Liputan6.com, Garut - KPUD Garut, Jawa Barat sukses menggelar simulasi pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara Pilkada Serentak 2024 di TPS 9, Desa Langensari, Kecamatan Tarogong Kaler. Tercatat tingkat partisipasi pemilih mencapai 90 persen lebih. “Hari ini yang disimulasikan KPPS-nya real pak, DPTnya juga real yang ada di TPS 9 ini ,” ujar Ketua KPUD Garut, Dian Hasanudin, Ahad (17/11/2024).
Menurutnya, simulasi pemungutan suara secara real ini bertujuan mengidentifikasi kendala teknis dalam proses pemungutan, penghitungan, maupun rekapitulasi suara sesuai petunjuk teknis (Juknis) Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2023. “Yang berbeda hanya di surat suara, yang dipergunakan, sebagai alat simulasi saja,” ujar dia.
Advertisement
Meskipun surat suara yang digunakan untuk simulasi, namun pengaturan tetap disesuaikan dengan kondisi sebenarnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam simulasi pemungutan pilkada serentak 2024 yang dilakukan, surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Garut menampilkan gambar makanan dan minuman, sementara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat menggunakan gambar bunga. “Secara umum kegiatan simulasi mengundang animo besar warga dalam menggunakan hak pilihnya, meski dalam bentuk simulasi,” kata dia.
Selama proses simulasi berlangsung, tingkat partisipasi warga yang datang dan mencoblos cukup tinggi. Tercatat dari DPT sekitar 495 pemilih, para pemilih yang datang mencapai 446 orang atau 90,1 persen. “Alhamdulilah, saya pantau juga di live itu mayoritas yang menyaksikan adalah teman-teman KPPS yang nanti akan bertugas,” ujar dia.
Kepala Bakesbangpol Garut, Nurrodhin menilai proses simulasi Pilkada serentak 2024 berjalan lancar. Kegiatan itu ujar dia, sebagai antisipasi terhadap ancaman kendala teknis saat proses pencoblosan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang. “Alhamdulillah, hari ini kita lihat antrean masyarakat cukup banyak cukup panjang, artinya menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk mengikuti penyelenggaraan Pilkada ini sudah sangat luar biasa,” kata dia.
Ia pun meminta KPUD melalui PPK, PPS, dan KPPS terus melakukan evaluasi terhadap setiap peluang hadirnya kendala teknis saat pencoblosan, sehingga mampu menyelenggarakan pencoblosan dengan baik. “Saat memasukkan surat suara ke kotak suara juga harus diperhatikan, jangan sampai ada tertukar, merah ke kota merah, biru ke kotak biru, insya Allah yang lainnya sudah bisa lancar,” ujar dia.