitan.
Alamiah
Lebih lanjut, Alam Panjaitan, menegaskan kehadiran anak-anak muda yang tergabung dalam ‘NyalaMuda’ alamiah, bukan lewat pendekatan pengerahan massa sebagaimana pada umumnya.
"Semuanya organik. Kami saling mengajak ralawan lain juga, banyak kerjasama: baik itu elemen pantai, baik itu organisasi relawan dan sebagainya. Mereka sangat mudah untuk didatangkan ke sini. Kami yakin, Pak Pram dan Doel menang total," pungkas Alam Panjaitan.
Hadir juga Ketua Umum relawan Teman Pramono, Trimedya Panjaitan serta sejumlah fungsionaris PDI Perjuangan Jakarta.
Advertisement